8. [ Lamaran Ummi Zahra ]

23 18 4
                                    


"Dan di antara mereka ada orang yang berdoa: "Ya Tuhan kami, berilah kami kebaikan di dunia dan kebaikan di akhirat dan peliharalah kami dari siksa neraka". [QS. Al Baqarah (2):201]

🌻

Aku membuka Aplikasi What's App dan mengetik nama A Rizal dan memasuki ke room chat.

Anda.
Bismillah, Assalamualaikum..
Maaf A, Al baru menyampaikan.
Al ingin mengembalikan jaket milik Aa..

Kulihat A Rizal yang online pun langsung bercetang biru.

A Rizal

Waa'alaikumsalam warahmatullahi wabarokatuh..


Santai saja Al. Kamu lagi dimana?

Anda
Ini Mau Antar pesanan ke restoran Lestari Rasa..

A Rizal

Ouh ya..

Baiklah, nanti saya bertemu kamu disitu ya. Sekarang kan?

Anda
Iya A,
Aluna tunggu, nanti kalo sudah sampai hub. Al ya A..

Percakapan mereka pun disudahi dan segera Aluna mengantarkan pesanan lele ke Restoran Lestari Rasa milik ibu baik yang dipanggilnya Ummi Zahra.

"Assalamualaikum, ummi"
"Waa'alaikumsalam warahmatullahi wabarokatuh, sayangnya ummi" jawab beliau sambil memeluk pelan tubuh aluna. Tinggi mereka sama jadi sangat nyaman untuk memeluknya. Dan Aluna pun merasa kehangatan bagaiman ia dipeluk.

"Ummi, Al rindu sangattt pake bangett" rindu aluna dengan ekspresi yang lucu.

"Masya Allah, bisa aja kamu Luna, Lelenya udah ummi terima ya, udah dibelakang." Tunjuk beliau kearah dapur restoran dan kulihat karyawanpun segera mengelolanya.

"Iya um, jazzakillahu Khoiron"

"Luna, Ummi mau berbicara sesuatu tentangmu. Kamu sekarang sedang free kan?"

" Boleh, sebenarnya ada kelas sih umm tapi nanti jam 10 dan Sekarang masih jam 9, emangnya ada apa umm?" Tanya Aluna.

"Ikut ummi yuk, ga papakan?" Setelah Aluna menganggu dan mengikuti Zahra ke arah taman samping belakang restoran. Dan Zahra pun menyuruh Aluna duduk dimeja bundar kecil sehingga mereka berhadapan, dan juga datanglah writes membawa jus mangga beserta stik kentang sebagai cemilan.

"Apakah kamu mau jadi anak ummi?" Bertanya yang membuat Aluna mengerutkan dahi binggung.

"Maksudnya umm"

"Ummi lihat kamu sudah siap secara mental dan dari sisi agamamu yang baik. Jadi ummi ingin melamarmu untuk putra ummi, Insya putra ummi dari segi agama dan akhlaknya baik, sebagaimana putra ummi memperlakukan ummi yang sangat menghormati dan sayang dengan ummi"

"Ummi ingin, kamu yang menjadi pendamping putra ummi. Insya Allah Rizal menerimamu"

Sungguh Aluna belum mengetahui siapa putra pertama ummi, yang Aluna tahu anak kedua ummi yang bernama Zahidah.

Kulihat dari raut mata beliau yang tertutup cadar menginginkan Aluna untuk menerimanya dan tak tega jika menolaknya.

"Insya Allah umm" dengan jawaban Aluna serta senyuman mengangguk mengiyakannya.

Ting!! Ting!!

Kudengar notifikasi What's App dan ada pesan masuk, segera Aluna membalasnya dan ingin pamit untuk pergi ke kampus.

Anda
"Iya A, tunggu sebentar. Aluna segera kesitu"

Rizal mengabari Aluna bahwa dirinya sudah didepan resto berada di meja nomer 2.

Zahra yang melihat Aluna dengan siap siap untuk berangkat kuliah pun menyuruh untuk pergi.

"Maafin ummi ya sayang, ummi harap kamu menerima lamaran ummi untuk putra ummi, nanti kamu sholat istikharah ya. Hati hati dijalan, belajar lah yang rajin ya"

"Baik umm, Luna berangkat kuliah dulu ya umm"
Setelah berpamitan dan mencium tangan ummi, Aluna segerah ke depan bertemu Rizal.

"Assalamualaikum A, maaf nunggu lama ya?"
Rizal yang sedang memainkan benda pipihnya pun mendongak kepalanya ke Aluna yang sedang berdiri didepannya dengan jarak sekitar 1 meter.

"waa'alaikumsalam, ehh iya.. gapapa ko" jawab Rizal dengan terbata bata.

Perasaan Rizal yang bergemuruh dan melihat wajah manisnya aluna ingin rasanya segera menghalalkan perempuan yang didepannya ini.

"Ini jaketnya A, maaf aku lupa untuk mengembalikannya segera"

"Iya tak apa apa ko"

"Maaf ya A, aku tidak bisa lama lama, soalnya ada kelas"

"Kamu kuliah? Sudah semester berapa"

"Iya A, semester 3 A. Sekali lagi maaf ya A. Aluna pamit, Assalamu'alaikum"

Rizalpun yang terus memandangi badan belakang Aluna yang menghilang ke samping restoran. Dan melihat Aluna membawa mobil box berwarna hitam dan pergi menghilang.

"Rizal, kamu ko disini" tanya Zahra yang membuat Rizal terkejut dan melafazkan Istighfar.

"Astaghfirullah, ummi ngagetin aja, kangen umminya rizal" ucap Rizal sambil mencium tangan Zahra.

"Itu apa'an Mas" tunjuk ummi kearah paper bag berwarna coklat batik.

"Ini jaket punya Rizal lah umm, masa punya ummi" kekeh Rizal dan Zahrapun mengohriakan. Zahra sempat binggung. Kenapa paper bahnya sama ya dengan yang dibawa tadi oleh Aluna.
Ya sudahlah Zahrapun tak ambil pusing dan mungkin hanya kebetulan bahkan banyak paper bag yang sama dipasaran.

Senja Yang Terlukis Di Doamu [ON GOING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang