"Hari ini biar gue sama Jaemin aja yang belanja." ucap jeno. Melihat beberapa stok makanan mereka yang mulai menipis, jeno secara sukarela mengajukan diri pergi belanja ke mini market terdekat tentunya dengan mengajak jaemin juga yang kini tengah menopang dagu menatap jeno dengan malas.
"Sama yang lain aja deh, Jen. Liat tuh di luar cuacanya lagi panas banget!" Keluhnya.
"Tumben banget lo, Jen. Biasanya juga ogah-ogahan kalo di suruh belanja," Haechan yang tengah asik berkutat dengan ponselnya menoleh pada keduanya.
"Lagi pengen aja." Jawabnya.
"Ayolah nana, nanti sebelum balik kita mampir dulu ke kedai ice cream, ya?" Bujuk nya sekali lagi. Jaemin mengerang malas tapi orang di depannya ini sepertinya tidak akan menyerah untuk terus membujuknya.
Sebelum Jaemin menjawab, Jisung berlari kecil menghampiri keduanya dengan mata berbinar "jisung ikut ya, boleh kan?" Tanya nya.
Jaemin meraih pucuk rambut Jisung dan mengusaknya pelan "boleh dong, apasih yang gak boleh buat ichung," Jawab Jaemin . Jeno merotasikan matanya malas melihat interaksi itu.
"Yaudah, ayo berangkat!" Jaemin merangkul bahu Jisung lalu segera pergi meninggalkan Jeno yang kini melongo melihat keduanya.
"Yang ngajak siapa, yang pergi siapa." Cibirnya sebelum menyusul jaemin dan jisung yang lebih dulu melesat keluar.
Pakaian tertutup, topi lalu masker yang harus mereka gunakan menambah gerah tubuh mereka di cuaca yang panas ini. Jika bukan karna terpaksa engan sekali ia harus keluar, Jaemin lebih baik memilih tidur siang. Mereka bahkan masih berada di halaman depan di sebabkan kedua orang di samping nya ini malah berdebat hanya untuk memutuskan 'jalan kaki atau naik kendaraan' dan jaemin hanya menyaksikan nya dengan jengah.
"Yaampun sung, cuma beberapa meter kali. Masa iya minta staf nganterin kita pake mobil cuma buat ke seberang jalan."
"Tapi kan ini cuacanya terik banget, bakal keringetan kalo jalan kaki. Terus gimana kalo kulit ichung jadi item kepapar mulu matahari, pokoknya ichung gak mau jalan kaki!" Ucapnya tak mau kalah. Ia menyedekapkan tangannya di dada.
"Yaudah sana balik lagi ke dalem gih, ribet banget gitu aja!" Suruh nya. Jeno mengibaskan tangannya menyuruh jisung pergi. Susah juga menghadapi maknae manja di depan nya ini.
"Hyung jahat ihh," Jisung mengerucutkan bibirnya kesal.
"Bacot banget sih kalian! Udah lah gue gak jadi ikut, mening gue bobo cakep aja daripada kayak gini!" Jaemin memekik. Ia mengambil ancang-ancang melangkah pergi meninggalkan keduanya.
Setelah mendengar pekikan kesal nya jaemin lalu tanpa banyak bicara lagi mereka segera melanjutkan langkah nya daripada harus pergi tanpa jaemin. Namun baru beberapa langkah, mereka kembali berhenti dan beralih menatap jisung seolah memintai alasan kenapa tiba-tiba ia berhenti.
"Hyung, kita ke mall aja ya!" Ucap nya tiba-tiba, lantas jeno menoyor kening nya pelan "jangan mengada-ngada deh sung. Di mall ramai banget, bisa ketahuan kita." Omelnya.
"Emang nya jisung mau apa di mall?" Tanya Jaemin.
"Jisung pengen ke game center nih, hehe."
"Gak usah ke mall. Odong-odong di mini market juga ada, kok." Ucap jeno. Seketika raut wajah Jisung berubah datar.
"Lain kali aja. Manajer jung lagi keluar kalo gak salah." Ujar jaemin. Tapi jisung tidak akan menyerah begitu saja "staf yang lain kan ada, kita bisa minta izin ke mereka kan?" Katanya.
Beberapa menit berlalu, mereka masih asik mencoba berbagai permainan disana sampai lupa tujuan utamanya untuk belanja makanan. Jaemin yang sedang tidak berminat untuk ikut bermain hanya mencoba sekali dan kini ia hanya diam memperhatikan Jeno dan Jisung yang asik saling adu lempar bola ke ring. Meski di tempat ramai,beberapa kali jaemin menguap mungkin itu pertanda bahwa ia mulai bosan.
"Hyung, ayo ikutan main dong!" Ucap jisung sedikit berteriak sambil tetap fokus pada permainannya. Jaemin menggeleng kecil "gak apa, kalian aja yang main," Jawabnya.
Sesekali Jaemin berkutat pada ponselnya walau sebenarnya tidak ada yang menyenangkan juga. Lama melamun akhirnya ia berpikir untuk pergi ke supermarket saja. Akan lebih baik jika ia yang pergi belanja makanan nya, sepertinya akan mengefisienkan waktu juga di banding harus menunggu jeno dan jisung selesai bermain. Lantas ia menghampiri jeno dan menepuk bahunya "Jen, gw ke supermarket nya ya. Biar gw aja yang belanja makanan nya." Ujarnya.
Jeno menoleh sebentar "oke. Ntar gw sama jisung nyusul ke sana!" Jawabnya.
•
•
Setelah mengambil keranjang belanjaan, Jaemin melangkahkan kakinya menyusuri setiap rak mencari apa yang perlu ia beli. Ia memasukan beberapa makanan pokok juga cemilan. Kegiatan nya terhenti sejenak ketika di rasa ponselnya bergetar, lantas ia mengambil ponselnya di balik saku. Sebuah panggilan masuk tertera di layar ponselnya.
Baby Boo is calling..📞
Jaemin menyunggingkan senyumnya melihat nama kontakmu yang tertera di layar panggilannya. Secepatnya ia menekan tombol terima kemudian mendekatkan ponselnya ke telinganya.
Panggilan tersambung. Jaemin yang akan berkata terdahului oleh suara mu yang masuk.
"Kamu kemana aja sih, na? Aku spam chat tapi kamu gak bales sama sekali, padahal aku liat daritadi kamu online mulu tuh!" Jaemin terkekeh mendengar ocehan kecilmu.
"Iyakah? Hehe maaf, aku belum sempat ngecek ponsel lagi." Jawabnya. Terdengar dengusan kesal darimu.
"Hmm iya deh. Emang nya kamu lagi ngapain?" Tanyamu.
"Aku lagi di supermarket nih beli kebutuhan buat sehari-hari."
"Kamu yang belanja? Aku pikir kalo kalian butuh sesuatu ada staf yang bertugas belanjanya."
"Iya juga. Cuma kadang kita pengen beli langsung sendiri." Jawabnya. Jaemin memilih beberapa roti isi kemudian ia masukan ke keranjangnya.
"Oh gituu. Kamu sendirian?"
"Sama Jeno Jisung cuma mereka lagi main di game center."
"Kamu hati-hati di sana ya, na. Aku khawatir kalo sampe kamu...."
Dugh.
Braaakkk!!
Jaemin meratapi ponselnya yang jatuh begitu saja ketika seseorang menabrak tubuhnya. Jaemin berjongkok mengambil ponselnya yang kini mati tergeletak di lantai, untung nya layar nya tidak sampai retak.
"Duh, maaf... maaf ya, maaf banget. Aku gak sengaja." Orang yang beberapa detik lalu menabrak tubuhnya itu berucap cemas sembari menundukan kepalanya meminta maaf. Dari suara dan postur tubuhnya sepertinya ia perempuan.
Jaemin berdiri lalu mengecek ponselnya dan sayang sekali, sepertinya ponselnya tidak bisa menyala. Jaemin menghela napas nya berat meratapi nasib ponselnya "Lagian di tempat kayak gini ngapain pake lari-lari segala?" Ucapnya. Jaemin mendongkakan wajahnya perlahan untuk melihat lebih jelas orang di hadapannya itu.
"Loh, Min..."
"Eeh.. jaemin?"
~~~
KAMU SEDANG MEMBACA
My Nana (Jaemin X You) - [✓]
FanfictionPacaran sama orang yang di sukai banyak orang itu emang berat, dan disinilah kamu bakal nyeritain suka duka pacaran jarak jauh dengan seorang idol. ⚠️ This is just a fanfiction Started (12-08-2019) Ended (31-07-2021)