"Jangan segera mengambil keputusan, ketika kamu sedang bahagia ataupun sedang terluka."
#Senja Yang Terlukis Di Doamu
Ghaniyy_99🌻
Sinar mentari pagi yang membuat gadis dengan keadaan kamar berantakan begitupun rambut yang terbiarkan mengusik wajah manisnya.
Aluna seperti biasa ketika sedang halangan pasti bangunnya jam 7 bahkan lebih. Ingin rasanya melanjutkan tidurnya namun langsung mengingat bahwa hari ini ada kuliah pagi setelah semalam dikabari oleh Dinda bahwa dosennya merubah jadwal dari siang pindah di pagi yaps pukul 7.45.
Jarang sekali mata mapel prodi pada jam pagi. Segera aluna bangkit dan menuju kamar mandi.
Dengan motor metik snow black panggilan untuk motor metik.
"Siap snow black!! Bismillah" ucapnya menyemangati diri dan segera melaju motornya. Alhamdulillah jalan raya pun mendukung sehingga bisa ngebut dikit.
Setelah tiba di kampus,Aluna parkirkan motor meticnya."Assalamualaikum manis" salamnya. Dinda yang baru turun dari mobilnya dan dengan suara khas yang dibuat buat.
"Waa'alaikumsalam warahmatullahi wabarokatuh, yuk jalan. Mampir ke kantin dulu ya, laper nihh" pinta Aluna sambil mengelus ngelus perut datarnya yang minta diisi.
"Huft, okelah. Tapi nanti pulang kita mampir ke bakso rusuk mang rozak ya, pengin nih, kamu pengin nanti ponakanmu yang lucu itu ileran kek dulu kamu?" Canda Dinda sambil menggandeng aluna manja.
"Ish..ish.. memangnya kamu tahu aku dulu masih kecil ileran?" Tanya Aluna mengintrogasi dengan menyipitkan mata.
"Mungkin.. haha"
"Iya..iya aku temenin wahai calon ibu muda. Biar nanti gak ileran kek aku" kesal jawab Aluna dan diakhiri kekehan kecil.
___
Setelah selesai kelas pagi dan dirinya dan dinda ditempat sekarang yang mereka sudah inginkan Dinda.
Sambil menunggu pesanan mereka, Aluna mengawali pengobrolannya."Din, kamu sudah izin sama suami kamu kesini?" Tanyaku pelan sambil tersenyum.
Aluna yang baru mengenalnya belum lama rasanya seperti sangat lama mereka mengenalnya. Mereka dipertemukan waktu acara MOS di kampus mereka belajar. Panggilan dari kakak tingkat yang membuat mereka maju bersama, nama mereka hampir sama yaitu Alina Dinda Safitri dengan Aluna Dwi Alfarizi. Akhirnya mereka pun saling berkenalan dan jadi sahabat dikampus, dan mereka mengambil prodi yang sama yaitu Tata Busana."Udah lah Al, awalnya mas Azzam mau ngajak aku ikut ke Kalimantan namun aku ada tolak karena kuliah dan aku gak ikut deh, mas Azzam juga ngertiin aku. Tadi pagi aku udah izin dan lucunya mas Azzam menyuruhku untuk teleponnya ke arahkan ke perutku yang masih kelihatan datar ini 'maafin papa ya dedek, papa belum bisa nemenin mamahmu yang rewel minta bakso, jaga mamah baik baik ya, dan jangan rewel di dalam perut mamah' " suara Dinda yang membuat mencoba menirukan suara suaminya.
Haha... Mereka tertawa bersamaan."Kamu kapan Nyusul aku?"
Aluna yang sedang menyeruput kuah bakso tersedak mendengar penuturan Dinda itu."Apaan sih Din, aku masih muda kali, belum dulu ahh, belum siap" jawab Aluna setelah minum es teh yang berada disampingnya.
"Ya Ampunn mbak satu ini, aku malah setelah lulus SMA langsung minta nikah tuh dan umurnya baru genap 18 tahun" ucap Dinda sambil melahap bakso.
" Iya iya, habisin baksonya gih, setelah itu kita nanti lanjut bahasnya, gak baik loh makan sambil bicara." Tegur Aluna. Entah mengapa Aluna memikirkan A Rizal, namun dengan segera Aluna membuang kehaluan itu.
Setelah mereka menghabiskan 1 mangkok bakso rusuk dan es teh, mereka kini duduk sejenak dibangku taman kota dekat lapak mang rozak.
Aluna melihat sosok yang ia kenali bersama seorang wanita disampingnya.
"Dinda, Bukannya itu mas Azzam?" Ucap aluna pelan sepelan mungkin.
Kulihat Dinda yang meneteskan air mata dan kulihat wanita itu sedang menggelut manja ke seorang pria yang disamping yaitu Azzam dan Azzam pun sambil mengelus perut buncit milik perempuan berambut pirang dikucir yang disampingnya.
Tiba tiba Dinda menghampiri suaminya
Plakk!!
Dinda menampar suaminya.
"Apa mas lakukan!! Siapa dia Mas!!" teriak dinda dengan tangisan mengebu ngebut. Setelah itu Dinda pingsan.Kulihat Azzam langsung membopong Dinda menuju mobil dengan cepat.
Bahkan tak lupa dengan wanita itu yang sedari tadi mematung ingin meminta penjelasan pada Azzam dan mengikuti Azzam yang sedang membopong perempuan muslimah itu.Sekarang Aluna mengikuti mobil Azzam menggunakan mobil milik Dinda, ya motor Aluna masih diparkiran kampus dan dinda menyuruh Aluna 1 mobil dengannya. Kebetulan kunci mobil milik dinda masih di Aluna. Tanpa perlu pikir panjang segera mengikuti mobil Azzam.
Kini Aluna memakirkan mobilnya dan segera mengikuti langkah Azzam, namun diurungkan karena Wanita yang bersama Azzam tiba tiba mencengkal pergelangan tangan milik Aluna.
"Maaf, Kak. Kakak bisa jelasin kepadaku?" Ucapnya memelas meminta penjelasan.
"Siapanya kamu dengan Mas Azzam?" Tanya Aluna.
"Saya Istrinya kak"
Deg, bagai tersambar petir mendengar apa yang dituturkan wanita yang berada didepannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Senja Yang Terlukis Di Doamu [ON GOING]
Non-FictionMurni dari Imajinasi. Dilarang Flagiat!. Sebaik-baiknya bacaan adalah Al-Qur'an. Dan sebaik baiknya tulisan orang adalah yang bermanfaat. Semoga bermanfaat ya :) 🌻🌻 Mengejar yang tak pasti? Boleh, asalkan kau ingat sudah sejauh mana? Jika kau kel...