10.Delia menghindar?

6 7 0
                                    

Jangan lupa tinggalkan jejak ya guys:v

Happy Reading❤...

♡♡♡

Pagi yang cerah, namun tidak dengan pikiran seorang Alice. Ia terlihat lesu hari ini. Pikirannya kemana-mana, entah itu memikirkan papanya, Riki kakak kelasnya itu, dan Delia sahabatnya. Huh!

Alice kesal. Pasalnya kejadian kemarin yang dimana Riki mengucapkan perkataan konyol didepan murid yang berada ditaman itu, cepat sekali menyebar.

Dan ya, semalam Delia juga sempat menanyakan hal itu kepada Alice lewat chating, dan Alice balas tidak. Ia tidak salah kan, kalau ia berkata tidak, karena memang Alice tidak merasa.

Namun ia bodoh, Delia mana bisa percaya. Bahkan Delia menunjukkan video dimana Riki berteriak sambil memegang tangan Alice. Dan video tersebutlah yang membuat Alice mati kutu akan menjawab apa.

Benar-benar sialan sekali orang yang memvideo serta menyebarkannya itu.

''Oh itu yang namanya Alice? Ganjen amat sih pake ngedeketin kak Riki."

"Cantik sih cantik. Tapi kalo ngerebut pacar orang. Ya sama aja sampah!"

"Dasar PHO! Padahalkan Delia duluan yang deket sama kak Riki. Malah direbut. Dasar gatel!"

''Padahalkan Delia temennya. Tega banget sih dia.''

Alice menggeram mengepalkan tanganya saat ucapan-ucapan yang terlontar dari mulut para murid yang ada dilorong menuju kekelasnya yang terang-terangan membicarakan dirinya. Alice menggeleng kuat. Ia menutup telinganya agar tak mendengar kalimat menusuk dari murid-murid lainya.

"Gue ngga denger, gue budek. Iya gue budek," racaunya masih terus berjalan sambil menutup telinganya.

Alice memasuki kelasnya dengan raut kesal. Ia duduk dibangku miliknya yang bersebelahan dengan Delia. Ia menolehkan kepalanya kearah Delia yang diam sambil bermain handphone.

"Pagi Del."

Delia melirik sekilas. "Hm, pagi."

"Al. Jawab pertanyaan gue dengan jujur dan benar," ujar Sesi misuh-misuh.

"Ck! Apaan sih?" Alice mengerutkan keningnya bingung. Sedangkan Risa dan Sesi sudah membalikan bangku mereka sehingga berhadapan dengan Alice.

Delia yang sedari tadi diam bangkit dari duduknya, "misi, gue mau ketoilet."

Alice memberikan jalan untuk Delia keluar. Ia merasa aneh dengan sifat Delia yang tidak seperti biasanya. Sifat Delia yang biasanya itu sebelas duabelas dengan sifat Sesi. Tapi, ini amat berbeda, dari cara Delia membalas ucapannya serta tingkahnya yang seketika menjadi cuek dan pendiam. Delia kenapa...?

Delia kenapa? batin Alice bersua.

"Al, lo beneran pacaran sama kak Riki?, jujur lo Al, gak jujur dosa lo nambah!" desak Sesi sambil menunjuk tepat diwajah Alice.

"Eh, kok?"

"Udahlah lo jujur aja kali, noh lo liat si Delia. Dia udah galau parah pas tau lo pacaran sama kak Riki, Al." Sesi masih berkoar.

Eh, benarkah?

"Lo tau sendiri kan Al kalo Delia itu deket sama kak Riki udah lama. Kok lo tega sih nikung dia."

Jleb

"Sesi!" Nada bicara Risa tajam penuh peringatan. Risa memandang Sesi dengan tatapan tidak percaya. "Lo ga boleh ngomong kaya gitu."

Alice terdiam sejenak. Hatinya terasa tertohok saat mendengar ucapan kelewat manis dari mulut Sesi. Oh, jadi karena masalah ini Delia sampai bertingkah seperti tadi?

3 8 1 : I LOVE YOU [On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang