BAB 3

48.5K 2.1K 40
                                    

Keesokan harinya, Alana turun ke lantai bawah menuju ruang makan untuk sarapan.

"Morning." sapa Alana dengan ceria pada kedua orang tua dan kakak laki-lakinya.

"Morning princess." sapa orang tua dan kakak Alana sambil tersenyum pada gadis itu.

Alana pun menarik bangku untuk duduk dan mengambil sehelai roti lalu mengoleskan roti tersebut dengan selai cokelat.

"Kamu hari ini bawa mobil sendiri, Al?" tanya mami Alana.

"Nggak mam, tadi Leon chat aku katanya mau jemput." jawab Alana sambil mengunyah roti yang sudah diberikan selai.

Tidak lama setelah Alana mengucapkan itu terdengar deru mobil yang datang. dan dari arah pintu masuk muncul lah Leon yang hari ini mengenakan kaos hitam polos dengan jaket bomber serta sneakers putih-nya.

"Selamat pagi." sapa Leon dengan sopan walaupun dengan nada datar-nya.

"Pagi Leon, silahkan duduk, kamu sudah sarapan?" ucap papi Alana mempersilahkan Leon.

"Sudah om, tadi dirumah aku udah sarapan." jawab Leon sambil duduk lalu mengecup pucak kepala Alana dengan sayang. Mami, Papi, dan kakak Alana tersenyum kecil melihat skinship mereka.

Sedangkan Alana yang menerima perlakuan tersebut mencoba menyembunyikan wajah bersemunya dengan memakan rotinya dengan tenang. Setelah itu, Alana menyelesaikan sarapannya dengan cepat dan berpamitan pada orang tua serta kakak nya untuk berangkat ke kampus.

Setelah sampai di kampus, tidak sedikit orang-orang melihat dan berbisik ke arah mereka. Karena sangat jarang sekali Leon berangkat bersama Alana. Walaupun seluruh kampus tahu bahwa Alana milik Leon. Leon pun mengantar Alana sampai di kelas.

"Pulang aku anter, jangan kemana-kemana." ucap Leon sambil menepuk kepala Alana pelan.

"Kamu ngga jadi main sama Riko dan David?" tanya Alana.

"Jadi, tapi nanti kamu ikut ya." jawab Leon sambil menyelipkan rambut gadis itu kebelakang telinga.

"Oke, aku selesai kelas jam 11 ya." ucap Alana yang diangguki oleh Leon.

"Aku ke kelas ya. I love you, Alana, always have and always will." ucap Leon dengan tegas setelah itu meninggalkan Alana dengan detak jantung gadis itu yang berdebar kencang.

***

Setelah kelas selesai Leon dan Alana serta teman-teman mereka memutuskan berkumpul terlebih dahulu di kafe dekat dengan kampus. Dikarenakan hari ini adalah hari Jumat, mereka berdiskusi akan menghabiskan malam nanti dimana.

"Jadi nanti malem mau dimana nih?" tanya Riko, salah satu teman Leon sambil menghisap rokoknya.

"Holywings aja yuk, gue denger ada yg baru buka di daerah Kelapa Gading." saran Kayla dengan nada semangat.

Dan yang lain pun mengangguk setuju atas saran Kayla. Lalu mereka memutuskan untuk kembali kerumah masing-masing. Leon dan Alana beranjak menuju parkiran dengan tangan Leon yang setia berada di pinggang Alana.

Setelah sampai di samping mobil Leon, pria itu membuka pintu mobil untuk Alana yang langsung dimasuki Alana. Leon menutup pintu mobil sebelah Alana setelah memastikan gadisnya sudah duduk dengan nyaman, lalu Leon memutari mobilnya dan duduk dibelakang kemudi.

"Nanti malam aku jemput jam 8 ya." ucap Leon pada Alana sambil memasangkan seatbelt pada gadis itu.

"Aku boleh ikut?" tanya Alana ragu karena biasanya Alana dilarang untuk pergi ke bar oleh Leon.

"Boleh. Kan sama aku." balas Leon dengan senyum teduhnya yang jarang pria itu perlihatkan pada orang lain.

Alana pun mengangguk senang. Lalu Leon menjalankan mobilnya dan pergi meninggalkan area kampus menuju rumah Alana.

***

Alana sudah siap dengan baju turtle neck warna hitam berlengan panjangnya menunggu Leon untuk menjemputnya. Tidak lama kemudian terdengar suara mobil Leon memasuki perkarangan rumah. Alana pun segera keluar rumah untuk bertemu Leon.

Terlihat di depan sana, tidak jauh dari Alana, Leon baru keluar dari mobil dengan kaos hitamnya yang dibalut jaket warna cokelatnya berjalan menuju Alana. Setelah sampai di depan Alana, Leon pun langsung memeluk Alana erat seolah tidak bertemu berminggu-minggu.

"Kangen banget.." lirih Leon masih dengan memeluk Alana erat.

Alana hanya tersenyum di dada Leon dan memeluk balik Leon tak kalah erat.

"Berangkat sekarang yuk. Kayla dan David kayaknya udah mau sampai." ucap Alana sambil melepas pelukannya. Leon mendengar itu hanya menghela nafas pelan tapi menuruti perkataan Alana.

Leon pun membuka pintu mobil penumpang untuk Alana, setelah itu menjalankan mobilnya ke tempat yang sudah mereka janjikan.

***

Setelah sampai di bar tersebut, mereka pun memasuki tempat itu dan terlihat sudah ada David, Kayla dan Riko sedang mengobrol dan kadang diselingi oleh tawa mereka.

"Dateng juga akhirnya, Le." teriak Riko menyapa Leon dan Alana yang baru datang.

"Sorry ya telat, malam weekend gini paham kan jalanan macet?" ucap Leon sambil duduk di sofa yang masih kosong diikuti oleh Alana yang tangannya tidak lepas dari genggaman mereka.

"Halah, bilang aja lo abis quickie kan sama Alana?" tuduh David dengan gelas yang berada di tangannya.

Leon berdecak kesal lalu melempar potongan chicken wings pada David yang sayangnya meleset. Kayla dan Riko tertawa melihat wajah kaget David saat dilempar oleh Leon.

"Makanya jangan usil aja tuh mulut, masih untung cuma dilempar chicken wings sama si bos." ucap Kayla sambil tertawa.

David meringis mendengarnya lalu mengeluarkan cengiran andalannya pada Leon.

Alana yang daritadi hanya menyimak hanya tertawa kecil, Leon menoleh pada gadis disebelahnya.

"Mau minum apa?" tanya Leon pada Alana.

"Ngga usah, Le. Aku minum yang ada disini aja." ucap Alana sambil tersenyum pada Leon.

Leon menghela napasnya kasar, "Yaudah tapi jangan banyak-banyak ya." ucap Leon memperingati yang diangguki oleh Alana.

Dan malam itu mereka habiskan sambil berbincang-bincang dengan sesekali foto bersama lalu tertawa lagi setelahnya.

Leonsoedharman

Leonsoedharman

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

398.655 likes

Leonsoedharman mine

love, Alana (COMPLETED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang