"APA SALAH KU IBU! KATAKAN PADAKU!"Siapa itu?
Aku terbangun karna suara bentakan melengking yang cukup keras terdengar sampai kekamar Alana
Tapi jika didengar dengan jelas kurasa itu suara Alana.
Karna begitu penasaran rasa kantuk ku yang tadi begitu besar menyerang mata sekarang lenyap entah kemana. Aku segera keluar dari kamar Alana setelah memperbaiki penampilan ku yang sudah seperti orang gila
Belum sempurna aku membuka pintu kamar Alana,aku sudah melihatnya berlari keluar rumah dengan air mata yang membanjiri pipinya belum lagi membanting pintu depan dengan begitu kasar
Jelas aku kawatir,hari sudah semakin malam,semakin gelap dan dingin tapi gadis itu berlari keluar rumah dengan pakaian tipis seperti itu,jelaslah aku kawatir
Jadi aku memutuskan untuk menyusulnya,keluar dari kediaman Alana dengan wajah ditekuk karna mulai banyak pikiran yang berdatangan diotak ku secara bergilir. Namun inti dari semua pikiran yang aku pikirkan kali ini hanyalah Alana.
Hanya saja sampai diluar gerbang rumah Alana,aku tidak menemukan sosoknya lagi. Alana sudah pergi,hilang ditelan kegelapan malam dipersimpangan kompleks panjang didepan sana
Dan diotak ku hanya ada satu nama sekarang. Arka,aku yakin dia bisa membantuku.
-+-+-+
Gila! Ini benar-benar gila!
Pikiranku sudah melayang-layang entah kemana sekarang. Ini karna Alea,dia mengubungiku lima menit yang lalu berkata dengan nada bicara kawatir yang kelewat seperti ketakutan. Alana pergi dari rumahnya dengan kondisi tidak baik
Aku langsung menuju garasi mobil dan pergi mencari Alana dengan menggunakan mobil ayah,persetan aku akan dimarah yang terpenting Alana bisa ku temukan malam ini. Bagaimanapun caranya.
Aku mengembudikan mobil dengan begitu cepat,jantungku berdetak begitu cepat dan keras.Aku sampai bisa mendengar suara detakan jantungku sendiri
Entah aku akan mencari Alana dimana dan kemana,aku bahkan baru saja mengenalnya. Belum banyak bercerita,hanya saja tadi dia sempat mengatakan begitu senang dengan Taman didekat perbatasan kota sebelah
Aku memiliki firasat yang kuat dengan taman itu,aku tidak menunggu apa-apa lagi,aku langsung mengembudikan mobilku menuju Taman yang cukup terkenal dikawasan ini
"Ku harap kau disana,Al"
Aku merapalkan begitu banyak doa,memohon kemudahan pada sang kuasa. Aku kawatir sekali jika Alana kenapa-kenapa,begitu menyayangkan gadis lugu seperti Alana ditimpa bahaya seperti ini
Huh!
Aku bahkan terus-terusan menghela nafas sambil meremas stir mobil karna terlalu kawatir. Bahkan suara derasnya hujan yang mengguyur diluar tidak terdengar oleh telingaku. Pikiranku kalut dwngan rasa kawatir pada Alana
TINNNNN...!!!
Suara klakson mobil yang dibunyikan begitu lantang dan melengking membuat ku memelankan laju mobilku,memperhatikan mobil diepanku yang berhenti mendadak.
Aku menajamkan penglihatanku,dan jantungku rasanya seperti ingin meloncat dan menghilang ditelan bumi
Mobil didepanku menabrak gadis dengan pakaian yang sama seperti digunakan Alana saat datang kepesta ulang tahunku tadi
KAMU SEDANG MEMBACA
Dandelion|•
Fiksi RemajaMenurut kalian,apa itu hidup? Jika menurut Alana hidup adalah perihal tentang rela tidak relanya untuk kehilangan kebahagiaan. Ya,sebegitu sedihnya sampai Alana juga tidak begitu ingat kapan dirinya terakhir bahagia selama hidupnya ini Kadang Alana...