chapter 06

53 44 4
                                    

...

Noval keluar dari ruang kepala sekolah dengan wajah di tekuk.
Tapi tidak sama sekali mengurangi aura kegantenganya.
Dia berjalan di koridor sekolah semua mata memandanginya aneh.

"Cogan sekolah kita mukanya kenapa?" tanya salah satu siswi pada teman di sampingnya.

"Iya gak biasanya di tekuk gitu" jawab cewek itu.

"Tumben juga dia gak godain cewek-cewek"

Hampir semua murid yang berada di sepanjang koridor bertanya 'ada apa dengan Noval'
Noval juga mendengar ucapan-ucapan siswa siswi tentang dirinya saat ini tapi dia malas menanggapinya, yang dia inginkan saat ini adalah dia segera sampai di kelas dan tidur menenangkan pikiranya.

FLASHBACK ON

Bel istirahat baru saja berbunyi dia segera ke kantin untuk mengisi perutnya yang sudah berbunyi sejak jam pelajaran berlangsung. Dia pergi bersama kelima temannya.

Kini Noval tengah menyantap bakso miliknya yang hanya tinggal sedikit.

Tinggg

Sebuah notifikasi masuk di ponsel milik Noval.

Ayah Gue
Jangan lupa ke ruangan
Ayah setelah kamu makan.

"Dari siapa val?" tanya Raja si tukang kepo.

"Dari ayah gue, yaudah kalian selesaiin aja makanan kalian gue mau ke ruangan ayah sebentar,
Kita ketemu di kelas aja."
Ujarnya lalu dia bangkit dan segara menuju ruangan kepala sekolah.

Noval masuk dengan sopan melewati guru-guru yang sedang duduk di ruang tengah yang emang di sediakan untuk guru-guru kala sedang beristirahat dan terkadang di jadikan tempat rapat.

"Nak Noval mau kemana dan bertemu siapa?" tanya seorang ibu guru yang Noval kenal dengan nama ibu Irma itu.

"Iya bu, saya mau ke ruangan ayah dan bertemu ayah saya bu." jawab Noval, dia tak pernah memanggil ayahnya dengan embel-embel 'Bapak kepala sekolah' di sekolah.

Baginya di manapun dia berada, setinggi apapun jabatan ayahnya, panggilannya kepada Andreas tetaplah 'Ayah'. Bahkan Andreas sudah mengatakan pada Noval jika sedang berada di wilayah sekolah dia harus memanggilnya bapak kepala sekolah. Tapi Noval tetaplah Noval yang keras kepala.

Tok tok tok

"Masuk saja tidak di kunci" ucap seseorang di dalam ruangan.

Noval masuk dan langsung mendudukan bokongnya di sofa empuk dalam ruangan itu.

"Ayah kenapa suruh Noval ke sini, kan di rumah masih bisa di omongin. Noval capek mau tidur di kelas."

Ucapan Noval tadi membuat Andreas bangun dari kursi kerjanya beralih ke sofa dan duduk di samping Noval.

"Noval hadap ayah" nada dingin keluar dari mulut Andreas.

Noval segera menghadap sang ayah, dia tau kali ini ayahnya benar-benar sedang serius.

"Ayah gak mau dengar kamu tidur di dalam kelas saat pelajaran sedang berlangsung" ucap Andreas dingin tatapan tajam.

"Ayah nyuruh Noval kesini cuman mau bilang ini?" ucap Noval sedikit takut melihat aura dingin dan tatapan tajam ayahnya.

"Ayah gak mau dengar kamu bolos pelajaran lagi" lanjut Andreas tanpa menjawab perkataan Noval barusan.

"Ayah gak mau dengar kamu hanya memprioritaskan nilai olahraga seperti bola basket, bola volly, dan sepak bola sedangkan nilai matapelajaran kamu dalam kelas sangat buruk"

ARNOV [ON GOING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang