Jangan hanya Bicara (Bagian Ketiga)

10 0 0
                                    

Dan setelah itu mereka berpelukan,

*Gio saat ini di dalam Kamar Jenazah*
Gio memegang kepalanya,
Danar : Gio...kau tak apa-apa?
Gio : ke...kepala....ku pusing....Mas
Dodo : ayo bawa dia ke dokter umum Mas.
Gio yang tiba - tiba merintih kesakitan akibat pusing di kepalanya, Dodo dan Danar membawa Gio ke ruangan Dokter umum untuk di cek.
Setelah itu Gio pun di bandingkan di ruang inap, "tap tap " seseorang yang berlari di Koridor "brak! " seseorang membuka pintu ruang inap dan melihat Gio yang terbaring. "Mas....mas....Gio....!" Adik Gio datang sambil menangis dan memeluk Gio yang terbaring, "Sari....Sari sudahlah Mas mu sedang beristirahat saat ini!" Ujar Danar yang sedang berdiri di samoingnya. "Terimakasih Mas Danar sudah menghubungi saya dengan cepat, jadi saya membawa satu - satunya Keluarga Pasien Gio ini " ucap Dokter yang di mintai bantuan untuk membawa Adik Gio oleh Danar yang cemas melihat temannya yang tiba - tiba terjatuh tak sadarkan diri itu. Satu jam kemudian Gio membuka matanya, "Dok....Dok....dia sudah siuman!" Teriak Danar sambil berlari ke luar ruangan inap. Gio yang masih terlihat lemas pun mengatakan sesuatu kepada Sari "Sar....Mas ingat semuanya sekarang....bahwa Karmila itu adalah Karina dan ia Gentayangan karena Mas telah membunuhnya, alasan Mas membunuhnya karena Mas sangat mencintainya dan Mas sudah di gelapkan oleh obsesi karena tak mau kehilangan dirinya" ucap Gio. "Hiks.....hiks Sari sudah tau....Ma...Mas, Mbak Karmila menceritakan semuanya kepada Sari sebelum ia pergi dan Sari ingin memberi tahukan kepada Mas bahwa Sari selama ini mempunyai Rahasia yang Mas tak boleh ketahui....hiks " sambil menangis Sari berkata. "Apa itu Sar?" Balas Gio dengan nada lirih, "Sari bisa berkomunikasi dengan Makhluk Halus dan sejenisnya, lalu Sari berbohong saat itu bahwa Sari menganggap Mas yang ketakutan itu hanya berpura - pura saja. Lalu Sari Mbak Karmila setiap malam mengajak Sari ke tempat dimana ia dibunuh oleh Mas dan disitu ia berkata bahwa ia masih mencintai Mas walau saat ini dia sudah tak berwujud manusia lagi, dia memaafkan semua perbuatan Mas....hiks....dia ingin selalu ada untuk Mas...disaat dia baru terlepas dari Jasadnya ia berkata jika ia menjual jiwanya kepada Kuntilanak agar ia bisa memberikan kekayaan sesaat bagi Manusia yang akan memanfaatkannya dan ia lakukan itu semua demi ia bisa dimanfaatkan oleh kamu Mas" Sari mengatakan semua hal itu sambil terus menangis di samping Gio. "Karina....maafkan aku!" Gio berteriak, "Ma....Mas saat ini Mbak Karmila atau Karina sedang menunggu Mas untuk yang terakhir kalinya di tempat ia terbunuh olehmu Mas, ia ingin pergi ke Akhirat dan masa perjanjian dia dengan Kuntilanak yang membeli jiwanya itu sudah habis" ucap Sari. Gio pun beranjak dari ranjangnya "aku harus pergi....harus menemuinya" Gio pun berlari keluar ruangan inap, "Gio....Gio mau kemana kamu....Gio!" Danar yang melihat Gio berlari langsung mengejarnya. Gio berlari dan terus berlari "maafkan aku Karina....aku akan....melakukan apapun demi dirimu dan aku rela saat ini mati demi dirimu Karina, Aku bodoh....Aku sudah membunuhmu....karena obsesi gila ku ini yang menginginkan kau harus terus ku miliki....aku sudah digelapkan Cinta ku yang amat teramat bodoh...aku pantas....di balas olehmu....apapun aku rela....Karina!" Gio berteriak sambil berlari dengan air mata yang terus mengalir.
*Gio yang teringat sesuatu*
Karina yang sedang diperlukan Gio saat itu di tengah Sawah saat Senja yang menunjukan warna indahnya.
Karina : Gio aku mencintaimu dan sangat mencintaimu, jika aku mati terlebih dahulu nanti aku akan ku bawa cinta ini dan jika kau nanti mempunyai kesalahan apapun kepadaku, ingat! Aku tak akan marah kepadamu dan aku akan membuktikan kepadamu bahwa cinta tak hanya bicara saja tetapi buktikan bahwa cinta itu tulus tanpa sedikit pun noda diantara kau dan aku.
Gio : iya aku juga begitu akan ku bukti kan kepadamu Karina, bahwa Cinta Jangan Hanya Bicara saja.

*Saat ini*
Sesampainya Gio di tempat itu, ia melihat Karina sedang bermandikan Sinar.
Gio berteriak
Gio : Karina!!,
Karina menoleh ke arahnya soal menghampiri Gio.
Karina : Gio! Syukurlah kau sudah mengingat ku lagi, Gio aku sudah memaafkan mu jika kau sudah membunuh ku dan apakah kau sudah tahu bawa Jasad ku yang kau pendam di samping semak - semak waktu kau bertemu dengan wujud ku yang seram pertama kali itu sudah ditemukan?.
Gio menangis
Gio : hiks....hiks....aku menyesal kekasih ku....aku salah....aku salah, aku akan membayar kesalahanku dan aku tak akan menikah dengan wanita mana pun sebab hati ku ini hanya untukmu....Seorang.....Karina.....!,
Karina tersenyum menatap Gio. Lalu dikit demi sedikit Arwah Karina memudar, Gio berteriak lagi
Gio : Karina....Karina ku mohon jangan pergi dulu....!
Karina : Gio maafkan aku...aku harus pergi karena semua beban ku di dunia sudah tak ada lagi dan kini kau sudah mengakui kesalahan mu....aku akan bawa cintamu selamanya sampai akhir dunia nanti.
Karina menghilang dari pandangan Gio,
Gio : Karina.....!
"Tap tap tap " lalu datang kepolisian untuk menjemput Gio.
"Maaf saudara Gio Anda kami Tahan!" Seorang Polisi berkata sambil memasangi borgol di kedua tangan Gio, dan kemudian Sari sang Adik dari Gio pun kini diasuh oleh keluarga Danar sampai saat ini. 2020 Sari sudah berumah tangga dan ia mempunyai kedua anak perempuan yang sudah Remaja, anak pertama bernama Rosi yang dipanggil Oci yang saat ini sedang bekerja di luar Pulau Jawa dan anak perempuan paling kecil bernama Mila yang bekerja sebagai Penjaga Toko baju di Mall dekat tempat tinggalnya yang dikenal dengan Mall ITC ambassador Kuningan Jakarta selatan. Saat ini Mila sering mengunjungi Pak le Gio yang dirawat di RSJ sumberwaras Grogol akibat mengalami penyakit kejiwaan semenjak ia 5 tahun dipenjara, Pak le Gio ditangkap akibat dirinya yang membunuh kekasihnya sendiri bernama Karina di tahun 1998 dan ia dipidana dengan tuduhan berlapis karena keluarga Karina yang tak terima atas kematian Karina yang waktu itu di kabar kan sudah menjadi Tunangan Saudagar Kaya Raya. Dan Mila sering diantarkan Apri yang sudah menjadi Mantannya sejak 1 tahun lalu untuk berkunjung ke RSJ sumberwaras Grogol. Setiap Malam Dokter mengamati Pak le yang selalu memeluki dan mencium tembok di dalam kamarnya dan selalu memanggil manggil nama Almarhumah kekasihnya itu sambil berkata mesra seperti : aku Rindu,aku mencintaimu dan Jangan Hanya Bicara. Itu yang Dokter katakan kepada Mila tentang Pak le Gio, lalu Mila pun selalu bercerita kepada Apri dan Apri selalu menjadi pendengar yang baik untuknya.

*sekian*
Maria : gimana Pri ceritanya?
Apri :huuuuu.....huuuuu.....siapa sih yang naro bawang?
Maria : ihh....padahal tak ada bawang!, Dasar Kamu saja yang cengeng....! Sudah ah....aku ingin naik ke pohon lagi
Apri : huuuuu....lu jahat....Mer....gue lagi nangis lu tinggalin.

Maria30 Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang