13 END

2.7K 158 17
                                    


Cerita ini sudah End ya, emang dr awal buat short story bukan long story, jd ya tamat deh













"KAK" seru Jungkook saat merasakan tubuh Yoongi memberat dan lemas jatuh tidak sadarkan diri, bisa dia lihat bibir Kakaknya membiru, mungkin karena terkena hujan.

Sedangkan Hosoek dan Yeji yang memang melihat drama Kakak beradik dari dalam rumah itu langsung panik saat melihat Yoongi jatuh tidak sadarkan diri dalam dekapan Jungkook, maka mereka langsung keluar untuk membantu Jungkook membawa Yoongi ke dalam rumah, Jungkook sudah menangis keras saat ini, melihat Kakaknya tidak sadarkan diri, tidak pernah seumur hidupnya dia melihat Yoongi pingsan seperti ini.

.

.



















"Sepertinya Saudara Yoongi sedang memiliki banyak masalah, dia sering mengkonsumsi obat penenang, beruntung segera ditangani, hingga tidak terjadi kerusakan pada ginjalnya, ditambah lagi dia demam karena terkena hujan" ucap seorang dokter yang menangani Yoongi, semua berkumpul dikamar itu, di kamar yang ditempati Yoongi saat ini, Namjoon, Yoona datang barusan menyusul Yoongi karena tahu Yoongi nekat ke Busan sendirian, dan setelah sampai, dia dikejutkan dengan yoongi yang pingsan.

"Saudara Mingyu overdosis obat penenang, karena terlalu sering mengkonsumi obat penenang hingga terjadi kerusakan pada ginjalnya"

Itu kata dokter belasan tahun lalu saat Namjoon mendapati Mingyu terbujur kaku di kamarnya,ya ampun kenapa ini terjadi lagi, kemarin Jungkook, sekarang Yoongi, Namjoon rasanya ingin menyerah saja.

"Adek, Ayah mohon maafin Kakak ya, Kakak sudah sangat menyesal, Adek pulang ya bersama Kakak, Ayah tidak mau anak Ayah ada yang terluka, Ayah mohon Dek hiks jangan biarkan Kakak sakit lagi hiks"Namjoon memohon kepada Jungkook, bahkan dia berkutut meminta anak bungsunya untuk memaafkan Yoongi dan pulang bersama ke Busan, dia hanya tidak ingin kejadian Mingyu yang meninggalkannya karena obat penenang itu terjadi padaYoongi, sungguh, Namjoon tidak ingin itu terjadi.

"Ayah, jangan seperti ini, Adek akan pulang kok, Adek akan sama Kakak, Ayah sama Bunda, Adek janji tidak akan membiarkan Kakak sakit lagi, Ayah jangan seperti ini hiks" Jungkook ikut berlutut dan menuntun tubuh Namjoon agar berdiri, dia terluka melihat Namjoon menjadi rapuh seperti ini, bahkan Yoona, Yeji juga Hoseok menangis melihatnya, mereka sangat tahu perasaan Namjoon saat ini.

"Terma kasih Dek, kita mulai semua dari awal ya, kita anggap semua ini hanya mimpi buruk, jangan diingat lagi, Ayah gak mau anak-anak Ayah seperti ini lagi, Adek mau kan?" bisa Jungkook lihat airmta Namjoon tidak berhenti keluar.

"Iya yah, Adek mau, Ayah jangan nangis seperti ini ya, Adek terluka lihatnya hiks, Adek merasa menjadi anak yang durhaka hahhh hahhhh" Jungkook mulai sesak, padahal dia sudah berusaha untuk tidak menangis, sekarang dia sesak karena menangis.

"ADEK" seru semua orang yang melihat Jungkook lemas dengan nafas yang sesak.

"Adek, dengerin Bunda ya, Adek tenang, semua baik-baik saja, atur nafas Adek, semua baik-baik saja, Bunda tahu Adek bisa, pelan-pelan ya, tarik nafasnya pelan-pelan" Yoona ikut terduduk dilantai dan segera meraih tubuh Jungkook agar bersandar di dadanya, menuntun anaknya untuk bernafas dengan perlahan.

Jungkook menurut , dia mengikuti arahan Bundanya untuk bernafas dengan perlahan, dia mulai tenang meski tubuhnya lemas luar biasa, tapi beruntung meski menyakitkan dia sudah tidak sesesak tadi.

Jungkook diangkat oleh Namjoon agar berbaring di samping Yoongi, dia tahu mereka akan saling mengobati satu sama lain, juga agar mudah menjaganya..

.

.

Matahari menyapa Busan dengan ceria, cahayanya menyiratkan sebuah kebahagiaan bagi rumah keluarga Jung yang ditempati oleh keluarga Jeon.

"Adek" Yoongi bangun terlebih dahulu, mendapati Jungkook tidur di sampingnya dengan menggunkan nasal canula dia tahu mungkin Jungkook kemarin menangis, makanya sesaknya kambuh, tapi dia sangat bahagia bisa melihat Jungkook sedekat ini, setelah 2 minggu ini mereka dipisahkan oleh takdir.

"Kakak sayang banget sama Adek" ucap Yoongi tidur menyamping agar bisa memeluk Jungkook, hingga Jungkook yang merasakan dirinya dipeluk langsung tersadar.

"Kakak, Bagaimana keadaan Kakak?" tanya Jungkook serak, dia jujur masih sangat lemas, tapi saat melihat Yoongi sadar dia langsung bertanya.

"Kakak baik, adek bagaimana? Masih sesak?" tanyaYoongi balik, dan Jungkook baru sadar jika dirinya memakai nasal canula.

"Adek maafin Kakak ya, jangan ninggalin Kakak" ucap Yoongi yang masih memeluk Jungkook.

"Adek tidak akan ninggalin Kakak asal Kakak janji untuk tidak akan mengkonsumsi obat penenang lagi, jika sampai Adek tahu Kakak masih mengkonsumsi itu, Adek tidak akan segan-segan ninggalin Kakak" sahut Jungkook.

"Emang adek tahu darimana Kakak konsumsi obat penenang?" tanya Yoongi, dia sangat bahagia Jungkook tidak akan meninggalkannya lagi.

"Dokter tadi malam bilang kakak overdosisi obat penenang" sahut Jungkook ketus, tidak habis pikir dengan jalan pikiran Yoongi.

"Baiklah Kakak janji, asal Adek janji tidak akan ninggalin Kakak lagi" ucap Yoongi, tanpa mereka sadari, semua orang ada diruangan itu, mereka hanya fokus pada rindu mereka hingga tidak menyadari jika semua orang berkumpul disana untuk menjaga kedua putra Jeon itu.

"Adek janji, Because You Are My Everything"

"Thanks My Everything"




END

My Everything [YoonKook] (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang