Haii!! Balik lagi bersama kembaran Alana hehehhehe:v
Nungguin ga? Engga pasti
Kangen ga? Engga pasti
Udah tau mimin mahhhChapter 5? Panjang? Emm pendek deng:v hehhehee:v
Ga papa pendek ya? Iya gapapa. Kalo mau panjang di vote ya sayangg sama komennya juga yang rajin ,spam aja gapapa nanti mimin balesin satu-satu (kalo bisa:v)
Udah ahh langsung aja!!
Happy Reading..!
"AKHH!!!"
"ALANA!!"
Alea berlari menghampiri Alana yang sudah terduduk dilantai,memeriksa seluruh tubuh Alana dengan membolak-balikkan tangan Alana. Alana yang mulai pusing dibuatnya menghentikan Alea dan mulai berdiri
"Aku gak papa,hanya saja tadi ada yang men—"
"NATHAN!!!"
Alana dan Alea menoleh kearah teriakan itu berasal,Alana terkejut bukan main melihat Nathan mengaduh kesakitan. Darah segar mengalir dari lengan Nathan,pecahan kaca dengan sedikit noda darah sudah tergeletak dilantai. Rena terlihat terkejut dan segera melarikan diri bersama teman-temannya. Sedangkan Alana berlari kearah Nathan yang masih kesakitan,darahnya benar-benar banyak sekali bercucuran mengotori lantai
"Than! Lo harus kerumah sakit sekarang!"
Teman-temannya pun terlihat sangat panik terlihat betapa kawatirnya ekspresi mereka dan ingin membawa Nathan pergi dari kantin,namun ditolak oleh Nathan.
Alana menghampiri Nathan lalu memegang tangan Nathan yang terus mengeluarkan darah
" Jika kau menolak ,ini bisa jadi infeksi yang serius Kenzo!!" Alana terlihat panik sekali,ia tak tau harus berbuat apa.
Jadi Alana memilih untuk menarik tangan Nathan dan berlari menuju UKS. Ketara sekali Alana panik luar biasa,teman-teman Nathan pun mengikuti mereka dengan cepat dan disusul Alea dibelakangnya
"Bu Fani!!!!"
Alana membuka pintu UKS dengan tergesa-gesa,masih menggenggam tangan Nathan satunya yang tidak terluka,Bu Fani terkejut melihat darah yang terus mengalir dari lengan Nathan.
"Loh lohh.. ada apa ini!"
Bu Fani menghampiri Nathan lalu memegang lengan Nathan yang terluka,Bu Fani segera mengambil peralatan lalu menyuruh Nathan untuk duduk di tempat yang sudah disediakan. Walau kesakitan tapi Nathan masih saja bisa tertawa,hal itu membuat Alana mengerjitkan dahinya kebingungan
"Aku gapapa Alana,kau jangan kawatir begitu. Dann-"
Nathan menatap tengan Alana yang masih menggenggam tangan Nathan,seketika Alana melepasnya dan terlihat kikuk seperti sedang ketahuan mencuri. Alana malu sekali sampai pipinya berubah menjadi merah seperti tomat. Nathan jadi semakin tertawa melihat Alana,tidak hanya Nathan,Jeky dan Alea pun tertawa melihat Alana yang malu
Sedangkan Angga yang tersenyum tipis melihat betapa malunya Alana sekarang ini,Alana pikir mereka menertawakan Alana karna mengolok-ngoloknya. Namum Alea segera menggenggam tangan Alana dan berkata "Aku juga kawatir padamu,tapi kau hanya menggenggam tangan Nathan tidak dengan ku" Alea memajukan bibirnya seperti anak kecil yang sedang merajuk,hal itu kembali membuat Nathan tertawa hingga memegangi perut
KAMU SEDANG MEMBACA
Dandelion|•
Novela JuvenilMenurut kalian,apa itu hidup? Jika menurut Alana hidup adalah perihal tentang rela tidak relanya untuk kehilangan kebahagiaan. Ya,sebegitu sedihnya sampai Alana juga tidak begitu ingat kapan dirinya terakhir bahagia selama hidupnya ini Kadang Alana...