4|• Empat

26 4 20
                                    

Haiiii!! Ketemu lagi dehh kitaaaa!!
Seneng banget dehh aku bisa update sekarang

Semoga kalian suka ya sama chapter kali ini,maaf kalo ga sesuai sama selera kalian.Jangan lupa komen dan votenya yaa~~

Btw ini chapter sedikit panjangggg~

Belajar menghargai karya orang lain oke??
Langsung aja..







Happy reading!!

Semigu sudah berlalu sejak hari dimana Alana bertemu dengan Nathan. Alana masih belum bisa menetralkan dirinya dari rasa bahagia yang menggebu-gebu karna sosok Nathan—laki-laki yang berhasil membuat Alana jatuh dalam pesonanya

Sejak tadi berangkat sekolah Alana masih saja tersenyum-senyum seperti orang gila,sampai pada kelasnya pun ia masih tersenyum dan sedikit bernyanyi sambil membersihkan kelasnya. Mood Alana seminggu belakangan sangat baik sekali,selalu tersenyum dan bahagia.

Alana membersihkan kelasnya dengan hati-hati dan teliti. Waktu masih menunjukan pukul setengah tujuh,jadi masih sedikit siswa-siswi yang datang,dikelasnya pun hanya Alana yang sudah datang.

Alana memang suka menikmati suasana di pagi hari,udara masih segar tanpa polusi lalu bau-bau embun masih jelas tercium dari penciumannya dan daun-daun yang masih basah karna dibasahi embun pagi.  Dapat menenangkan pikiran— kata Alana

15 menit Alana membersihkan kelasnya,dan sekarang kelasnya sudah bersih dan rapi. Alana tersenyum senang melihat hasil kerja kerasnya sangat memuaskan,ia bertepuk tangan singkat mengapresiasikan hasil kerja kerasnya sendiri. Lalu Alana memutuskan untuk duduk pada bangkunya sendiri,membaca buku pelajarannya seperti biasa

"Alana!"

Alana terkejut bukan main,seseorang memanggilkan dengan suara yang begitu keras hingga ia terperanjat kaget. Ia menoleh kearah jendela di luar kelasnya melihat Nathan melambai-lambaikan tangannya kearah Alana

"Kenzo,kau sedang apa?"

Tanya Alana pada Nathan yang mulai berjalan memasuki kelas Alana,melihat sekeliling sambil mengangguk-anggukan kepalanya—seperti menilai kelas ini

"Ternyata kelas mu disini? Aku baru tau" Nathan tersenyum pada Alana,lalu mendudukkan dirinya pada bangku yang ada didepan Alana. Menatap Alana sambil tersenyum manis ala Nathan

"I—iya,kau kenapa kemari?"

Alana menatap Nathan dengan sedikit menunduk,ia masih gugup belum terbiasanya mengobrol sedekat ini dengan Nathan. Bahkan ia tak memiliki pengalaman cara bergaul dengan baik dan sopan selama ini

"Tak sengaja lewat,ehh aku melihatmu. Yasudah aku kemari"

Nathan melihat kearah luar dari jendela,memperhatikan lapangan outdoor milik sekolah mereka yang terpampang jelas dari kelas Alana

"Kenzo,a—apakah tak apa kau masuk kemari?"

Alana sedikit ragu untuk bertanya pada Nathan,takut jika Nathan merasa tersinggung atau tak nyaman karna perkataan Alana. Jadi Alana bertanya dengan hati-hati dan pelan

Dandelion|•Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang