Haiiii! Lama aku ga update ya..
Maaf ya banyak kendala soalnya,tolong dimaklumi ya sayang-sayangku semua hehehhe
Nahh sekarang kan aku update nihh,seneng ga?Kalo seneng jangan lupa votenya ya,komennya juga!
Oke langsung aja.
Happy Reading..!
Pesta ulang tahun Arka berjalan dengan lancar sekali,dengan dibubuhi beberapa moment-moment romantis tante Amanda dengan Om Rendra—ayah Arka,yang saling memeluk satu sama lain setelah meniup lilin kecil diatas kue bertingkat tiga, tidak perduli orang lain yang mengatakan mereka terlalu mengumbar romansa padahal sudah lanjut usia,ya salah satu orangnya adalah Arka.
Dan juga hadirnya Enzi si gadis kecil manis yang mendeklarkan dirinya dengan begitu gemas untuk menjadi adik ku sejak sore tadi. Anak itu lucu sekali sungguh,jika aku sudah menikah nanti setidaknya aku harus memiliki yang seperti itu dirumah ku beberapa
Karna saking asyiknya bercanda gurau dengan keluarga Arka dan Alea,aku dan Alea sampai lupa waktu. Sebenarnya gampang saja,Alea bisa menginap disini ataupun ikut pulang dengan kakaknya Gino.Sedangkan aku masih terlalu asing untuk diperlakukan sedekat itu oleh keluarga Arka jadi aku memilih untuk pulang saja daripada merepotkan. Aku sadar diri.
Dan aku pikir,orang tua ku juga akan kawatir jika aku tidak pulang kerumah tanpa sepengetahuan mereka,walau aku sebenarnya sedikit tidak yakin juga hahaha
"Ya sudah kalau begitu kami pulang dulu Tante,Om,Arka dan Enzi sayangg"
Alea mengucapkan salam akhir dengan begitu sopan pada keluarga Arka caranya begitu ramah dan hangat sekali ditambah juga sebuah pukulan pada lengan Arka dan Kak Gino,begitupun juga aku yang tidak lupa juga sedikit mencium pipi Enzi yang seperti terguyur keimutan yang berlimpah-limpah
"Dadah kak Lea,dadah kak cantikk!" ucapnya dengan suara melengking sambil melambaikan tangan yang masih pada gendongan Arka
Bahkan sampai sekarang Enzi masih memanggilku dengan sebutan kakak cantik.Sama seperti awal aku dan dia bertemu,padahal aku tidak cantik sama sekali eh sedikit mungkin? ahh entah lah. Jangan memikirkan itu,karna aku juga sedikit tidak yakin akan hal yang satu itu
Aku memasuki mobil keluarga Arka bersama dengan Alea pada kursi penumpang. Keluarga Arka benar-benar baik sekali padaku begitu juga keluarga Alea pun. Kak Gino begitu lembut dan hangat padaku, dia juga mengatakan padaku jika sahabat Alea adalah adiknya juga,ahh aku jadi iri pada Alea dan Arka yang memiliki keluarga harmonis dan manis ini
Andai saja keluarga ku juga seperti itu.
"Al,aku menginap dirumah mu lagi boleh kan?"
Disaat aku termenung memikirkan betapa bahagianya diriku saat dipesta Arka tadi,Alea menyeletuk bertanya padaku dengan suara parau karna kelelahan disertai mata yang mulai melemah sayu
Aku memandangnya dengan lembut,membatin begitu beruntung memiliki sosok sahabat seperti Alea didalam hidupku. Ku harap kali ini tuhan tidak merenggutnya pergi dari ku setelah sejauh ini membuatku bahagia hingga kerelung-relung hati
"Boleh lah kenapa tidak"
Aku tersenyum lembut kearahnya. Sejak Alea datang aku jadi lebih sering tersenyum,lebih sering bersyukur pada tuhan dan aku jadi lebih menghargai diriku sendiri. Pokoknya Alea itu berarti dalam hidupku yang sedang menginjak masa awal-awal dewasa ini,kuharap sampai tua nanti aku tetap berdiri dan memeluk Alea dihidupku
KAMU SEDANG MEMBACA
Dandelion|•
Teen FictionMenurut kalian,apa itu hidup? Jika menurut Alana hidup adalah perihal tentang rela tidak relanya untuk kehilangan kebahagiaan. Ya,sebegitu sedihnya sampai Alana juga tidak begitu ingat kapan dirinya terakhir bahagia selama hidupnya ini Kadang Alana...