ATHANASIA DE ALGER OBELIA

715 61 3
                                    

-RUANG TAMU ISTANA GARNET-

Lily dan Athanasia yang baru tiba di istana, segera menemui Claude. Mereka tiba tepat waktu sebelum matahari terbit. Lily sengaja memilih waktu yang tepat di saat semua orang masih tertidur pulas, karena mereka berdua dijemput dengan kereta kuda istana, Lily tidak ingin mereka menarik perhatian rakyat Obelia.

"Salam sejahtera kepada Matahari Obelia."

Lily memberi hormat kepada Claude, sedangkan Athanasia terlihat ketakutan karena sudah diberi tahu oleh Lily bahwa mereka akan menghadap Raja Obelia

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Lily memberi hormat kepada Claude, sedangkan Athanasia terlihat ketakutan karena sudah diberi tahu oleh Lily bahwa mereka akan menghadap Raja Obelia.

"Sudah lama, ya, Lilian York. Ternyata kau menjaganya dengan baik. Aku punya satu tugas penting untukmu. Aku rasa kau sudah tahu tentang putri Zenith. Mulai sekarang, kalian akan tinggal di Istana Ruby bersama dengannya."

Athanasia terkejut mendengar suara lantang Claude yang penuh wibawa. Dia menunduk sambil menggenggam erat tangan Lily.

"Suatu kehormatan untuk saya karena telah dipercayakan untuk merawat tuan putri. Terima kasih sudah mengizinkan kami tinggal di Istana Ruby, dan juga mengizinkan putri saya untuk menjadi teman bermain Tuan Putri Zenith. Semoga mereka bisa saling menyayangi layaknya saudara."

Lily sengaja menyebut Athanasia sebagai putrinya, karena dia ingin tahu sampai kapan mereka harus menyembunyikan kebenaran dari Athanasia yang juga berhak dipanggil tuan putri, seperti Zenith.

"Aku sangat kecewa dengan para pelayan yang tidak bisa membersihkan Istana Ruby dalam waktu sehari, tapi mereka pasti akan bekerja lebih baik dalam pengawasanmu. Kau boleh pergi duluan, biarkan aku bicara sebentar dengan Athanasia."

Claude sedang menjadi si pemimpin-Koleris-. Sikap tegas yang terkesan kurang ramah, membuat Lily khawatir untuk meninggalkan Athanasia. Namun, perintah sang Koleris tidak bisa dibantah agar tidak memancing kemarahannya.

"Baik, Yang Mulia. Salam sejahtera untuk Obelia."

Athanasia menggenggam tangan Lily lebih erat saat Lily memutuskan untuk pergi. Lily membisikkan sesuatu di telinga Athanasia untuk membujuknya. Lalu mereka saling mengaitkan jari kelingking, membuat sebuah perjanjian. Athanasia terdiam membisu melihat kepergian Lily. Namun, tak lama kemudian Felix datang, memecahkan keheningan antara Claude dan Athanasia. Athanasia segera berlari ke arah Felix, lalu bersembunyi di balik tubuhnya.

"Tidak sopan jika kamu bersembunyi dari raja, Athy. Ayo ucapkan salam."

Felix berharap kepribadian cinta damai-Plegmatis- Claude yang menyambut tuan putri kesayangannya. Claude dengan kepribadian Pemimpin, sangat tidak cocok berbaur dengan anak kecil.

"Salam, Yang Mulia."

Athanasia meniru gaya hormat Lily. Dia sedikit membungkukkan badannya dan mengangkat kedua sisi gaunnya. Claude terlihat puas melihat sopan santun dari putrinya. Dia memang tidak salah memutuskan memilih Lily sebagai pengasuh Athanasia. Meski selama ini dia tidak melihat tumbuh kembang putrinya, dia yakin bahwa Lily yang sejak kecil tumbuh dan belajar di istana, pasti akan mendidik Athanasia dengan baik.

I'M A PRINCESS[Revisi]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang