6|• Enam

16 3 17
                                    

Sekarang siapa yang akan mengurus semua kekacauan ini? Siapa yang akan tanggung jawab? Tentu saja Rena!

Enak saja manusia itu bersenang-senang lalu tertawa-tawa padahal sudah berbuat segila ini,Alea tidak akan membiarkan penyihir itu tenang-tenang saja setelah berbuat sekacau ini

Pertama, Alana hampir saja terluka jika tidak Nathan yang mendorongnya. Alea juga tidak yakin Alana akan baik-baik saja jika diposisi itu

Kedua,Perbuatannya pada Tera! Yaampun jika membunuh manusia tidak dosa ingin sekali sekarang Alea mencekik penyihir itu dengan tangannya sendiri. Sayangnya,Alea tidak mau mendekam dipenjara dengan cara yang keji

Alea berusaha sabar dan tenang,menghadapi penyihir licik itu dengan kepala panas bukanlah hal yang tepat. Saatnya jiwa ular dalam diri Alea yang mengambil alih

"Jika bapak tidak percaya silahkan cek CCTV sendiri" ucap Alea tenang sambil melipat tangan didepan dada

"Apa kamu yakin Rena seperti itu? Rena anak baik-baik!"

Baik-baik apanya? Baik dalam membunuh orang? Dasar bodoh!

"Silahkan periksa sendiri CCTV kantin bapak guru yang terhormat"

Katakanlah Alea lancang sekarang,tapi serus Alea benar-benar kesal sekali. Setelah mendengar cerita Jeky tadi, walau tidak semuanya Alea semakin dipenuhi amarah saja

Rena itu adalah iblis bertopeng penyihir! Intinya sama-sama makhluk keji! Benci sekali rasanya Alea padanya. Kenapa sih manusia seperti dia harus hidup didunia ini?

"Baiklah"

Akhirnya guru itu mau menuruti ucapan Alea. Jeky dan Angga dari tadi masih diam sambil duduk dengan tenang disisi Alea,bukannya membantu malah diam saja seperti orang bisu. Maafkan sifat Alea yang bar-bar ya kawan-kawan

Layar komputer didepan Alea sudah menyala,menunjukan beberapa rekaman kejadian dari beberapa tempat. Dan tepat sasaran, kejadian itu terekam sempurna dalam CCTV

Alea tersenyum menang,kali ini Rena tidak akan lepas dari genggamannya. Lihat saja kau,akan habis ditanganku

"Wahh... Pak,ini tindakan yang membahayakan pak!" Ucap Jeky mendramatisir keadaan

Ohh,jadi ini alasan dari tadi mereka diam saja. Ini saatnya mereka menjadi kompor agar keadaan makin panas. Bagus sekali ya julidnya

"Pak,saya tidak terima teman saya diperlakukan begitu. Sebaiknya lapor polisi saja pak!" Jeky melanjutkan dengan menggebrak meja

Alea yang duduk disebelahnya menatap Jeky dengan tatapan bangga,bangga memiliki teman ular yang sama sepertinya dirinya

Bagus sekali Jeky! Lanjutkan aktingmu!

"Apa kalian tau siapa orang tua Rena? Mereka itu sama-sama licik! Ini tidak akan berdampak padanya!" Ucap guru itu tak kalah jengah. Ternyata bukan hanya dirinya,semua orang disekolah ini sepertinya muak dengan keluarga Rena

Buah jatuh tidak jauh dari pohonnya,mungkin itu perumpamaan yang cocok untuk keluarga Rena

Alea yang sebelumnya tersenyum menang sekarang menatap guru didepannya dengan tatapan tajam " lalu kenapa? Ini tetap kesalahan" ucap Alea yakin

Dandelion|•Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang