Enchanted - 08

57 19 28
                                    


Happy Reading!

- but how do you let go of the person that felt like home? -


Ayna menata buku-buku bacaan digenggaman nya dengan rapi pada rak buku dihadapan nya. Buku-buku berisi rumus pelajaran anak sekolah itu di letakan berdasarkan tingkatan nya mulai dari SD, SMP sampai SMA.

"Ayna."

"Iya?" Ayna menoleh ke kanan saat mendengar panggilan itu, matanya membelalak kaget saat melihat pemilik suara yang memanggilnya. Disana ada Dikama dengan jaket abu-abu kesayangan nya, yang pernah mampir di bahu Ayna.

"Kamu kemana aja? tiga hari kemarin susah banget di hubungin." Ujar Dikama.

Ayna mengerjap, Dikama serius bertanya seperti itu?

"Saya juga kesini kemarin tapi kamu nggak masuk." Sambung Dikama menatap Ayna tepat pada matanya, membuat Ayna makin salah tingkah.

Ayna berdehem pelan untuk menormalkan suaranya,
"Iya kemarin saya izin, nggak enak badan soalnya."

"Kamu sakit apa?" Tanya Dikama.

Ini perasaan Ayna saja atau memang ucapan Dikama tadi bernada khawatir?
"Saya cuma meriang, sama maag kambuh."

Dikama menatap nya serius,
"Kok bisa sampai gitu? Kamu sibuk banget emang? Chat-chat saya juga nggak di balas sama sekali."

Ayna rasanya ingin melarikan diri saat ini juga, kemanapun asal tidak bertemu dengan Dikama. Misi nya untuk menjaga jarak dengan pria itu tidak boleh gagal.

"Lagi banyak tugas emang akhir-akhir ini." Ayna memilih jawaban aman.

Tatapan Dikama melembut,
"Jangan lupa istirahat, Ayna. Lagian kalau kamu sakit kok nggak hubungin saya? Malah saya dikacangin."

Kenapa Dikama nanya itu mulu sih?

Ayna tertawa canggung,
"Saya agak jarang buka handphone, maaf ya."

"Ohiya, kamu kesini mau beli buku apa? ada yang bisa saya bantu?" Lanjut Ayna, berusaha mengubah topik.

"Saya kesini mau cari kamu." Jawab Dikama lugas.

Ayna merasa pipinya sudah terbakar, entah kenapa dari tadi perkataan-perkataan Dikama selalu membuat nya salah tingkah.

"Ada perlu apa?" tanya Ayna dengan tenang. Padahal jauh dalam lubuk hatinya ia gugup setengah mati.

"Kamu belum jawab buku apa yang bisa saya baca tentang kerajaan Inggris." Kata Dikama, ah Ayna kira apa.

"Kesukaan saya sih Katherine of Aragon, kamu coba baca itu deh, saya jamin bakal suka." Balas Ayna.

"Okey nanti saya baca. Kamu juga belum ngehubungin Bia ya? dia nanya ke saya kapan bisa main sama kamu." Kata Dikama membuka pembicaraan lagi.

"Ohiya, nanti biar saya yang kontak dia. Soalnya masih hectic belakangan ini." Jawab Ayna.

"Saya lanjut kerja dulu ya, Dikama." Potong Ayna saat Dikama membuka mulut untuk merespon perkataan Ayna sebelumnya.

Dikama terdiam beberapa saat, menatap Ayna dengan pandangan yang tak Ayna mengerti, lalu pria itu menghela napas panjang. Dikama menatap jam yang melingkar di pergelangan tangan kiri nya,
"Dua jam lagi off kan? Saya tungguin. Masih banyak yang mau saya bahas."

Ayna membulatkan mata kaget,
"Ha? ngapain? ini udah malam Dikama, mending kamu pulang."

"Saya pulang sama kamu."

Enchanted Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang