Happy Reading!
-falling for him wasn't falling at all. It was walking into a house and suddenly knowing you're home.-
Ayna dan beberapa teman sejurusan nya tampak sibuk kesana-kemari untuk mempersiapkan bazar yang sebentar lagi dibuka. Beberapa buku yang disusun Ayna sebenarnya menggoda gadis itu untuk membelinya, namun Ayna harus bisa menahan hasrat boros nya itu.
Ponsel di saku celana kanan nya bergetar membuat Ayna berhenti dari kegiatan nya, lalu membuka pesan yang baru masuk itu.
Dikama
Good luck for today, Na. Kalau udh capek langsung istirahat.
08.42
See you:)
08.42Ayna mengetik balasan untuk pesan Dikama dengan senyum yang tak luntur dari bibirnya. Ia merasa bodoh sempat menjauhi Dikama beberapa hari lalu karena emosi tidak jelas nya. Jelas-jelas pria yang menjadi penyebab jantung nya menggila ini tidak mungkin tertarik pada Chelsea, dan Ayna mungkin terlalu percaya diri namun hatinya berkata bahwa Dikama juga memiliki perasaan yang sama padanya.
"Woy, malah ngelamun!"
Ayna tersentak kaget mendengar suara melengking Rahma yang terdengar di sampingnya,
"Nggak usah ngagetin bisa kali, Ma."Rahma terkekeh,
"Abis lo masih pagi udah senyum-senyum sendiri aja, nggak gila kan?"Ayna balas tertawa,
"Kalau gila nggak mungkin gue disini sekarang.""Tumben mood lo bagus, beberapa hari kemarin kayaknya sendu banget." Ujar Rahma sambil menatap Ayna dengan satu alis terangkat.
Ayna lagi-lagi tergelak,
"Iya nih, salah satu sumber kebahagiaan gue udah balik lagi."Rahma mencibir mendengar jawaban Ayna,
"Tiga hari capek-capek ngejauh, eh langsung luluh karena dianterin pulang. Bucin lo.""Kalau lo di gituin sama Rafan juga paling auto ambyar." Balas Ayna dengan senyum jahil.
"Ah pantesan aja hari ini lo dandan cantik banget, karena mau ketemu Rafan?" Sambung Ayna menggoda Rahma, tawa Ayna pecah saat melihat Rahma yang terdiam dengan wajah memerah.
"Ayna nyebelin lo!"
Rahma menatap sebal pada Ayna yang masih tertawa puas dihadapan nya hingga lagi-lagi getaran dari ponselnya menginterupsi. Gadis itu dengan cepat membuka ponselnya.
Dikama
Saya datang lah, kan mau ketemu kamu😄 Ini lagi nungguin Rafan, dia baru bangun.
08.51Rahma menggeleng melihat wajah Ayna yang sudah memerah seperti tomat, tidak perlu menebak sudah pasti itu pesan dari Dikama.
"Rahma, mau tau rahasia nggak?" Tanya Ayna setelah selesai membalas pesan Dikama.
Rahma menatap Ayna yang memasang wajah serius,
"Rahasia apa?"Perlahan ekspresi serius itu berganti dengan senyum malu-malu,
"Gue udah officially sayang sama Dikama."Rahma mendengus lalu mendorong bahu Ayna pelan,
"Officially jadi bucin, lebih tepatnya."*****
Tatapan Ayna tak bisa teralihkan dari pria berkemeja putih yang berdiri cukup jauh darinya. Jarak bukan masalah karena Ayna sudah hafal betul siapa pria dengan wajah tenang itu. Rambut hitam nya yang cukup tebal terlihat berantakan karena diterpa angin. Disamping nya ada Rafan, kali ini dengan kupluk abu-abu dan hoodie hitamnya.
"Na, itu Kama sama Rafan kan?" Tanya Rahma yang juga melihat kearah yang sama. Rahma menoleh pada Ayna saat tak kunjung mendapat respon dari sahabatnya itu.
![](https://img.wattpad.com/cover/226611082-288-k724379.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Enchanted
Romance-SHORT STORY- Ayna sudah banyak mendengar dan membaca tentang hal yang mereka sebut love at first sight. Tidak masuk akal pikirnya. Mana bisa seperti itu? jatuh cinta pada orang yang namanya saja tidak kamu ketahui. Namun saat sepersekian detik Ayna...