chapter 09

27 23 6
                                    

....

Hari ini Ara dan teman-teman sedang melihat ruangan berapa yang akan mereka tempati untuk ujian sekolah besok.

"Tan lo udah liat? Nama lo ruangan berapa!" Nesa masih mencari letak namanya. Matanya terus saja meneliti setiap urutan nama yang tertera di lembar kertas yang di tempel di mading.
Sedangkan yang di tanya tadi tidak menjawab, Tania juga masih sibuk mencari. Ara dan Mira sudah mendaptkan namanya. Mereka berdua berada di ruangan yang sama yaitu ruang 02.

"Sial gue harus satu ruangan dengan manusia menyebalkan itu", lirih Ara. Dia melihat ada nama Noval di ruangan yang sama dengan dirinya.

"WOY GUYS" teriak Nesa kencang.

Ara, Tania dan Mira serentak menutup telinga mereka. Dasar Nesa kenapa harus berteriak kalau ingin bicara ya bicara saja kayak mereka di belahan bumi mana aja.

"Nesa lo ngapain teriak sih kan lo bisa pelan-pelan kita ada di samping lo oneng" ucap Tania kebiasaan si Nesa teriak-teriak kek orang gila.

"Gue di ruangan 01 guys huaa gue seneng banget sumpah.
ada bnyk cogan di ruangan gue" ucap Nesa girang dia bahagia banget. Sampe loncat-loncat gk jelas.

"Iya Nes iya tapi jangan loncat-loncat juga dong malu diliatin banyak orang" Mira gak habis pikir sama teman satunya ini.

"Ya kan gua terlalu seneng ada Rian, Raja, Nichol, ekhem si Dani juga dan mantan gua Kevin" Nesa memelankan suaranya di akhir nama Kevin.

"Yaudah kita ke kantin yuk" ajak Mira. Melihat raut wajah Nesa yang berubah sendu mereka bergegas menuju kantin.

"Ara gua ikut boleh?"

Suara seseorang itu menghentikan langkah mereka.
Saat menengok kebelakang ternyata laki laki itu adalah Kevin.

"Loh Kevin, kok tumben mau ikut bareng kita" tanya Ara.
Nesa memilih diam dan mendengar saja.

"Boleh kan yaudah yuk gua juga mau traktir lo" Kevin menarik tangan Ara menggenggamnya di depan Nesa dan yang lainnya.

"Tapi Vin tangan lo___" Kevin masih terus menggenggam tangan Ara. Dia merasa tidak enak kepada Nesa.

"Kevin, tenyata rasa cinta lo ke gue udah gak ada lagi, Sehingga lo bisa genggam tangan Ara di depan gue. Seandainya lo tau Gue masih cinta sama lo" ucap Nesa dalam hati.

"Nes are you okay?" Tania tau Nesa masih cinta sama Kevin.

"I am okay, mending kita nyusul mereka ke kantin"

Skip kantin

Kantin kini ramai sekali Ara perlahan melepas tangan Kevin dari tangannya tapi Kevin malah mengeratlan genggamannya. Mereka berdua masuk di susul Nesa, Mira dan Tania.

"Vin bisa lepas tangan gue, gak enak diliatin banyak orang."

Mendengar itu Kevin langsung melepas tangan Ara. Kejadian itu tak luput dari pandangan seorang wanita yang tidak berada jauh dari mereka.

"Dasar cewek kegatelan, suka rebut pacar orang. Kemarin deketin Noval sekarang deketin Kevin mantan pacar sahabatnya sendiri murahan"

"Yan lo gk ada niat mau labrak dia, mumpung kantin rame maluin dia yuk ada Noval juga tuh"

"Jesica ide lo bagus juga mari kita laksanakan Drama ini" senyum miring tercetak jelas di bibir Yana.

"Guys liat deh seorang Arabella Revalino yang di kagumi banyak guru dan di sebut-sebut wanita most wanted di sekolah kita ini ternyata suka merebut milik orang lain" teriak Yana yang membuat penghuni kantin langsung tertuju padanya. Ini kedua kalinya Yana mempertontonkan drama macam sekarang.

"Yah murahan banget yah gak sih yan?" ucap Jesica disertai tawa.

Teman-teman Ara mentatap Yana dan jesica dengan tatapan tidak suka. Begitu juga dengan Noval dkk, dari awal melihat Ara dan Kevin bergandengan tangan mata Noval tak pernah lepas dari mereka berdua. Noval cemburu? Bisa di bilang iya apalagi cintanya baru saja di tolak oleh Ara kemarin.

"Maksud lo apa yan" Nesa berdiri menatap mata bernetra coklat milik Yana.

"Nesa Fadilah lo itu salah punya sahabat macam Ara. Masa iya sahabat rebut mantan pacar Sahabatnya sendiri mikir tuh pake otak Sa bukan dengkul" yana menekankan kata rebut mantan pacar membuat Nesa merasakan sakit di bagian hatinya.

Nesa menguatkan dirinya sendiri. Mencoba berpikir bahwa Ara tidak mungkin suka sama Kevin.

"Tau apa lo soal hubungan mereka, lo itu cewek yang suka ngemis-ngemis cinta seorang Noval bukan?" lanjut Tania.

"Lalu tadi apa Tan, gue yakin semua orang yang ada di sini juga lihat Kevin genggam tangan Ara" dengan angkuhnya yana mendekati kursi Ara. "Ra lo itu pantas di sebut pelakor" Yana mendorong kursi Ara. Tapi untung kevin yang berada di sampingnya langsung menahan tubuh Ara Sehingga dia tak sempat terjatuh.
Ara bangkit dan berjalan mendekat ke tempat yana berdiri.

"Lo apa-apaan sih yan. Gue punya salah apa sama lo? Lo takut gue rebut Noval dari lo atau lo iri sama gue? iri bilang boss" kesabaran Ara telah habis. Dia tak bisa tinggal diam di permalukan seperti ini untuk kedua kalinya.

"Lo itu cewek egois yan lo itu jahat"

Ara mendorong tubuh yana hingga yana sedikit oleng kebelakang.

"Lo ngapain dorong temen gua cewek gatel" jesica sebal dengan Ara. "Lo itu gak tau diri kemarin mau rebut Noval dari Yana sekarang rebut Kevin yang notabenya mantan pacar sahabat lo sendiri. Gak punya malu ya mbak"

"Lo yang gk punya malu, dasar provokator" balas Ara.

"STOP!!" teriak cowok di tengah kantin. "Kalian gak malu apa berantem di tengah kantin, woy jangan lupakan gua ini ketua OSIS disini" dia berjalan mendekati mereka. "Gue bisa aja laporin kalian ke ruang BK karena telah membuat keributan di area kantin." Ucapnya tegas baru kali ini aura kepemimpinanya sebagai ketos keluar.

"Kalian bubar dan lo", Noval menunjuk Ara lalu dia berjalan ke arah Ara. "Ra lo ikut gue sekarang."

"Tapi Val lo mau bawa gue kemana?"

"Gak usah banyak bicara ikut aja"

Noval menarik tangan Ara untuk ikut dengannya. Tapi lagi-lagi si biang kerok itu kembali memulai aksinya.

"Ara STOP!"

Ara dan Noval berhenti berjalan, tepat di pintu masuk kantin.
Ara membalikkan badannya begitu juga dengan Noval.

"Siapa yang izinin lo pergi sama Noval, jangan lupakan gue ini masih pacarnya. Dasar pelakor lo itu harus sadar diri Ra lo gak pantas sama Noval." setelah mengucapkan itu. Yana beserta temannya berjalan keluar kantin melewati Ara dan Noval.

Ara tertunduk tak bisa lagi menahan semua tuduhan dan kata-kata Yana. Sebut saja dia cengeng tapi bagaimana perasaaan kalian ketika berada di posisi Ara. Kalian pasti akan sangat amat malu, di depan banyak orang kamu di tuduh pelakor.

"Yana Yuana STOP! berhenti di sana" teriak Noval. Bel masuk akan segera berbunyi tapi drama ini masih saja belum selesai.

"Yana Yuana HARI INI KITA PUTUS! Gue muak sama semua kelakuan lo, gue gk suka cara lo memperlakukan Ara seperti tadi dan maaf gue gak pernah cinta sama lo ngerti?." dengan percaya dirinya Noval memutuskan Yana di hadapan teman-temannya.

***

Bagaimana kelanjutannya? Apa reaksi Yana setelah Noval memutuskan hubungan mereka?

Stay terus di ARNOV yah..
Makasih...

Jangan lupa vote+coment

See you next chapter.




ARNOV [ON GOING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang