I'M A PRINCESS[Revisi]

AKU ADA UNTUKMU

Izekiel terkejut melihat Athanasia ada di kamarnya. Terkejut sekaligus senang karena tunangannya datang mengunjunginya. Athanasia ingin segera pergi dari sana, tapi Izekiel sudah terlanjut melihatnya. Akhirnya dia menenangkan diri dan menyapa Izekiel.

"Hallo. Maaf aku mengganggumu. Aku akan segera pergi."

Izekiel menarik lengan Athanasia, menahan kepergiannya.

"Aku sama sekali tidak merasa terganggu, Athy. Justru sebaliknya, aku senang kau datang menemuiku."

Izekiel mengunci pintu kamarnya. Khawatir ada yang melihat Athanasia di sana.

"Bagaimana caranya kamu ke sini?"

"Eh, itu... Aku menggunakan sihir teleportasi. Hanya saja sihirku masih harus dilatih, makanya aku bisa datang ke tempat yang salah."

Izekiel sama sekali tidak mengerti soal sihir. Namun, dia masih ingat kejadian kemarin, untuk pertama kalinya dia melihat dengan matanya sendiri kekuatan sihir Athanasia meluap di pesta itu.

"Syukurlah kau tiba di kamarku. Aku khawatir kau justru tersesat di tempat asing atau malah tiba di tempat orang jahat."

"Yah, begitulah. Aku takut untuk latihan sendiri."

Izekiel benar-benar khawatir dengan kekuatan sihir Athanasia yang bisa membawanya ke tempat yang salah. Lalu, terlintas sebuah ide di kepalanya.

"Kalau kamu mau. Kamu bisa tinggal di sini sementara waktu. Aku akan mengirim surat ke istana memberi kabar tentangmu."

"Jangan. Tolong jangan beritahu siapa pun aku di sini. Aku tidak ingin ada yang menemukanku."

"Apa Yang Mulia memarahimu tentang kejadian kemarin?"

Izekiel menerka-nerka apa yang membuat Athanasia ingin menyembunyikan keberadaannya dari siapa pun. Claude pasti sedang mencarinya saat ini.

"Aku pergi demi kebaikan ayah. Demi masa depan yang cerah untuk Obelia. Semua orang membenciku, aku hanya menuruti kemauan mereka untuk menyingkirkanku dari istana. Putri sepertiku hanyalah aib untuk kerajaan."