13

95 4 0
                                    


"Halo?"

"..."

"Aku di rumah, kenapa?"

"..."

"Enggak"

"..."

"Sorry, kita gak ada masalah kok"

"..."

"Huh?! Urusin aja tuh!"

"..."

"Enggak"

"..."

"Kalo gak penting sama sekali aku matiin aja deh"

"..."

"Huh?!"

Tut! Tut! Tut!

"Arrggghh!! Pusing juga kepala, belum juga banyak urusan. Shit! Capek banget hari ini!!"




















...




















Jennie memainkan ponsel nya sembari menikmati secangkir teh yang ada di genggaman nya.

Sesekali ia berdecak sebal saat mengetahui bahwa Seyhael benar-benar mempunyai penyakit jiwa sehingga itulah membuat Kim Ji In--adik nya mati.

"Ahh!! Bodo sekali kau Ji In, seharusnya kau masih hidup bersama ku" ujar Jennie yang tak lama kemudian air mata nya menetes.

Ia menangis. Mengingat kembali banyak momen yang ia lakukan bersama Ji In dulu. Jennie memukul dada nya yang terasa sakit.

Jennie masih tak percaya, bahwa adik nya pergi--keluarga satu-satunya yang Jennie miliki. Ia tak mempunyai siapa-siapa selain Ji In.

"Aku berjanji akan membuat orang yang menyakiti mu, kembali merasakan sakit yang luar biasa.."





















..

..






















Jeyyan berdiri melihat diri nya di depan kaca yang besar sehingga menampakkan seluruh tubuh nya dari atas hingga kebawah.

Jeyyan berdecih, hanya karena Seyhael dan Jaemin membuat nya semakin buruk. Mempunyai kantung mata hitam, tubuh semakin kurus.

Huh! Dan jangan lupakan rambut yang acak-acakan persis orang gila. Sudah 3 hari Jeyyan cuti kerja. Itu pun dia dimarahi terus oleh bos nya.

Dan besok. Ia akan kembali kerja, Jeyyan bertekad ingin membersihkan seluruh tubuh nya agar terlihat normal. Tidak seperti sekarang.

"Huh?! Melihat Jaemin saja membuat ku ingin menangis, apalagi bertemu dengan nya"

'Aku sangat membenci mu, Na Jaemin'

"Aku tak tahu bagaimana wajah seorang Kim Ji In, apa dia terlalu cantik? Sehingga Jaemin sangat mencintai nya. Ah! Kurasa masih cantik aku---manis. Aku manis bukan cantik, aku bisa menilai diri ku sendiri"

"Kau sudah mati Kim Ji In. Aku harap kau bisa bersenang-senang disana tanpa Jaemin di sisi mu"

"Aku akan membuat Jaemin sangat mencintai ku melebihi mu Kim Ji In"

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

"Sehun!!"

Grep!

"Ah! Lepaskan! Kau terlalu erat memelukku Sejeong"

Sejeong tersenyum manis. Ia melepaskan pelukan nya dan mengusap lembut pipi Sehun. Dan.. Sehun hanya diam mendapat perlakuan manis Sejeong.

"Aku merindukanmu Sehun-ssi"

"Sudah cukup ini Sejeong, aku tak mau Seyhael tahu tentang ini" ucap Sehun yang membuat Sejeong menaikkan kedua alis nya.

"Huh?! Kenapa harus dia terus yang ada di benak mu Oh Sehun!" Ucap Sejeong menatap tajam Sehun

Sehun terkekeh, "ah! Lupakan saja. Bagaimana jika kita makan bersama?" Ajak Sehun

Mata Sejeong berbinar-binar. Mengingat ia yang belum makan. Akhirnya menyetujui ajakan Sehun untuk makan bersama. Kapan lagi ia bisa seperti ini bersama Sehun.

.

.

.

"Kau mau pesan apa?" Tanya Sehun

Sejeong terlihat berpikir. "Samakan saja dengan mu" jawab Sejeong

"Baiklah.."

Setelah menunggu beberapa menit, Sehun membawa nampan berisi 2 mangkuk makanan dan 2 gelas minuman.

"Ahh!! Ini pasti enak, ayo makan!" Seru Sejeong

Sehun tersenyum, ia bahagia melihat Sejeong seperti ini, tapi. Disisi lain dia sudah punya Seyhael, disisi lain pun dia masih mencintai Sejeong.

Intinya Sehun mencintai 2 perempuan.

Park Seyhael,

Dan

Kim Sejeong.


























Tbc
Jangan lupa Vote dan comment yang GUYS
Maaf ya GUYS kalo ada typo
Soalnya AUTHOR gak baca ulang
Beri semangat lewat Vote
Dan jangan lupa hargai orang, agar kau di hargai orang
Lanjut?
See You..

MY LOVE  (SEJEONG × SEHUN × SEYHAEL [ULZZANG])Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang