1. [ Aluna ]

128 33 18
                                    

"Saudaramu adalah orang yang memberitahukan aib-aibmu dan temanmu adalah orang yang memperingatimu dari dosa."

🌻

Aku terbangun dibangunkan oleh alarm benda pipih dengan casing hp berwarna hitam. Jam 3 tepatnya Aluna melakukan rutinitas belajar untuk melestarikan sholat Sunnah tahajud. Kedua temenku sedang halangan dan kutak ingin mengganggu mereka.

Udara yang masih segar dan dingin, seakan menembus kulit putih tua ini. Kendaraan yg belum ramai bagi pengendara masyarakat disini dan matahari yang masih malu untuk menampakkan sinar indahnya.

3 perempuan muslimah berpakaian syar'i dan berjilbab lebar menutup hampir seluruh badan dan tidak membentuk lekuk tubuh dan aurat satupun kecuali muka dan tangan yg dibatasi sampai pergelangan tangan.

"Erva, tolong dong fotoin aku, sabar ya er karena kamera hpmu yg paling bagus sih diantara kami bertiga." Pintaku tertawa kecil sambil membenarkan hijab dan gamis mengarah jalan raya yang masih sepi oleh pengendara kecuali sepeda onta ontel jaman dulu.

"Huft, baiklah.. Ish..ish.. buruan gih gaya posenya, lama amat, udah gitu aja, udah cantik ko. Nanti gantian dong."
Pinta erva kesal dan tak lupa bibir mayun pun ikut menyertakan, terlalu banyak gaya sih Aluna gaya posenya.

"Etss,, bareng dong Al." nyosor Hilma langsung siap mengangkat tangan kanan sambil menunjuk 2 jari manis dan tengah.

Cekrek..

"Dah"

"Ihh, cepet amat aku kan belum siap Er." Ucap hilma sebal.

"Ya kali gue ambil foto kalian harus gaya jungkir balik po!, Udah ahh, gantian!" Kesal Erva sambil menyerahkan gajgetnya kepadaku.

"Huft" Desahku dan hilma kesal.

Tak terasa kami sudah memasuki masjid agung Kraton Yogyakarta, Masya Allah sungguh indah gaya arsitektur masjid ini khas Jawa, Dengan bangunan yang dominan kayu dan juga hiasan ukiran pahatan yang indah membentuk bunga.

Kulihat pengurus acara Muslim United yang mondar-mandir, dalam acara ini akan dimulai pukul jam 8 pagi. Dan kami udah disini jam 6 kurang, kata erva sih "Hadir lebih awal aja, supaya nanti kita ga duduk dibelakang. Kan enak dapet tempat duduk didepan agar lebih jelas lihat kak Sherly dan Ustadz yg tampoang-tampoang :v " cerocos Erva.
Dasar Erva maunya sih ambil kesempatan dalam kebaikan.

"Huft, cape banget jalan kaki dari masjid ke asrama. Minum..mana minum..??" Pintaku sambil tangan mengibas khimar warna marron.

"Nih"
"Makasih Er, tumben baik" langsung segera kutangkap saat erva melempar botol minum yang bermerek V*t.

"He, tadi yg dimasjid yang mbak mbak pake hijab doker namanya siapa?"

"Mbak Anifah" jawabku menangapi Hilma.

Yah kami tadi bertemu dengan kawan baru sekaligus 6 orang, mereka dari Kota Malang dan yang satu mbak Anifah dari Semarang namun tinggal disini karena suatu pekerjaan.
Alhamdulillah kami dipertemukan dengan kawan kawan baik. Pada saat sesi istirahat kami bercerita tentang latar belakang dan sambil bertukar akun Instagram beserta What's App.

Dari cerita tentang kita ada yang unik, mereka menunjukku yang paling dewasa umurnya, aku tertawa kecil. aku jawab sejujurnya dari tgl bulan dan tahun lahirku, mereka amat terkejut.
Tinggi 160 & BB 60 kg, hampir kaya emaknya Erva dan Hilma jika aku berjalan dengan mereka dan aku biasa ditengah,udah mirip kaya ibu bagi mereka padahal mereka sudah kuanggep seperti kakak perempuanku, ya mereka berumur selisih 1 tahun dariku. Wkwk..

Senja Yang Terlukis Di Doamu [ON GOING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang