서른세

12.3K 807 56
                                    

~Thirty-Three~

'Dare or Dare'

"A—apa?" Oke, Kim Taehyung tidak tuli. Dia juga pria berpendidikan yang mempelajari bahasa Internasional. Ia tahu bahwa kekasihnya itu baru saja menyuruhnya melepaskan seluruh bajunya—dan dia tahu, ke arah mana permainan ini dibawa.

"Kook~!" Taehyung menggeratakkan giginya, mukanya sangat memerah. Namun, ia langsung menarik selimutnya dan menenggelamkan dirinya di dalamnya, tidak ingin terpengaruh, "Sudah, ah! Aku tidak mau bermain lagi!"

"Kau tidak menyenangkan, Dad," kelinci berotot itu menarik bibirnya. Tangannya itu mencoba untuk perlahan bergerak ke atas pinggul Daddynya, masih mencoba untuk membujuknya, "Permainan ini akan menyenangkan secara dua pihak kalau kau mengikutinya dengan baik."

"A-apanya! Kau hanya membuatku malu..." Taehyung mengerucutkan bibirnya, sadar kalau lelaki ini memang suka sekali menggodanya.

"Heh? Kalau Daddy dendam, di saat giliranmu kau juga bisa membuatku malu, kok," Jungkook mengatakan sembari mengangkat alisnya, memasang muka kelincinya yang sok inosennya.

"B-bukan itu poinnya!"

"Kau juga bisa memintaku untuk memberikan finjering yang kau sukai, memasukkan jemariku ke dalam—"

"Argggh, berhenti!" Taehyung semakin memerah mukanya, rasa malunya memuncak. Ia menggerutu sembari meremas selimutnya kuat-kuat, gigi-giginya menggeratak kesal.

Aish, lucunya jika anak macan sedang kesal~

"Jadi?" Jungkook memiringkan kepalanya dan menarik seluas senyuman mengintimidasi. Manik kelincinya menatap lurus si macan tanpa takut. "Masih ingin bermain, hm?"

"U... ugh," Taehyung tak dapat berkata-kata ketika dirinya terjebak di dalam manik obsidian itu. Ya, mata temaram yang penuh jebakan—terlihat menenangkan, padahal mematikan. Manipulatif sekali. Seolah ada sihir yang membuat si Kim itu terus menuruti dan mengiyakan apa yang diinginkannya.

Helaan napas keluar dari mulut si caramel. Ia menggigit bawah bibirnya dan perlahan melepas kancing piyamanya—menampakkan kulit tannya yang begitu ramping dan menggairahkan.

"Good, Dad," Jungkook menarik seringainya. Mengangkat alisnya masih belum puas, "Tapi kau tahu apa artinya semua bajumu, bukan? Itu termasuk celanamu."

Taehyung berusaha menepis rasa malunya. Ia lalu melepas celananya, begitu pula celana dalamnya. Jungkook tidak bisa menahan senyumannya lagi melihat tubuh sexy pria di sampingnya ini. Ia ingin segera menerkamnya saja. Namun, si raven tahu—ia masih berada di dalam permainan. Ia harus menahan dirinya.

"Well done," Jungkook menekan kalimatnya dan melipat tangan tangannya di depan dada, berusaha menahan dirinya untuk tidak menerkam lelaki yang tengah menggesekkan kakinya tidak nyaman di atas kasur karena kedinginan itu. Jungkook pun menatap langit-lagit kamar, "Karena kita sudah sejauh ini, ayo kita ganti saja permainannya."

"H-hah?!"

"Dare or Dare~" Jungkook menjentikkan jemarinya. "Bukankah akan menyenangkan jika kau menurutiku, dan aku menurutimu?"

"Kook, sudah kubilang aku besok ker—" Taehyung mendadak terdiam. Tunggu dulu. Ia tahu kalau Babynya ini memang kelewatan bejat dan mesum, tetapi apakah dia harus begini terus? Terjebak di dalam telapak tangan Jungkook dan tidak membalas? Dimana harga dirinya?

—tidak. Taehyung juga ingin membalasnya, malam ini. Lagipula Taehyung juga tahu dimana kelemahan Jungkook. Bukankah permainan barunya ini juga akan menguntungkan dirinya?

Little Sugar Daddy《KookV Fanfiction》Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang