35. Di mall.

7 1 0
                                    

Happy reading❤...

♡♡♡

"Fik, lo mau beli apa lagi?" tanya Alice yang sedang fokus meneliti beberapa jam tangan yang akan ia beli untuk Papanya.

Ya, Rehan dan yang lainnya akan pulang nanti malam, niat Alice pergi ke mall untuk membeli sesuatu yang sekiranya akan di pakai oleh Papanya. Sembari meminta maaf langsung kepada Rehan karena dirinya membuat kesalahan di sekolah dan berakhir mendapat sp.

Ia jadi merasa tidak enak, walau pun Alice sudah membuat ulah berkali-kali semisal bolos, telat, dan menjaili teman. Akan tetapi, surat peringatan itu tidak pernah ia berikan kepada Rehan. Baru kali ini pihak sekolah menindaklanjuti perbuatan Alice. Dan itu gara-gara Elsa!

Fikri menarik tangan Alice untuk ikut bersamanya ke salah satu toko baju.

"Fik, gue belum milih jamnya," protes Alice. Namun, Fikri tidak menanggapi. Saat keduanya sudah dekat Fikri langsung menunjuk salah satu dress yang sangat cantik menggunakan dagunya.

Senyum Alice tercetak jelas di bibir indahnya setelah melihat dress yang ditunjuk Fikri. Ia semakin mendekat kearah dress tersebut. Saat tangannya menyentuh dress itu ada tangan lain juga yang ikut menyentuh dress yang di tunjuk Fikri tadi.

Tatapan keduanya bertemu cukup lama hingga keduanya memutuskan kontak karena pegawai tokonya.

"Ada yang bisa saya bantu mas, mbak?" tanyanya ramah. Sontak Alice dan Delia menjauhkan tangannya dari dress.

Mata Alice sesekali melirik ke Riki yang berada di belakang tubuh Delia, mereka belanja bersama? Atau hanya Delia saja yang belanja sedangkan Riki hanya mengantarkan Delia saja?

Kalau benar, Alice cukup kagum dengan sebuah kebetulan di hari ini. Dan setelahnya Alice tidak fokus dengan percakapan antara Fikri dan pegawai toko. Hingga Fikri hendak melangkah masuk, saat itu juga Alice menahan tangan Fikri.

"Gue ... ke toilet dulu ya," izinnya seraya berbisik dibalas anggukan oleh pria itu. Setelah itu Alice langsung pergi menghindari tatapan elang Riki yang terasa mengintimidasi.

"Rik-"

Delia hendak mengejar Riki yang ikut berlalu entah kemana. Namun, sebuah tangan membuat pergerakannya terhenti.

Dengan perlahan Delia menoleh menatap Fikri yang juga sedang menatap datar kearahnya dengan tangan yang mencekal tangan Delia.

"Di sini aja," ucap Fikri dengan suara beratnya.

Ia menghempas tangan Fikri, tetapi, lagi-lagi terhenti karena Fikri menahannya dan menariknya masuk.

"Lo aman sama gue."

Delia menggerutu, pasrah. Aduh perut gue geli banget ya, mana jantung gue dugem dadakan lagi! batin Delia.

♡♡♡

"Mau ngehindar?" tanya Riki setelah menunggu beberapa menit di luar bilik toilet yang Alice masuki.

Alice terkejut, Riki mengikutinya?

"Lo ngapain ke sini?" Bukanya menjawab Alice malah balik bertanya.

"Gak penting gue jawab," kata Riki dengan raut datar lalu mendorong Alice agar masuk kembali ke bilik toilet tadi. Setelah itu menutup pintunya rapat-rapat.

"Eh?"

"Ada berapa selingkuhan lo?"

Jelas saja Alice bingung dengan pertanyaan Riki. Ia mengerutkan kening. "Selingkuh?" beonya.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 14, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

3 8 1 : I LOVE YOU [On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang