Permintaan ⚔️

1.7K 74 2
                                    

Halo halo semuanya. Aku datang lagi dengan cerita lama tapi isi cerita berbeda.

Karena ku ngerasa cerita dulu bene-bener kekanak"an banget dan sedikit alay.

Selamat membaca dan jangan lupa Vote✨

Suara sepatu pantofel bergema cukup keras di lorong kantor ini, beberapa karyawan menatap 1 orang lelaki berjas hitam rapih berlari ke arah ruangan yang di jaga beberapa pengawal.

Orang itu memasuki ruangan, lalu membungkuk kepada dua orang peria paruh baya yang sepertinya sudah berumur 50thn. Kedua peria yang tengah mengobrol itu mengalihkan pandangan ke pengawal.

"Tuan Baren." Hormatnya.

"Ada apa Gio?" Tanya lelaki Bernama Baren.

"Saya ingin menyampaikan sesuatu, perihal masalah yang terjadi belakangan ini." Lelaki itu mendekat lalau menyerahkan flashdisk dan dua dokumen ke arah Baren.

"Tolong kamu cek berkasnya Hendrik." Hendrik yang tadi duduk berhadapan dengannya segera mengambil berkas yang di serahkan pengawal tadi.

Baren menggeleng tak percaya setelah melihat cuplikan Video CcTv di laptopnya. Sekelompok orang berseragam hitam juga bermasker membawa 5 peti yang entah apa itu isinya, tetapi salah satu dari peti itu seperti ada bercak darah.

"Apa yang aka kamu lakukan Baren. Ini bukan hanya kasus biasa. Ada konspirasi di dalamnya." Hendrik menatap Baren, menunggu ucapan dari rekan bisnisnya itu.

"Gio, selidik dan kumpulkan bukti lainnya." Titahnya kepada pengawal.

"Baik tuan. Kalau begitu saya permisi."

"Baren, mereka bukan pembisnis sembarangan, juga bukan sekelompok orang yang mudah di selidiki." Hendrik merasa hawatir tentang hal yang terjadi belakangan ini kepada Baren. Beberapa berita berseliweran mengatakan jika Baren melakukan bisnis ilegal, dan bisnis yang di ketahui publik selama ini hanyalah kedok belaka.

"Aku akan meminta bantuan putriku." Ucapnya dengan ragu. Kedua tangannya bertautan di atas meja.

Hendrik mengerutkan keningnya "Apa kamu yakin? Apa putrimu akan setuju untuk membantumu? Bukankah dia sudah tidak ingin bertemu denganmu Baren, atas apa yang terjadi 5thn lalu."

Baren memijit pangkal hidungnya. Dia juga tidak yakin akan hal itu, tetapi untuk saat ini hanya putrinyalah yang bisa menyelesaikan kasus ini, polisi? Baren tidak yakin mereka akan menangani dengan baik, semua politik dan konspirasi sudah memcakup dan meracuni banyak hal, termasuk dalam hukum dan keadilan.

"Akan aku usahakan." Ucapnya sebagai kata penutup.

💥💥💥

"Tolongl, kaliini saja. Aku sangat butuh bantuan anak ku." Ucap Baren kepada orang di telpon. Wajahnya nampak sangat prustasi.

"Papa akan berbicara dengannya. Jika dia mau. Papa tidak bisa memaksakan agar dia kembali ke jakarta dan pindah."

"Ini hanya sementara, sampai semuanya tuntas, Aku akan sepenuhnya mengijinkan dia."

"Kau sangat frustasi, Baren. Dahulu kau sangat mencemooh putrimu, dan mengatakan jika dia tidak akan menjadi orang yang berguna."

Perkataan dari orangtuanya sangat menampar Baren. Iya dulu dia melakukan hal yang fatal.

"Aku mohon." Ucapnya, sudah kehabisan kata-kata.

The Destinationt Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang