chapter 11

18 15 1
                                    

Mencintaimu kembali adalah sebuah kesalahan, mungkin ini adalah akhirnya

~Nesa Fdlh

***

Sekarang Ara dan Noval sudah berada di ruang rawat Nesa. sudah 2 jam Ara duduk di samping kasur menemani Nesa. Beruntung di mobil tadi Nesa sudah sadar dan sekarang dia tidur karena diberi obat penenang oleh dokter, sedangkan Noval 15 menit yang lalu keluar untuk membeli makanan untuk Ara.

Tania dan Mira sedang menuju ke rumah sakit setelah mereka pulang ke rumah dan berganti baju.
Mira masih mengingat jelas kejadian beberapa jam yang lalu.
Kejadian saat Nesa melukai tangannya sendiri memakai pecahan cermin dan Mira tidak bisa melakukan apa-apa karena terus di ancam oleh Nesa, jika Mira mendekat Nesa akan melukai dirinya sendiri lebih parah dari ini.

"Ra bangun" Noval menepuk bahu Ara tapi tidak ada pergerakan sekalipun, "cewek drama bangun ayok makan" masih sama tidak ada respon dari Ara. Rupanya dia tertidur sangat pulas membuat Noval tersenyum sendiri.

Ide jahil muncul di pikiran Noval. Noval mendekatkan wajahnya ke telinga Ara " gadis bhawel pacarnya Noval Andreas ayok bangun sayang kita makan" bisiknya membuat Ara terbangun dan menoleh ke arah suara dan secara tidak sengaja bibir ara menyentuh pipi milik Noval.

Ara dan Noval seketika terdiam untuk beberapa detik. Jantung keduanya berdetak tak seimbang. Hingga suara pintu terbuka menyadarkan keduanya.

Tania dan Mira baru saja sampai di ruang rawat Nesa, mereka berdua masuk dan langsung melihat kedua sejoli ini saling pandang dan terdiam.

Ara terlihat salah tingkah karena baru saja kepergok sahabatnya sendiri sedangkan Noval dengan tampang sok cool nya berjalan duduk ke sofa.

"Kalian berdua kenapa? Kok dieman gitu terus tadi apa? Kok saling pandang jangan-jangan kalian____mau__ "

" jangan mikir yang aneh-aneh deh Mir mending lo cerita kenapa Nesa jadi kayak gini" ucap Ara mengalihkan pembicaraan.

" iya lo mending cerita aja kejadian Nesa tadi kenapa sampe kayak nenek lampir, mata sembab, rambut berantakan, darah dimana-mana" ucap Noval dia juga penasaran kenapa ini semua bisa terjadi.

Ara menatap Noval tajam yang di tatap hanya memasang wajah tak bersalah karena baru saja menyebut Nesa nenek lampir.

"Jadi gini, pas gue masuk Nesa udah basah kuyup, dia nangis sejadi-jadinya, rambut dan bajunya basah, matanya Sembab. Awalnya Nesa cuman meluk kakinya sambil bilang ' Kenapa vin, kenapa lo jahat sama gue dan kenapa gue harus jatuh cinta sama lo, gue benci sama lo vin, gue benci sama lo hiks hiks hiks'.  pas gue bilang 'Nes lupain Kevin dia cuman buat lo menderita'  eh dia malah pecahin cermin di saku bajunya dan pecahan cermin dia goresin ke tangan. Gue panik dong, gue coba lepasin itu dari tangannya tapi dia ngedorong gua dan dia ngancam gua kalo sampe gue mendekat dia bakal ngelakuin hal yang lebih parah dari itu"

Semua terdiam mendengar cerita panjang dari Mira. Ara dan Tania berpelukan dan menangis betapa terlukanya fisik dan mental sahabatnya Nesa. Ara tau Nesa cinta sama Kevin tapi Ara tidak tau jika dampak dari kejadian di Kantin tadi berdampak besar buat Nesa.

"Ra udah deh jangan drama dulu lepasin pelukannya mending lo sekarang makan nih nasi goreng mang ngoleng depan sana enak cobain aja, lo belum makan dari 2 jam yang lalu" sekarang Noval yang bhawelin Ara.

Flashback Noval & Ara

"Noval lo mau bawa gue kemana, kalau mau bicara di sini saja tidak usah jauh-jauh. Sekarang waktunya masuk kelas dan kelas gua jadwalnya Bu Irma" jelas Ara pada Noval, dia tak mau di hukum karena telat masuk kelas.

Noval mendadak berhenti berjalan, otomatis Ara yang berada di belakang menabrak punggung milik Noval.

"Ishh Val kenapa mendadak berhenti sakit kening gua" Ara mengusap keningnya yang sedikit sakit.

"Ra lo bhawel banget sih bisa dia gak, lama-lama gua bekap mulut lo biar gak banyak bacot."

"Ya lu nyes__" Ara tiba-tiba di gendong Noval, Dia mau teriak takut dirinya dan Noval di lihat oleh guru. Sekilas Ara terkesima dengan paras tampan laki-laki di hadapannya ini. Ara menelisik setiap inci bagian wajah Noval mulai dari Hidung mancungnya, iris matanya, rahangnya, sampai bibir merah milik Noval.

Sungguh sempurna ciptaan tuhan hingga Ara yang melihatnya tak bisa sedetik saja mengalihkan perhatiannya dari Noval, Ara tersenyum begitu manis. Noval berhenti berjalan dia sampai di tujuannya. Noval bingung mengapa gadis di gendongannya tersenyum dan tumben Ara menatap dirinya seperti ini.

Noval mendudukkan Ara di kursi membuat Ara tersadar dan dia terlihat salah tingkah.
Ara mengedarkan pandangannya Noval ternyata membawa dirinya ke Taman Sekolah.
Tak ingin berlama-lama Noval langsung masuk ke tujuan awalnya membawa Ara ke taman.

"To the point aja lo ada hubungan apa sama Kevin?"

"Val gue gak ada hubungan apa-apa sama Kevin, dia cuman teman sekelas gue" jawab Ara jujur.

"Kenapa tadi sampe gandengan tangan gitu?"

"Itu terjadi tanpa kemauan gue, Kevin tiba-tiba nyamperin dan bawa gue ke kantin."

" kenapa lo gak nolak saat kevin genggam tangan lo"

"Val lo apa-apaan sih nanya kek gini kenapa?"

"Jawab aja pertanyaan gua jangan balik nanya yang lain, lo mau ketinggalan materi karena terlalu lama di sini?"

"Gue udah mau nolak tapi Kevin terus aja narik gue"

"Ra kasih gua kesempatan, gua mau jagain lo. Gua tau ini terlalu cepat buat kita yang baru saja kenal, tapi gua ngerasa lo adalah orang yang tepat buat gua" Noval menggenggam tangan Ara menatapa iris mata yang begitu menenangkan milik Ara.

"Val becanda lo gak lucu" Ara melepaskan tangan Noval. Ara pergi meninggalkan Noval yang masih terpatung mendengar ucapan Ara.

"Dasar cewek bhawel banyak drama, awas aja kalo sampe  jatuh cinta sama gue"

Flashback off

------------------------

ARNOV [ON GOING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang