25. Tragedi.

1 2 0
                                    

Happy reading❤...

♡♡♡

Fikri menatap datar Bella yang sedang memainkan ponselnya. Kemudian kakinya melangkah mendekati gadis itu.

"Bella," panggilnya, gadis itu masih tetap pada posisinya. Yaitu diam tidak menyahut, ia malah sibuk dengan ponselnya tanpa menghiraukan Fikri yang sudah berjongkok di depannya.

"Dia dateng ke sini cuman kaya gitu terus dari tadi," ucap Alice. Fikri menoleh. "Ganggu gue terus! Maksa-maksa juga," adu Alice pada Fikri.

Alice hanya sedang bercanda saja, tidak serius dalam mengucapkan kalimat tersebut.

Bella melotot. "Ih mana ada Bella gangguin kak Al, orang Bella cuman minta bantuan bukan maksa!" sanggah Bella tidak terima.

Alice mencibir, "Iya cuman minta bantuan, tapi harus diturutinkan?"

Bella mengangguk polos.

"Iya itu namanya maksa, bodoh!" Bella memberengut kesal.

"Bella nggak maksa kok, bang. Serius! Bella cuman minta bantuan tapi harus di turutin. Kalo nggak di turutin Bella marah!" adunya pada Fikri, membuat Alice yang sedari tadi melihat Bella seperti itu menahan tawanya agar tidak pecah.

"Bukannya lo lagi marahan ya sama abang lo?" tanya Alice, Bella terdiam.

"Eh, iya yah?" gumamnya pelan.

"Bella--"

"Diem, Bella masih marah sama abang!" Fikri mencoba meraih tangan adiknya. Namun, Bella langsung menepisnya.

Alice tersenyum sambil menahan tawa. Bisa juga aktingnya, batin Alice. "Udahlah, Fik, mau dia apa sih emang? Turutin aja kali udah tau si Bella kayak gitu orangnya." Fikri menoleh pada Alice.

"Dia bakalan tetep kaya gitu terus kalo belum di turutin," lanjut Alice.

Fikri mengalihkan tatapannya pada Bella, menatap lekat gadis itu yang sedang menunduk merajuk. Fikri menghela napasnya pelan.

"Bella~"

"Kan udah Bella kasih tau, kalo Bella itu lagi marah sama abang," peringat Bella masih menunduk.

"Ya udah, ikut aja," ucap Fikri akhirnya. Bella mengangkat pandangannya, menatap Fikri dengan raut bahagianya.

"Abang serius?!" serunya. Fikri mengangguk. "Yesss!"

Alice tersenyum melihat tingkah laku Bella.

"Kak Al, Bella mau ikut ke NY. Kak Al jagain abang yaa."

Alice merubah raut wajahnya menjadi datar kemudian mencebikkan bibirnya.

"Ihh kak Al janji dong!" Alice mengangguk. "Ih, serius kak Al pacaran sama bang Fikri nanti."

Sontak Fikri dan Alice menoleh dengan cepat.

"Ck, mulut lo." Fikri menyentil bibir Bella. "Siapa yang ngajarin ngomong kaya gitu?"

3 8 1 : I LOVE YOU [On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang