Happy reading!!
Berhari-hari sudah semenjak kejadian Jaemin tahu bahwa sang pujaan hati sudah punya kekasih, ia masih dirundung galau.
Tapi Jeno menenangkannya untuk jangan terlalu berlarut, ia harus coba bangkit. Di dunia ini perempuan itu bukan hanya Naya saja.
Masalahnya, Jaemin cuma mau Naya sekarang.
Tapi sepertinya keadaan tidak menyukai Jaemin jika berbahagia dengan Naya. Jaemin agak putus asa.
Iya, merelakan Naya sepertinya tidak begitu buruk?
Jaemin menelisir halaman luar gedung jurusan seni musik melalui viewfinder demi menemukan objek yang setidaknya menarik untuk ia potret. Alasan kenapa Jaemin bisa disini karena Haechan memintanya untuk menjemputnya, Leha nama dari motor vespa klasik punya Haechan yang biasa digunakan cowo itu untuk pergi kemanapun sedang dalam masa pemulihan, alias lagi ada di bengkel. Maklum, motor vespa Haechan suka rewel.
Jaemin terus membidik objek-objek yang sekiranya bagus jika ia foto, sebenarnya memfoto hanya alibi saja supaya ia bisa teralihkan pikirannya dari Naya yang sudah punya pacar.
Jaemin melihat hasil foto bidikannya, lalu kemudian dia kembali mengarahkan lensanya lagi untuk kembali membidik objek yang bagus, namun ia malah menemukan sosok itu.
Naya sedang terduduk di bangku panjang di bawah pohon beringin.
Reflek, tangannya menekan tombol shutter. Lalu menekan tombol preview untuk melihat hasil fotonya yang tentu saja bagus, apalagi objeknya Naya.
Dengan leher yang berkalung kamera dslr, Jaemin melangkah menghampiri Naya yang sepertinya sedang menunggu seseorang yang Jaemin bisa pastikan Naya sedang menunggu pacarnya.
"Naya?"
Naya yang merasa terpanggil pun menoleh ke samping, lalu kedua netranya melebar mendapati Jaemin disana.
"Eh, Jaemin!"
"Boleh duduk situ gak gue?" tanya Jaemin sambil dagunya menunjuk spot kosong disebelah Naya.
Naya mengangguk sambil terkekeh, "boleh, duduk mah duduk aja kali Jaem. Ini juga bukan kursi gue."
Lantas Jaemin segera mendudukan dirinya disana, sedikit memberi jarak antara dirinya dan Naya.
"Takutnya gak boleh."
"Ngapain juga gue ngelarang? Oh iya Jaem, lo anak jurusan sini?"
Jaemin menggeleng, "enggak. Gue jurusan fotografi, kesini mau jemput temen."
"Ohh."
"Nay, mau gue foto?"
"Enggak ah Jaem. Malu, jelek gue kalo difoto."
"Apaan sih Nay? Cakep tahu, tadi gue udah ngambil satu foto lo, candid. Bagus kok."
Naya lalu menoleh ke arah Jaemin lalu tersenyum lebar antusias ke arahnya.
"Mana?? Mau lihat dong!!"
Jaemin lalu mendekatkan dirinya ke Naya, supaya Naya bisa melihat hasil fotonya lebih dekat lagi.
Tapi malah posisinya bikin Jaemin tambah deg-degan begini. Kalo Naya sadar, tangan Jaemin waktu nyodorin kamera ke arah Naya aja udah gemeteran sebenarnya. Tapi untung Naya gak sadar itu.
"Wahh, iya bagus! Pro juga ya lo Jaem!"
Jaemin terkekeh sambil deg-degan, "biasa aja, mau difoto lagi gak Nay?"
KAMU SEDANG MEMBACA
PHOTOGRAPH | Jaemin
FanficBiasanya sih jatuh cinta dari pertemuan pertama. Tapi dia, Amyrel Jaemin Nadio Fazza, jatuh hati dari sebuah foto candid hasil bidikannya sendiri. START : [03/06/2020] END : [ON GOING]