#Operasi semut

146 39 20
                                    

Jangan lupa vote and komennya gaes! Karena selain gratis itu semua sangat berarti buat author!

***

Operasi Semut merupakan kegiatan rutin yang dilakukan per kelas dalam seminggu sekali, biasanya dilakukan pada hari Kamis.

Operasi Semut sendiri bukanlah kegiatan mengoperasi semut yang bunting atau semut yang sekarat. Ini adalah istilah lain yang dalam arti luas berarti, kegiatan membersihkan halaman sekolah untuk mempertahankan ke asriannya. Hal inilah yang membuat SMA Nusantara termasuk kedalam kategori sekolah Adiwiyata.

Hari ini adalah giliran waktu nya kelas XI-IPA untuk beroperasi Semut.  Seluruh siswa yang bertugas wajib berada di halaman sekolah. Masing masing kelas di bagi menjadi beberapa bagian yang nantinya akan di beri tugas yang berbeda. Dengan di dampingi wali kelasnya masing-masing seluruh siswa mau tidak mau harus melaksanakan nya dengan tanggung jawab.

Elena,Indri, Lusi,Feri,Putra,Tio dan Farhan ditugaskan untuk membersihkan taman sekolah.
Elena,Indri dan Lusi bertugas untuk menyapu. Sementara yang lainnya mengumpulkan sampah.

Disaat sibuknya membersihkan taman yang sangat kotor dan diharuskan selesai dalam lima belas menit kedepan, seluruh siswa pun bergerak lebih cepat.

Elena sedang fokus mengumpulkan sampah dedaunan di bawah pohon mangga. Wajahnya yang berbentuk bulat dengan pipi chubby, mulai meneteskan air keringat dari sela sela pelipisnya. Rambutnya yang se-dada sesekali melayang karena di terpa angin.Dengan tubuh yang bisa dibilang pendek membuatnya tampak manis.

*Kaya nya gue harus buat rencana untuk ngerjain si Elena, apa ya?
Sebuah ide usil akhirnya muncul. Putra yang menyadari bahwa Elena sedang sangat serius menyapu, hingga penuh penghayatan.

"Eh Elena, disini masih kotor. Cepat sapu!" Perintah Putra yang sudah di sertai dengan segala rencananya.

Elena yang ingin tugasnya cepat selesai, tanpa ba bi bu akhirnya menuruti perintah nya.

"Aduh!, Apa nih!". Seketika Kaki Elena terasa sangat gatal dan baru sadar jika ia berdiri di tempat yang banyak semut.

Putra yang tertawa kecil sembari menyapu, pura pura tak menyadari.

Setelah itu datanglah Feri,Tio,Putra dan Farhan,menertawakan.

"Ya Tuhan, terharu banget, saking manisnya gue sampai disemutin" lirih Elena sekalian ngeles, untuk menutupi rasa malu.

"Idih pede banget lo!. Liat aja, Itu kan semut yang biasa hinggap di bangkai tikus. haha," ledek Feri yang kemudian tertawa.
Putra,Tio,dan Farhan yang melihatnya pun ikut tertawa. Membiarkan wajah Elena  memerah karena malu.

*Oh, jadi ini rencana lo semua?. Awas aja ya!

Elena yang menyadari pak kepala sekolah menuju kemari, akhirnya mendapatkan rencana untuk membalas mereka.

"Ya Tuhan Putra,,, lo kan diberi tugas untuk membersihkan taman,bukan malah mengganggu siswa lain. Lo juga Feri,Tio,dan Farhan malah mengikuti jejak Putra!" Keluhnya dengan nada yang tinggi dan volume yang besar,agar pak kepala sekolah dapat mendengar nya.

Putra dan ketiga temannya yang tak mengerti maksud dari ucapan Elena akhirnya hanya dapat memasang wajah penuh pertanyaan.

"Feri,Tio,Farhan dan Putra kalian saya hukum!" Suara lantang pak kepala sekolah yang membuat seluruh siswa memandang ke arah mereka.

Appaaaa!!! Ucap mereka kompak.

"Tapi kan pak-, anu—" ngeles Putra dan ketiga temannya.

"Oke! Sekarang kalian para siswa saya perintahkan untuk pergi beristirahat di kantin, kecuali Feri,Putra,Tio,dan Farhan. Kalian kerjakan sisanya! Jika bel berbunyi belum selesai, hukumannya saya tambah!"

Elena yang puas, akhirnya tertawa kecil melihat mereka yang saling tatap tatapan. Lalu pergi meninggalkan mereka dengan sangat bahagia, seolah olah dunia telah terbalik.

"Yang bener ya Abang Putra kerjanya!, Abang Feri,Tio,dan Farhan juga. Haha," ucap Elena sambil teriak dan berlari menuju kantin.

***

Seperti biasanya, kantin tampak ramai di serbu siswa. Elena duduk di kursi panjang dengan menikmati segelas jus alpukat kesukaan nya. Jus alpukat sepuluh kali lipat terasa segar dan habis dalam waktu singkat karena diminum dalam keadaan amat lelah.

"Kenapa lo nolak jadi OSIS kemarin?" Ucap Surya yang tiba tiba datang lalu menjatuhkan bokongnya di kursi, tepat disamping nya.

"Ah engga kok. cuma ga tertarik aja," bales Elena dengan senyuman tipis di akhir kata.

Putra dan ketiga temannya yang telah terbebas dari hukuman akhirnya memutuskan pergi ke kantin untuk melepas penat.

Dengan semangkuk mie ayam dan es jeruk. Mereka memakannya secepat kilat karena perutnya yang sedari tadi bergetar minta diisi.

"Akhirnya selesai juga bro, sial banget gue hari ini," curhat Tio.

"Bukannya setiap hari lo selalu sial?" Balas Farhan.

"Iya, gue selalu sial karena lihat lo!"

"Yee bule-potan!"

Feri dan Putra hanya terdiam, sesekali tertawa kecil melihat tingkah sahabatnya yang selalu saja membuat suasana menjadi ga karuan.

"Eh eh, liat tuh si Elena lagi ngobrol sama si Surya anak kelas XII, yang ketua OSIS itu loh! Kayanya kok akrab banget ya?" Feri tersadar setelah melihat Elena dan Surya yang terlihat akrab berada di pojok kanan kantin.

Putra kemudian memutar bola matanya, dan langsung memandang kearah Elena dan Surya dengan tatapan tajam.

***

Setelah bel pulang terdengar. Saat Putra ingin menghampiri Elena, ternyata sudah di dahului oleh Surya.

Mereka terlihat sangat akrab, padahal baru kali ini Putra melihatnya bisa berbicara langsung dengan Surya, kaka kelasnya. Putra tahu jika Elena adalah tipe cewek yang tak akan pernah bisa centil. Pacaran saja tidak pernah. Dahulu semasa SMP Elena pernah mencintai seorang pria anak kelas sebelah. Saking takutnya, Elena hanya memendam perasaannya dan akhirnya di rebut orang lain. Sakit ey!

Putra yang merupakan fans terberat Elena, tak mau kalah info. Ia mengikuti kemanapun mereka pergi. Dan ternyata mereka pergi ke parkiran sekolah. Sepertinya Surya ingin mengantarkan Elena pulang.

"Elena, Pulang sama gue!" titah Putra yang tiba tiba menggenggam erat tangan Elena dengan kasar.

Elena yang merasa kesakitan akhirnya melepas genggaman Putra dengan kasar.

"Apa apaan sih lo!, Maksudnya apa kaya gini?. Jangan beraninya sama perempuan dong!. Dasar lenjeh!" Bela Surya yang sangat marah melihat Elena diperlakukan kasar seperti ini.

Lalu Surya menarik kerah baju Putra dengan kasar dan mengepal kuat tangannya yang sudah melayang di udara.

"Stop!, Maaf ka Surya atas perlakuan teman saya Putra," ujar Elena mencoba menahan, agar Surya tak berbuat kasar dengan Putra. "Putra maaf gue ga bisa pulang dengan lo, gue dah janji sama kak Surya".

Akhirnya Surya melepaskan cengkraman nya dan lanjut memakai helm.

Elena dan Surya pergi dengan motor Vespa biru,meninggalkan Putra yang masih memandang mereka dari jauh.

Apa Itu Cinta?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang