十二 Home

473 47 0
                                    


Four years after accident,

​"Kak Changbin, Jeongin mau kabur dulu dari rumah, kalau Kak Hyunjin tanya ga usah dijawab, kencan aja sama selingkuhan barunya!" Changbin menggelengkan kepala ketika mendengar suara pintu dibanting.

​Iya, Jeongin sudah kembali, tapi cerewetnya bukan main.

Changbin jadi berasa nonton debat kalau Hyunjin dan kekasihnya itu sedang ribut di rumah. Ditambah pekerjaannya yang tidak kunjung selesai.

​Sudahlah, Changbin ingin resign saja dari kehidupan ini.

​Tapi ia tidak bisa jika di hadapannya saat ini ada sosok cantik yang masih setia menutup mata, menunggu untuk kembali melihat sakura bersama dengannya. "Tunggu sebentar ya."

​Tak menghiraukan teriakan-teriakan Hyunjin yang mencari Jeongin di luar ruang kerjanya, Changbin kemudian mengeluarkan sebuah kotak kayu berukir yang masih disimpan apik olehnya hingga saat ini. Tak ada debu atau kotoran lainnya yang menempel, benar-benar terlihat seperti baru.

​Tak berapa lama ia kembali berkutat dengan sosok cantik di hadapannya, memasang ini-itu, memperbaiki ini-itu. Ia larut dalam dunianya sendiri.

​"Selesai,"

​Menatap puas pada hasil kerjanya, Changbin kemudian menguap. Pemuda itu memutuskan untuk rehat sejenak sebelum hitung mundur untuk peluncuran sosok cantik di hadapannya. Seperti yang lalu, ia tertidur di meja kerjanya dengan posisi kepala yang masih mengarah pada si cantik yang juga masih menutup mata di seberangnya.

​"Kau sudah mengerti 'kan, Changbin?"

​Prosedur hitung mundur secara otomatis terpampang di jam tangan milik Changbin.

10 menit. Dan pemuda itu bahkan tak menyadari jika jam tangannya sudah berubah menjadi alarm hitung mundur.

~Epiphany: Home~

​Changbin tidak bisa meneruskan kegiatan rehatnya ketika ia mendengar suara-suara berisik di sekitarnya, tepat di dalam rumahnya. Pemuda itu dengan masih dengan muka bantal dan juga setengah tertidur berjalan dengan kesal keluar ruang kerjanya.

​Tak sadar ada sesuatu yang hilang dari dalam sana.

​"Hyunjin, kalau kalian ribut lagi—" Ucapannya terhenti ketika melihat semua temannya semasa di laboratorium tengah menenggak alkohol bersama sambil bercanda dan juga menyuap makanan ringan yang pastinya disiapkan oleh dua hasil ciptaannya.

​Tapi bukan itu yang jadi poin utama. Rumahnya lagi-lagi harus menjadi korban keganasan dari sekumpulan orang-orang yang otaknya hanya bekerja ketika sedang di laboratorium saja.

​Padahal ia ingin menyambut malaikatnya dengan rumah yang tertata rapi, bukan sekumpulan berandalan berkedok dokter yang mendandani rumahnya menjadi seperti kapal tenggelam begini.

​"Apa yang sebenarnya kalian semua lakukan?" Tanya pemuda itu dengan aura tidak menyenangkan yang mengelilingi tubuhnya. Tidak ada yang menjawab, semuanya hanya melempar senyum penuh arti sama satu sama lain. Tak berapa lama kemudian Changbin merasakan ada benda keras yang menubruk punggungnya, dan sepasang tangan yang memeluknya erat.

​"Aku merindukan Prof."

​Changbin melepas pelukan itu kemudian berbalik, mendapati wajah cantik milik malaikatnya yang kin dibasahi air mata, jelasnya, air mata kebahagiaan.

​"Felix—"

​"Aku tidak peduli! Aku cinta Prof. Changbin, meski dulu kau mengajariku rasa sakit karena cinta, aku percaya kau bisa mengajariku kebahagiaan karena hal yang sama, karena itu—"

​Felix menatap Changbin yakin. "Jawaban dari pertanyaan yang ada pada balasanmu untuk pesanku adalah,"

"tentu saja aku mau jadi rumahmu."

Changbin yang masih memproses semua kejadian ini tiba-tiba teringat dengan sebuah pesan balasan untuk nomor tidak dikenal yang waktu itu mengiriminya pesan panjang. Baru semalam ia berhasil mengirimkannya. Pemuda itu tersenyum.

"Disini banyak setan, ayo ke kamar saja, aku mau melihatmu membaca balasanku untuk pesanmu." Ucapnya yang tentu saja dihadiahi banyak dengungan protes dari mereka yang hadir.

Setidaknya satu hal sudah bisa dipastikan, kini Changbin tidak perlu lagi menanti rumahnya.

Karena rumahnya tidak akan pernah pergi lagi sekarang.

~Epiphany, Fin~

Epiphany (1/4: changlix)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang