Prolog

499 49 30
                                    

Hay, hay, hay. Welcome to my first story'!. Salam kenal dari saya Lulu Syakhira. Sebelumnya mohon maaf jika cerita ini banyak kesalahannya🙏. Btw tinggalin jejak kalian juga yah!. Dimohon para pembaca untuk membaca karyaku dari awal sampe akhir. Jangan kebalik! Nanti kalian malah pusing doang. Hehe.
Disini aku mau nampirin cerita bernuansa romance tapi ada komedinya juga. Buat kalian yang ga suka terlalu serius, cerita ini cocok banget!.

~Hppy reading~

"Woy bangun woy!!!, Udah siang! Sekolah woy, sekolah!!!" Suara lantang dari Dinar Ilham Arifin kakak laki lakinya. Yang telah siap rapi menggunakan seragam putih abu-abu.

Dinar Ilham Arifin, kakak satu satunya Elena yang galak, cuek, tapi perhatian. Wajahnya tampan karena aura nya terpancar kuat. Tatapannya tajam, dan irit bicara juga. Sekilas ia kelihatan seperti orang yang nyebelin makannya sampe sekarang belom punya doi. Tapi tanpa disadari dia punya seribu satu cara untuk membahagiakan orang yang di sayang.

"Et dah, ntar apa lima menit lagi," jawab Elena sambil melanjutkan tidur.

"Bodoamat si kalo sampe terlambat," pasrah Dinar yang kayaknya sudah habis kesabaran.

Gubrak!!! Bantingan pintu dengan sekuat tenaga. Siapa lagi kalo bukan Dinar yang kalo marah apapun bisa dijadikan sasaran.

Elena yang masih setengah sadar dari mimpi indah kaget sampai reflek berdiri. Mau gak mau harus bergegas ke kamar mandi,yang pasti nya untuk mandi.

"Aku meriang,,, aku meriang, aku meriang-" seperti itu lah Elena jika berada di kamar mandi, seketika merasa menjadi seperti Rossa.

Duarr!!

"WOI BERISIKKK!!!!"

Elena Azalia Putri, gadis cantik menawan dan sederhana. Dianugrahi pipi chubby dan rambut se-dada serta bibirnya tipis merah jambu. Jika dilihat secara penampilan, maka kalian akan menjawab ia berkakter pendiam. Namun kenyataan itu salah. Memiliki wajah baby face, Elena justru berkarakter sebaliknya. Galak, kasar dan asal ceplas-ceplos. Hingga tidak ada laki laki yang berani mendekati, kecuali musuh bebuyutan nya.

"Elena pergi dulu ya mah," sambil mencium tangan,pamit Elena ke Mama yang kebetulan sedang duduk di sofa.

Lanjut Elena pergi ke sekolah dengan berjalan kaki, kebetulan jarak ke sekolahnya tidak terlalu jauh dari rumah. Seperti biasa, anak yang satu ini berbeda jauh dengan kakaknya. Jika kakak nya yang selalu berangkat ke sekolah paling awal, maka ialah yang paling akhir. Jika ditanya kenapa?,maka dia akan menjawab 'latihan lari, biar kuat menghadapi kenyataan'

Sambil terus berjalan dengan langkah kaki terburu-buru, Elena menyempatkan diri melihat jam yang melingkar di tangan kirinya, menunjukkan pukul 06.10.
"Astaga! 5 menit lagi woy! Mana masih jauh, engga ada kendaraan pula! Heuh!" Ringikkan Elena kalang kabut.

Pipppp!!! suara klakson motor ninja berwarna merah berhenti di samping Elena.

"Minggir!Minggir!!! Orang kaya mau lewat!" ujar Putra.

Apa Itu Cinta?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang