KISAH SEDIH

178 21 0
                                    

Lucas yang sudah pulih seperti sedia kala, dibawa ke tengah lapangan luas oleh Zero, lelaki yang menyelamatkan Lucas bersama ayahnya di jurang. Namun, hanya Lucas dan Zero yang bisa melihat sosok Lelaki tua yang sebenarnya sudah meninggal 2 tahun yang lalu.

Semua penduduk Desa Penyihir berkumpul mengelilingi lapangan yang biasa jadi tempat adu kekuatan sihir para penduduk. Namun, kali ini yang akan bertanding adalah anak dari pemimpin mereka yang merupakan orang terkuat di desa sihir, melawan seorang penyihir muda tamu kehormatan mereka.

Dari segi МАNА saja mereka bisa tahu kalau Zero bisa memenangkan pertandingan dengan cepat. Meski Lucas penyihir terhebat di kerajaan Obelia, sihirnya hanya setara dengan anak berumur 10 tahun di Desa Penyihir.

Pertandingan dimulai, ditandai dengan kibasan bendera hitam bergambar naga merah, bendera pusaka Desa Penyihir. Lucas mengumpulkan kekuatannya, lalu menyerang Zero. Kekuatan Lucas yang 1:1.000.000 dengan Zero tentu saja bisa ditangkis Zero hanya dengan tangan kosong. Lucas terkejut melihat kehebatan sang Raja muda Desa Penyihir tersebut. Namun, dia tidak menyerah begitu saja.

Lucas kembali fokus untuk mengerahkan seluruh kekuatannya. Benar-benar kekuatan terbesar yang dikerahkan oleh Lucas sampai-sampai dia kehilangan keseimbangan karena kehabisan tenaga akibatnya. Tetap saja sihirnya lenyap sebelum menyerang lawannya. Lucas duduk terdiam di atas rumput lapangan, kepalanya terasa berat, matanya berkunang-kunang, hingga Lucas kehilangan kesadarannya.

Zero yang melihat keadaan Lucas segera menghentikan pertandingan. Zero mentransfer energi ke tubuh Lucas yang terdampar di atas rumput lapangan. Saat mata Lucas telah terbuka, dia meminta Zero untuk melanjutkan pertandingan. Zero menolak dengan tegas karena sihir Lucas masih sangat lemah dibanding dirinya.

"Untuk bisa melawanku, kau harus latihan keras. Pertama, kau harus berduel dengan anak berumur 11 tahun. Saat kau berhasil mengalahkannya, maka kau akan berduel dengan anak berumur 12 tahun, sampai seterusnya. Ketika kau sudah bisa mengalahkan rakyatku yang berumur 40 tahun, maka diteruskan dengan melawan prajuritku, mulai dari prajurit terlemah sampai terkuat. Setelah itu baru kita akan melanjutkan duel kita yang kutunda hari ini."

Semua anak yang lahir di Desa Penyihir telah memiliki bakat sihir alami dari gen orangtua mereka. Meski terbilang anak kecil, anak berumur 10 tahun sudah bisa menjadi prajurit terhebat di dunia luar. Tentu saja tidak mudah untuk mengalahkan anak kecil yang diberkati sihir sejak lahir. Lucas sempat berpikir kalau mustahil baginya bisa keluar dari desa tersebut untuk melanjutkan perjalanannya mencari pohon kehidupan.

Zero yang melihat Lucas pesimis ikut duduk di sampingnya. Pengawal membubarkan semua rakyat yang sedari tadi menyaksikan pertandingan. Lapangan menjadi senyap. Hanya tersisa Zero dan Lucas di sana.

"Kau benar-benar mirip dengan Zelo adikku."

Lucas menunduk menatap rerumputan hijau yang tumbuh subur di lapangan. Bentuknya sama persis dengan rumput di dunia luar hanya saja terlihat lebih segar dan terasa lembut menyentuh kulit. 'Persis seperti kapas' pikirnya. Meski sibuk mengamati keadaan alam Desa Penyihir yang unik, telinganya masih mendengarkan cerita dari sahabat barunya yang merupakan seorang Raja Penyihir tersebut.

"Zelo menghilang saat masih bayi. Dia bisa menggunakan sihir dimensi pada usia 2 bulan. Itu merupakan rekor penggunakan sihir terbaik untuk bayi. Karena bayi pada umumnya tidak bisa menggunakan sihirnya sampai dia berusia 2 tahun. Dan rata-rata dari anak-anak mulai bisa membuka sihir dimensi pada usia 10 tahun, kecuali aku yang membukanya di usia 9 tahun. Diduga dia telah berpindah ke dimensi lain. Namun, kami tidak bisa menemukan keberadaannya. МANAnya seperti tertutup sesuatu hingga tidak dapat dirasakan oleh siapa pun. Atau mungkin kekuatan sihirnya tersegel hingga МANAnya terasa lemah seperti manusia penyihir dari dunia luar."

Lucas mengerti duka yang dirasakan sahabatnya tersebut. Karena Lucas juga merasa sangat kehilangan ketika orang tuanya meninggal.

"Awalnya aku sempat mengira kau adalah Zelo, karena kau satu-satunya manusia dari dunia luar yang bisa masuk ke Desa Penyihir. Aku sempat berharap banyak sampai menantangmu untuk berduel. Setelah melihat langsung, keterbatasan kekuatanmu membuatku kecewa. Ternyata kau hanyalah penyihir yang ada di ramalan, bukan adikku yang telah lama menghilang."

Lucas menepuk-nepuk pundak Zero. Air mata sempat menetes dari matanya, tapi segera dihapusnya karena dia tidak ingin Lucas menjadi sedih karenanya.

"Kau bilang aku seumuran adikmu kan?"

"Ya. Bahkan wajahmu mirip sekali dengan ayahku."

Zero menatap lurus ke depan, seperti memandang seseorang yang hadir bersama mereka. Lucas tersenyum ramah menyapa seorang lelaki tua yang sedari tadi duduk di hadapan mereka.

"Kau boleh menganggapku adikmu. Ayah juga setuju kan?"

Zero segera menoleh ke arah Lucas. Siapa yang Lucas panggil Ayah?

"Apa kau juga bisa melihat ayahku?"

"Apa maksudmu bertanya seperti itu? Sejak tadikan ayah memang di sini bersama kita. Mana mungkin aku tidak melihatnya."

"Zelo. Kau pasti Zelo. Tidak ada seorang pun yang bisa melihat Ayahanda. Ayahanda meninggal sebelum kau lahir. Namun, sejak bayi kau bisa melihat Ayahanda seperti diriku."

"Tapi aku punya keluarga di dunia luar. Dan kau sendiri yang barusan bilang aku bukan Zelo karena kekuatanku sangat lemah."

"Bisa saja kekuatanmu hanya tersegel. Setelah segelnya terbuka kau pasti bisa mengalahkan semua pasukan dengan sekali lambaian tangan."

Zero tetap bersikeras kalau Lucas adalah Zelo. Namun, Lucas tidak mau kalah berdebat dengannya. Lucas yakin sekali kalau dia hanya kebetulan bisa melihat ayahanda Zero yang sudah meninggal. Dia bahkan baru tahu kalau sosok yang berada di hadapannya itu adalah roh.

 Dia bahkan baru tahu kalau sosok yang berada di hadapannya itu adalah roh

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Pertama, kau bisa masuk ke desa kami. Kedua, kau bisa melihat ayah. Ketiga, kau bahkan sangat mirip denganku dan ayahanda. Dan.... dan aku merasa..."

Zero segera memeluk Lucas. Air mata haru menetes dari mata rubynya.

TBC....

Bagian selanjutnya...
KELUARGA BARU

I'M A PRINCESS[Revisi]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang