Part 37-Spesialis Paru paru

558 131 0
                                    

Selang 1 minggu Septian dan Naysell pun ikut menyusul Candra dan Fransisca, Mereka berdua sudah menikah dan sudah menjadi Mama Papa muda.

Kini Septian, Candra dan Kelvin sedang berkunjung ke rumah Riano untuk menghabiskan waktu bersama.

Bunda pun memasuki kamar Riano dan memberi beberapa cangkir susu dan roti selai.

"Ini di makan ya" ucap Bunda Adella.

"Wah pasti dong tante!" pekik Kelvin sambil menyantap rotinya lalu ia kembali berkata "Makasih tan hehe"

"Sama sama nak Kelvin"

"Urat malunya putus gitu tuh" pekik Septian.

"Halah gausah jaga image lo!" lirih Kelvin.

"Au tuh biasa nya juga lo 11 12 sama Kelvin" ucap Candra sambil mengambil rotinya dan ia pun berkata "Enak banget lho Can! Nyesel lho! Ini buatan tante Della, Lo yakin ga mau ambil ini? Hah hah?" ledek Candra.

"Hehe mau kok mau.. Makasih tan" ucap Septian.

"Dasar." gumam Riano dingin.

"No kapan nyusul sama Riella?" ucap Bunda meledek.

"Kapan kapan."

"Haha! Iya lo Yan mau jadi bujangan lo? Haha!" pekik Kelvin.

"Halah gw masih mending punya cewe, Dari pada lo? Masih aja sendiri, Miris." ucap Riano sadis.

"Hehe iya juga ya"

"Yaudah kalau gitu bunda balik ke dapur ya.." ucap Adella.

"Siap tante.."

"Sep lo udah gitu gituan sama Naysell?" tanya Candra.

"Jir." gumam Riano datar.

"Kan gw nanya No"

"Belum gw belum malam pertama,Ck!" jelas Septian.

"Lah kenapa emang?" tanya Kelvin.

"Naysell nya malu" ucap Septian.

"Anjir gw ngakak!!" pekik Candra.

"Haha!"

"Tunggu aja, Nanti juga dia mau." ucap Riano.

"Iya No.."

***

Keesokkan harinya Riella, Naysell, Fransisca dan Tina kembali berkuliah.

"Gw harus apa nih?" tanya Naysell.

"Yaudah turutin aja, itu kan kewajiban lo" ucap Tina.

"Tapi gw malu jir"

"Hahaha!!" Riella dan Fransisca pun tertawa seperti orang tak punya dosa.

"Dih malah ketawa!" umpat Naysell.

"Lagian udah si gapapa, Parah lo nay" lirih Fransisca.

"Nanti sakit" ucap Naysell.

"Enggak lah, Eh gatau deng gw kan ga pernah ngerasain hehe" pekik Fransisca.

"Tuh kan aahh" rengek Naysell

"Nanti juga ada waktunya" ucap Riella menenangkan.

"Iya Riell, makasih ya"

"Tapi nanti kalau gw hamil gimana?" tanya Naysell kembali.

"Ya gapapa dong, Kan kuliah itu memperbolehkan orang yang udah menikah maupun yang lagi hamil" ucap Riella.

"Nah betul tuh" pekik Tina.

"Iya juga si, Aaa!! Nanti gw jadi mama!! Nanti gw punya baby!! Aaa!!" pekik Naysell senang.

"Ck! Gitu dong ketawa" umpat Fransisca.

***

Disisi lain Riano, Okta, Syams dan Rendy sedang menunggu hasil tes kedokteran mereka.

Kebetulan sekali mereka semua 1 tujuan untuk menjadi dokter spesialis paru paru.

Tes ini di uji coba melalui praktek, kalau mereka semua lulus itu adalah hadiah terbaik yang pernah ada, Karna setelah mereka lulus praktek ini mereka akan di kirim ke rumah sakit yang bekerja sama dengan kuliah kesehatan ini, Dan mereka semua akan menjadi dokter walaupun belum menjadi dokter spesialis.

"Bissmillah, Bissmillah.." Okta pun berdoa.

"Allahula.. Ilaa haillaa huwalhayyul qoyyumm.." Syams juga begitu, Eh?! Tapi kok..

"Lo gila ya?" umpat Rendy.

"Hehe.. Buat ngusir syaithon! Yang terkutuk" pekik Syams.

"Jir." umpan Riano.

Dosen pun memasuki kelas Riano dan yang lainnya, Saat ini Riano sedang merasakan hawa ketakutan tubuh ia gemetar, ia takut hasil tes nya tidak memuaskan.

"Oke saya akan memberi tahu hasil nilai tes kedokteran kalian." ucap Pak Dosen.

"Saya apresiasi dengan waktu yang sesingkat ini kalian dapat menyelesaikan tes ini, Patut saya acungkan jempol, karna kalian ini kan murid baru yang belum lama masuk ke kampus ini, Ya sekitar 3 bulanan kalian sudah berada disini tapi kalian mampu mencermati pelajaran kedokteran ini, tepuk tangan untuk kalian semua!" ucap Pak Dosen dengan wajah yang tersenyum lebar.

Prok! Prok! Prok!

"Baiklah, Saya akan sebutkan 1 per 1 kalian siap?"

"Siap pak!" ucap semua anak murid.

Dosen itu pun menarik ulur nafasnya itu, lalu ia pun menyatakan bahwa " Nilai tertinggi di peroleh.. Riano Barack Kenlano! Selamat! Saya persilah kan kamu ke depan" lalu Riano pun ternganga tapi ia tetap mengekspresikan wajah dinginnya dan menuju ke tempat yang di suruh Dosen.

"Posisi ke 2 di dapatkan oleh.. Rendy Justine, Selamat nak! Silahkan maju ke depan" lali Rendy pun berdiri tepat disamping Riano.

"Nilai tertinggi ke 3 ialah.. Asy Syams dan Okta Viransyah! Selamat! Tapi kamu berdua beda jurusan kedokteran kalau kalian berdua masuk di spesialis kandungan" jelas Dosen.

"Hah?!" umpan Okta dan Syams secara bersama.

"Hahaha!!" seisi kelas pun tertawa dengan pernyataan Dosen.

"Kok gitu pak?!"

"Bapak tidak tau, di kertas ini seperti itu nyatanya"

"Tapi tenang saja kalian tetap satu rumah sakit dengan Riano dan Rendy" ucap Dosen itu lagi.

"Yes!" pekik Syams

"Alhamdulillahh" ucap Okta bersyukur.

"Oke bapak lanjutkan, di posisi ke 4 dan ke 5 yaitu.. Nabbila Septiant dan Yura Veronica, Selamat! Kalian masuk ke bidang pencernaaan"

"Lah kok? Pencernaan? Kok aneh pak?" ucap Nabbila tak setuju.

"Mau Complaint? Jangan ke bapak, ke Dokter yang sudah memberikan hasil tes ini".

"Ee.. Eh iya pak maaf.."

"Jadi besok kita sudah mulai belajar menjadi dokter sungguhan pak?" tanya Riano.

"Iya No, besok kalian akan di pindahkan ke rumah sakit yang telah bekerja sama dengan Kuliah ini" jelas Dosen.

"Impian gw udah ada di depan mata, Selangkah lagi." batin Riano gembira.

"Yaudah silahkan duduk kalian, Selamat ya sekali lagi, bapak sangat bangga."

🌼🌼🌼

Kejarlah impianmu
Raihlah mimpimu
Hingga kau capai sampai dapat
Dan mulailah membahagiakan
Orang tuamu

Bang ganteng
-Riano Barack Ken-

RIANO[✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang