Jangan Hanya Bicara (bagian kedua)

13 0 0
                                    

Hari demi hari dilalui mereka, sampai pada suatu hari Gio mempunyai perasaan kepada Karmila. Gio saat itu sedang mangkal di jalan raya dekat jembatan penyeberangan dan Karmila sedang mencuci mangkuk - mangkuk bekas pelanggan yang membeli Bakso nya,
Gio : alhamdulillah.....akhirnya Bakso-Bakso kita terjual habis
Karmila tersenyum,
Karmila : iya Gio.
Gio : berkatmu juga Mbak dagangan ku menjadi laris manis seperti ini, terimakasih.
Hari sudah mulai menunjukan sisi gelapnya, Gio dan Karmila pulang ke rumah dengan wajah yang begitu Riang. Ditengah perjalanan Karmila mengatakan sesuatu kepada Gio,
Karmila : Gio apakah kau pernah mengalami kecelakaan sekitar dua bulan yang lalu?
Gio : iya aku mengalami Koma diakibatkan aku tertabrak sebuah truk yang melintas begitu cepat, karena itu aku sangat sedih sebab aku meninggalkan kekasihku yang sekarang entah dimana keberadaannya
Karmila : memangnya siapa kekasihmu?
Gio : dia adalah seorang perawat rumah sakit, ia cantik bagaikan bulan dan kata - katanya itu selalu tepat karena dia seseorang yang mempunyai prinsip jangan hanya bicara saja. Ia selalu membuktikan apapun yang ia lakukan bahkan ia mau mencintaiku yang hanya penjual Bakso ini
Karmila : ia perempuan yang hebat ya Gio?, siapa namanya?
Gio : Karina
Karmila : semoga suatu hari nanti kau bertemu dengannya.
"Tap tap" seorang laki - laki berlari mendekati Gio yang sedang mendorong gerobaknya itu,
Laki - laki : yo.....yo....kamu harus kerumah sakit sekarang yo....!
Gio : kenapa memangnya mas Danar?
Laki - laki : ini penting!, cepat!
Gio pun meminta Karmila untuk membawa gerobaknya kerumah,
Gio : Mbak tolong antarkan gerobak saya kerumah ya?.
Karmila hanya mengangguk,
Danar : kamu bicara dengan siapa sih yo?!
Gio : dia ini Karmila teman saya
Danar : ngaco kamu itu....gak ada siapa - siapa disini!, ya sudahlah kau ikut aku sekarang!,
Akhirnya mereka berdua pergi.
Sesampainya dirumah sakit, Gio dan Danar bertanya kepada Suster yang sedang di depan Pintu ruangan Dokter umum
Danar : permisi..Mbak ruang jenazah sebelah mana ya?
Gio melirik Danar dengan aneh,
Gio : memangnya mau ngapain mas, kita ke ruang Jenazah?
Danar : sudah kau ikut saja! Nanti aku akan tunjukan sesuatu padamu dan mungkin kau akan sembuh dari Amnesia mu selama ini.
Gio : maksudnya apa mas?, selama ini aku sehat - sehat saja
Danar : nanti akan ku ceritakan!
Suster itu menjawab,
Suster : Mas - mas ini nanti lurus saja dari koridor dan jika bertemu Musholla mas ambil ke arah kiri, nah samping taman kecil itu ada tulisan Ruang Jenazah tetapi jam segini bisanya sudah tak ada penjaganya mas dan ruangan itu terkunci maka dari itu mas - mas harus meminta diantarkan saja kepada pak Dodo keamanan rumah sakit ini, beliau ada disana
Sambil menunjuk seorang bapak - bapak gendut yang duduk di bangku ruang tunggu di pojok ruang Dokter umum dengan mengenakan seragam Security. Danar dan Gio menuju bapak - bapak gendut yang di pojok ruangan itu,
Danar : permisi pak?, apakah bapak Pak Dodo Security di rumah sakit ini?
Dodo : iya mas ada apa ya?
Danar : saya tadi diberitahu oleh Suster itu untuk meminta tolong ke bapak karena saya ingin melihat Jenazah seseorang di kamar Jenazah untuk memperlihatkannya kepada teman saya ini.
Dodo : oh.....baiklah saya bantu, ayo ikut saya,
Mereka pun menuju Kamar Jenazah dan di dalam perjalan Gio merasakan hal aneh yang membuatnya berjalan pelan di belakang mereka berdua.
"Kiiieet" pak Dodo membuka pintu kamar Jenazah,
Dodo : baik Mas kita sudah sampai, dimana Jenazah yang anda cari?
Danar memutari kamar Jenazah untuk mencari Jenazah seseorang yang ia ingin perlihatkan kepada Gio.
Di barisan ketiga urutan pertama Danar menemukan Jenazah yang ia cari, tertulis nama "Karina Santoso".
Danar : Gio....Gio cepat kemari.....
Sambil membuka selimut yang menutupi wajah Jenazah itu Danar memanggil Gio, Gio pun terkejut melihat Jenazah kekasihnya Karina. Alangkah sedihnya Gio melihat wajah kekasihnya yang hidungnya sudah ditutup kapas dan wajah kekasihnya sudah memutih,
Gio : Karina......tidak.....apa yang terjadi padamu......!
*Gio mengingat sesuatu *
2 bulan sebelum ia kecelakaan
Karina : Mas aku sudah dilamar oleh Koh Liong si saudagar kaya yang mempunyai kebun teh di puncak Bogor itu, maaf kan aku Mas......!
Gio menunduk sedih
Gio : kenapa Karina.....kenapa.....kau menghkianati cinta kita?!
Karina : karena Ayahku mempunyai hutang kepadanya yang tak bisa terbayar maka dari itu aku mengorbankan diri untuk Ayah agar Koh Liong tak terus menerus menagih paksa kepada Ayah,
Gio : hiks.....hiks dunia ini tak adil...jika aku tak bisa memilikimu maka orang lain juga tak akan bisa memilikimu....!
Gio menarik Karina dengan paksa,
Karina : Mas....jangan.....jangan.....!.
Gio menarik Karina ke arah perkebunan pada Malam saat hujan turun begitu derasnya,
Karina yang meronta - ronta,
Gio melepaskan birahinya kepada Karina di tengah perkebunan itu dan Karina yang terkapar tak berdaya hanya merasakan keganasan Gio yang sedang memperkosanya.
Setelah itu Karina terduduk sambil menangis dengan pakaian yang compang camping,
Karina : kau jahat.....aku membencimu....Mas...aku lebih baik mati......daripada hidup dengan kotor seperti ini!
Gio : maafkan aku Karina aku harus melakukan ini untuk cinta kita
Karina : bukan begini caranya.....bajingan!.
"Jder " terdengar suara gluduk yang sangat dahsyat,
Karina : pergi....pergi....kau sialan.....aku tak mau melihat wajahmu lagi!
Karina mengusir Gio.
Gio pun melangkah pergi meninggalkan Karina dengan wajah bersalah, Karina yang menangisi dirinya itu beranjak dari tempat itu.
Karina : Tuhan....jawab aku.....mengapa orang yang aku cintai malah mengotori kesucian ku....Tuhan....aku ingin Mati!.
Karina yang berjalan pelan diantara pepohonan, Karina terus berjalan di tengah hujan lebat dan kegelapan malam.
Karina melangkah tanpa sadar ia memasuki area pemakaman yang terkenal Angker, "hihihihi" sesosok Kuntilanak menghampiri dirinya.
Karina : siapa kau!
Kuntilanak : jangan takut mbak, aku akan menolong mu
Karina : pergi....pergi.....!
Tiba -tiba "srek ", Karina menginjak lubang di dalam semak - semak dan ia terjatuh di dalamnya
Karina : aahhhhh.....tolong.....tolong!.
Seseorang mendengar nya,
Karina : siapapun tolong aku!
Orang itu : Karina....ini aku Gio....aku akan menolong mu.....
Karina : Gio, tidak....! Aku tak mau kau tolong.....!,
Gio pun menjulurkan sebuah tali tambang dan berusaha menarik Karina dari dalam lubang.
Gio : ambil tambang itu !
Karina : kenapa kau menyelamatkan ku....brengsek!
Gio : karena aku mencintaimu...ayolah...aku tak ingin kau mati.
Karina pun meraih tambang itu, Gio terus menarik Tambang itu.
Pada akhirnya Gio berhasil mengangkat Karina keluar dari dalam lubang itu.

Maria30 Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang