❝ Malam itu, ada sebuah pemandangan mengerikan yang terjadi pada langit penuh bintang... ❞
Pemandangan mengerikan yang ntah bagaimana terlihat sangat indah..."
Tapi ternyata dibalik pemandangan indah itu, mereka semua mendapatkan efek yang berbeda...
Serim berjalan menuju ruang kerja ayah nya untuk mencari sesuatu.
Wonjin ga peduli, ia mengambil remot lalu mencari channel yang menarik.
"Berita utama sore hari ini, telah ditemukan anak-anak yang lama hilang akibat peristiwa hujan meteor. Tidak satu pun selamat dan semua nya dinyatakan meninggal dunia...--"
Serim yang berjalan kembali ke ruang tamu langsung kaget, ia menatap Wonjin. Terlihat anak itu yang seakan tidak peduli dengan berita tersebut.
"Njin...lu apain mereka?" Tanya Serim.
Wonjin kaget mendengar Serim memanggil nya dengan julukan "lu".
Karena Serim tidak pernah memanggil nya begitu. Pasti dia manis banget ke Wonjin, tapi kok tiba-tiba?
"Mereka siapa?" Wonjin nanya balik.
"Lu yang udah nolongin anak-anak itu kan?"
Wonjin mengerutkan alis.
"Gak semua nya ditolongin sama gw..." jawab Wonjin.
"Jangan bohong, cuma elu yang bisa nge lakuin ini Njin..."
Wonjin bingung harus bagaiman menanggapi sikap Serim kali ini.
"Gw kira lu bisa dipercaya, makanya gw mau berjuang sama lu sampe sejauh ini, tapi nyata nya??
Elu juga seorang pembunuh..." Tuduh Serim.
Wonjin terkejut oleh tuduhan itu. "Gw ber sumpah, kalo gw nggak pernah nge bunuh satu pun dari mereka..." ucap Wonjin.