Sun's Seen Through My Eyes

432 40 3
                                    

Brunei International Airport, Brunei Darussalam
17 Agustus 2020
Pukul 04.20

   Pagi itu Mateen sudah berada di Bandara

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Pagi itu Mateen sudah berada di Bandara. Sebenarnya, ia sangat benci sekali melakukan penerbangan di pagi hari terutama first flight. Namun, ia tidak mau sampai terlalu malam di Doha.
   Mateen sengaja begadang semalaman, ia memang berencana untuk tidur di pesawat saja. Juga, ia sibuk berkemas. Pria itu memang sangat-sangat perfeksionis terhadap hal apapun. Jika ia mau, bisa saja ia menyuruh orang lain untuk mengemas barang-barangnya, namun sudah pasti ia akan menolak mentah-mentah bantuan itu.
Di bandara, ia di temani oleh sahabat karibnya, Danial. Mereka bersahabat sejak kecil dan keluarga mereka sangat terbilang dekat. Kakeknya adalah penasihat utama sultan, juga pendiri maskapai utama Brunei.

   Danial sudah pasti tahu mengenai tujuan utama kepergian Mateen ke Qatar selain mengurus pekerjaan yang diberikan oleh sultan, yaitu tentang misinya yang bisa dibilang sedang mengejar cinta

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

   Danial sudah pasti tahu mengenai tujuan utama kepergian Mateen ke Qatar selain mengurus pekerjaan yang diberikan oleh sultan, yaitu tentang misinya yang bisa dibilang sedang mengejar cinta.
"Sedihnya aku ni, tak jumpa awak dua bulan, tak ada kawan mainku", ujar Danial memelas. Mateen tertawa sambil menepuk punggungnya.
"Awak pun sering pigi with your girlfriend and leave me alone", goda Mateen yang dibalas dengan tatapan tajam oleh Danial.
Danial menatap Mateen dengan serius, "you sure?", tanyanya. Mateen bingung dengan maksud pertanyaan sahabatnya itu. "Sure about what?"
"You know, that girl you were told me before", ujar Danial memastikan. Mateen langsung menarik nafasnya dalam-dalam. "I still don't know about it but there's something in herself that really attracts me", sahut Mateen. Matanya tertuju pada satu titik.
Danial tahu betul bahwa sahabatnya itu bukanlah tipe pria yang mudah jatuh cinta. Danial adalah orang nomor satu yang paling tahu sejarah percintaannya dan ia mengenal dekat semua perempuan yang pernah ada hubungan spesial dengan Mateen, bahkan ada yang sedarah dengannya. Yaitu, adiknya sendiri.
   "Sir, the aircraft is ready for boarding", kata Rolland, pengawal pribadinya.
Mateen berdiri dan memeluk sahabatnya itu, "take care bro", ujarnya sambil mengusap-usap punggung Danial. Danial mengangguk mengiyakan.
   "You too. Tell me if you need anything, you know you can count on me!", sahut Danial dari kejauhan. Mateen berbalik dan mengacungkan ibu jarinya.

 Mateen berbalik dan mengacungkan ibu jarinya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Nothing In BetweenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang