'Tumben lo gak ngabarin gw dulu mau ke sini, Mil?" tanyamu pada mila yang kini tengah duduk berhadapan denganmu."Emangnya kenapa, sih? gak boleh ya gw ke rumah lo?" tanyanya balik.
"Ya gak gitu, Mil. yaudah sebenernya lo ada apa sih kayaknya buru-buru gitu?" tanyamu heran. Gimana kamu gak heran coba, Mila dateng tiba-tiba tanpa ngabarin dulu dan pas dateng itu mukanya udah resah kayak gitu.
"Iya, gw tuh ke sini mau ngasih tau lu sesuatu, dan ini penting!" katanya heboh.
"Ih, apaan sih, Mil? bikin gw penasaran aja!" cibirmu.
"Lo inget ga si Marvel sepupu gw yang di bandung itu yang pernah gw ceritain ke lo?" tanyanya menerawang. Kamu memutar kepalamu perlahan mencoba mengingat apa yg barusan mila bilang.
"Oh, iya gw inget!" serumu dengan begitu nyaring sambil menjentikkan jari.
"Emang kenapa, mil?"
"Nah jadi dia itu udah sampe di jakarta tadi pagi, ya gw sih belum tau dia mau menetap lagi di jakarta atau gak, yang jelas dia itu ngajak ketemu sore ini, mendadak banget kan?" ucap mila.
"Gak papa lah biar kek tahu bulat dadakan kan enak tuh masih anget and kriuk kriuk."
"Gak nyambung, Lo!" cibir Mila. Kamu terkikik geli hanya dengan melihat ekspresi mila saat ini saja.
"Yaudah sih lo tinggal temuin dia aja kalo emang menurut lo penting, ya mungkin dia kangen sama lo." saranmu.
"Yaudah lo cepetan dong siap-siap terus dandan yang cantik!" suruh sambil mendorong bahumu.
"Loh kok jadi gw, sih?" tanyamu bingung.
"Lo tuh harus kenalan sama dia, dia itu udah ganteng, keren, pinter lagi. Pokoknya cocok deh sama lo!" jawabnya.
"Hah? urusannya sama gw apa coba?"
"Katanya dia tuh pengen banget ketemu sama lo." jawab mila. Kamu kembali memutar pikiranmu yang kebingungan.
"Emang dia tau gw? kok bisa sih?" tanyamu lagi yang cukup membuat mila kesal karenanya.
"Ya, ya panjang deh ceritanya. Udah lah lo jangan banyak tanya mending sekarang lo buruan siap-siap jangan sampai marvel nunggu kelamaan!" ujar mila ia mendorongmu agar kamu cepat bangkit.
"Iya deh iya." kamu pun bangkit dengan terpaksanya dan segera berganti baju.
••••
Jaemin menyandarkan punggungnya ke dinding kemudian meneguk air mineral di tangannya. Ia dan member lainnya baru saja selesai latihan. Walau hanya berlatih vocal dan beberapa koreografi, namun semua itu bukanlah hal yang mudah. Semangat selalu mereka perlukan untuk mengurangi rasa lelahnya.
Jaemin yang lelah, ia merasa lelah dengan semua ini. Menjadi idol ternyata tidak semenyenangkan yang ia pikirkan dahulu. Ia perlu berusaha keras bagaimanapun juga menjadi seorang idol adalah mimpinya.
"Cape banget ya latihan kali ini?"ucap Renjun. Ia ikut bersandar di samping jaemin.
"Iya badan gw juga pegel banget," kata jaemin. Ia sedikit memijat-mijat betis kakinya.
"Sama gw juga. Gila ya kita gak di kasih free sehari aja. Kayaknya emang mesti demo deh ke hadapan Pd-nim." ujar Renjun.
"Lo aja sana, cuma buang-buang tenaga aja!" kata Jaemin.
"Iya juga sih. Belum tentu keluhan gw bakal di dengerin." Renjun mengangguk. Ucapan Jaemin ada benar nya juga.
"Lo yang semangat, deh! hwaiting!" seru Jaemin mengangkat kepalan tangannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Nana (Jaemin X You) - [✓]
FanfictionPacaran sama orang yang di sukai banyak orang itu emang berat, dan disinilah kamu bakal nyeritain suka duka pacaran jarak jauh dengan seorang idol. ⚠️ This is just a fanfiction Started (12-08-2019) Ended (31-07-2021)