Jaemin mulai merasa tidurnya terusik, ia setengah tersadar dari tidurnya. Matanya sedikit terbuka dan hal pertanya yang ia lihat adalah dreamies yang duduk di sekitar ranjang nya seolah menunggui ia terbangun. Ia kembali menutup matanya merasa mimpi nya begitu indah jadilah ia ingin tetap di dunia mimpi itu.
"Lah, kok malah tidur lagi sih? Sengaja ya?" Chenle menggerutu. Dia dan yang lainnya sudah berada si sana cukup lama hanya untuk menunggu jaemin terbangun.
"Udah biarin aja, dia kan lagi sakit pasti butuh istirahat yang banyak." ucap Jeno.
Renjun menempelkan telapak tangan nya ke dahi Jaemin, "Panas nya udah meningan, rutin minum obat sama makan pasti cepet sembuh deh."
"Cepet sembuh ya Nana hyung, gak enak banget kalo lagi sakit tuh kan?" gumannya. Tangan Jisung mulai meraih bahu kanan jaemin dan sedikit mengguncangnya.
"Hyung bangun hyung.."
"Ayo bangun, Jisung udah bikinin bubur nih!"
"Aduh Jisung jangan gitu juga dong, nanti Jaemin nya keganggu terus bangun dong!" ujar Haechan.
"Ya abisnya udah kangen banget nih sama Nana." Jisung mengerucutkan bibirnya lucu.
Tidurnya mulai terasa gusar. Seolah suara dari luar dan dalam mimpi bersatu menjadikan kebisingan yang mengganggu ketenangan seorang jaemin. Daripada tidur dengan tidak tenangnya, Jaemin rasa sudah seharusnya ia bangun saja sekarang.
Jaemin membuka matanya perlahan. Dan pemandangan pertama yang ia lihat membuatnya yakin kalo ia masih di dunia mimpi lalu ia menutup matanya kembali dan membuka nya lagi namun sepertinya tetap saja ia berada di alam mimpi yang terasa nyata itu.
"Kok masih di mimpi aja sih, heran deh." gumannya. Sedangkan mereka berlima saling berpandangan merasa heran dengan tingkah jaemin.
"Hyung mimpi apa? banyak banget ya?" Tanya Jisung. Jaemin menoleh dengan tatapan masih heran nya.
"Ini mimpi bukan sih?" tanyanya.
"Lo udah bangun, kenapa sih kok kayaknya heran gitu?" Jeno balik bertanya.
"Kalo ini bukan mimpi. Masa iya kalian ada di sini, bukannya lagi marah ya sama aku?" ucap jaemin dengan polosnya.
"Oh, jadi ceritanya mau kita musuhin terus gitu?" Jeno merotasikan matanya malas. Cepat-cepat Jaemin menggeleng kepalanya.
"Eh, ya nggak dong!" Pekiknya.
"Hyung, bogoshipeo!" jisung berhambur ikut tidur di samping Jaemin dan memeluknya dari samping.
"Hyung tau gak? Hidup jisung tuh hampa banget tanpa keuwuan hyung, Jisung rindu. Maafin Jisung yang dulu ya hyung?" ungkapnya. Ia menunjukan puppy eyes nya.
"Ututu, Jisungie jangan sedih ya, hyung juga rindu banget sama Jisung. Rindu meluk Jisung kayak gini juga!" Balas jaemin. Ia mengusap halus rambut Jisung.
"Sayang Nana hyung banyak-banyak!" katanya. Jisung mengeratkan pelukan pada hyung nya. Sudah lama tidak seperti itu dan ia merindukannya.
"Gw gak tau harus ngomong nya kayak gimana sama lo, Na. Intinya gue minta maaf sebesar-besarnya nya sama lo!" ucap jeno merasa sedikit canggung. Sama hal nya seperti yang lain, ia pun merindukan moment manis bersama Jaemin.
"Gak papa, Jen, gw ngerti kok." Jawab Jaemin dengan senyuman yang mampu menghangatkan perasaan orang yang melihatnya.
"Gw gak bisa jauh-jauh dari lo, Na." Lantas Jeno merentangkan kedua tangannya bersiap untuk memeluk Jaemin namun Jaemin sudah sigap menahan tubuh Jeno yang sebentar lagi akan jatuh ke samping tubuhnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Nana (Jaemin X You) - [✓]
FanficPacaran sama orang yang di sukai banyak orang itu emang berat, dan disinilah kamu bakal nyeritain suka duka pacaran jarak jauh dengan seorang idol. ⚠️ This is just a fanfiction Started (12-08-2019) Ended (31-07-2021)