Part 63-Prank

353 92 18
                                    

Keesokkan harinya Riella meminta Dokter untuk diizinkan kembali pulang ke rumahnya, Namun Dokter khususnya itu bersih keras untuk menolak karna keadaan Riella masih belum membaik.

Tapi bukan Riella namanya kalau tak memaksa, Alhasil Dokter itu memperbolehkan Riella untuk pulang ke rumahnya ya walaupun Riano sudah memarahinya berulang kali.

"Nanti kalau kamu kenapa kenapa gimana?!" cerocos Riano sambil menatap Riella dengan lekat.

"Gapapa Rian! Kamu mah ngoceh mulu kayak burung beo tau," Riella memutar bola matanya malas.

"Riano ngomong gitu demi kebaikkan kamu sayang," cicit Rivia, Bunda kandung Riella.

"Tau tuh," umpat Riano kesal.

"Udah ah! Pokoknya aku mau pulang! MAU PULANGGGGGGG!!!" teriak Riella hingga semua orang yang ada di ruangan Riella menutup telinganya erat erat.

"Harus istigfar ngadepin anak cempreng kayak Riella," lirih Ansyah pelan, Namun Riella bisa mendengarnya.

"Apa?! Ayah bilang apa?! Tusuk juga nih pake jarum pentol!" pekik Riella sambil menunjukkan jarum pentolnya.

"Ya.. Ya jangan dong," ucap Ansyah yang mengalah.

***

Kini mereka semua sudah berada di mobilnya masing masing, Riano dengan Riella beserta Sienna, Rafiq dengan Adella, Dan Ansyah dengan Rivia.

Namun Ayah Bundanya sudah pulang ke rumahnya masing masing, Sementara Riano, Riella dab Sienna mampir ke restoran terlebih dulu karna saat ini Sienna lapar.

Sekarang mereka sudah tiba di lesehan ikan bakar, Riano memarkirkan mobilnya kemudian turun dan berjalan menuju lesehan yang sudah tersedia.

"Mbak" panggil Riano kepada pelayan.

"Iya mas ganteng, Mau pesan apa?" tanya pelayan itu ganjen, Hingga membuat Riella muak, Dasar calon titisan sambel gebrek! Batin Riella mengebu gebu.

"Ikan gurame bakarnya 3, Ikan bawal bakarnya 3 sama minumannya jus alpukat 2 jus strawberrynya 1, Sama dessert-nya ya" titah Riano sopan.

"Oke, Silahkan di tunggu ya mas ganteng!" lalu pelayan itu pergi meninggalkan meja keluarga Riano.

Riella kesal, Kini emosinya sudah memuncak karna ia cemburu karna Riano di godain sama seorang pelayang resto.

Riella mencubit lengan Riano kencang, Sehingga membuat ia meringis kesakitan.

"Aduh"

"Itu balasan karna kamu di godain sama pelayan yang tadi!" sarkas Riella lalu melipat kedua tangannya di depan dada.

"Jadi kamu cemburu?" ledek Riano, Sesekali ia menyenggol nyengol bahu Riella pelan.

"Jelas! Pake nanya lagi!"

"Haha santai mbaknya, Liat tuh di atas kepala kamu keluar..."

Riella langsung memegang kepalanya, "Idih kepala botak di pegang pegang, Haha" sial, Riano membohonginya.

"Riann!!!"

"Ya maaf, Gak sengaja"

"Gak sengaja kamu bilang?"

"Iya"

"Hilih, Itu mah di sengaja!"

"Itu tau, Pake nanya lagi"

"Huh!"

Tiba tiba saja muncul ide bagus di kepala Riella, Lalu ia langsung mempraktikan idenya.

"A.. Aduh.. Perut aku.. Saki.. Sak.. Sakitt" rintih Riella sambil memegang perutnya.

RIANO[✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang