26

61 5 0
                                    


Seyhael berjalan Mondar-mandir dengan kuku jempol yang ia gigit. Khawatir terhadap Nayeon dan..

Sahabat nya.

Lee Jeyyan.

Meskipun Jeyyan pernah melakukan hal buruk pada nya, ia tak marah. Ia menyayangi sahabat nya itu.

Entah. Itu perasaan nya atau firasat nya itu menyatakan bahwa ada hal buruk yang terjadi pada 2 sahabat nya itu.

Yang ia tuduh itu..

Sejeong.

Kim Sejeong.

Gadis yang tuduh atas firasat buruk nya terhadap ke dua sahabat nya. Entah, firasatnya mengatakan Sejeong lah yang salah. Sejeong lah penyebab firasat ini.

"Baby"

Jaehyun memeluk Seyhael dari belakang membuat nya tersentak. "Kau membuatku terkejut, Jung Jaehyun"

Jaehyun tersenyum manis lalu membalikkan tubuh Seyhael menjadi menghadap ke arah nya lalu mengecup singkat bibir Seyhael.

"Kenapa?" Tanya Jaehyun

Gadis itu membasahi bibir nya lalu menatap Jaehyun. "Nayeon.. aku khawatir terhadap nya" ucap Seyhael dengan menggigit bibir bawah nya untuk menghilangkan rasa cemas nya

Jaehyun menarik bibir Seyhael pelan lalu menatap Seyhael. "Kenapa khawatir? Dia sudah dewasa. Pasti bisa menjaga diri nya baik-baik"

'Kau tak tahu masalah ini, Jaehyun'

Seyhael tersenyum manis, "aku tahu. Jadi biarkan aku sendiri"

Jaehyun yang tadi nya tersenyum manis sekarang tidak. Senyum manis nya pudar perlahan-lahan. Jaehyun menatap tajam manik mata Seyhael.

"Kenapa? Apa aku tak boleh bersama kekasih ku sendiri? Apa sekarang kau tidak membutuhkan ku lagi Seyhael? Atau apa? Jawab, Park Seyhael. Jawab aku!"

Seperti nya Seyhael salah bicara. Ia ingin waktu untuk menyendiri. Menenangkan perasaan nya.

'Kau tidak peka, Jung Jaehyun!'

"Jaehyun, kau salah paham. Aku ha----"

Jaehyun melumat bibir Seyhael kasar. Seyhael yang mendapat perlakuan seperti itu terkejut bukan main.

Dihadapan nya ini bukan Jaehyun. Bukan Jaehyun nya!

"Hmmmpphhh"

Seyhael di dorong kasar oleh Jaehyun ke kasur. Dengan cepat Jaehyun menindih tubuh Seyhael. "Katakan jika kau sudah bosan pada ku, Seyhael! Katakan!"

Seyhael takut bukan main. Jantung nya berdetak cepat tidak normal. "Jaehyun.. a-aku ti-tidak-----"

Jaehyun melumat kembali bibir Seyhael. Tangan nya tak tinggal diam. Tangan nya membuka kancing baju Seyhael.

"Hmmpph.... mmppphh"

Seyhael memukul dada bidang Jaehyun agar berhenti. Namun, laki-laki itu tidak mempedulikan nya.

'Aku mohon berhenti Jaehyun. Dengar aku'

❄❄❄

"Eomma!!!"

"Ada apa, Sejeong? Jangan berteriak!"

Dengan malas Sejeong melangkah menuju ke dapur untuk menghampiri ibu nya, "Eomma, apa bener Sejeong ini jahat?" Tanya Sejeong ke Eomma nya

Mendengar pertanyaan yang keluar dari mulut sang anak ia terkejut setengah mati. Pasti ini ada yang tidak beres. Firasat ibu Kim mengatakan seperti itu.

Nyonya Kim tersenyum menghampiri anak nya. "Siapa bilang? Anak Eomma itu pasti baik" ucap Nyonya Kim dengan senyum yang tak pernah luntur

Ingin menangis sekencang-kencang nya. Kenapa anak nya harus di takdir kan seperti ini? Selalu saja pulang dengan menangis,marah-marah,badmood,pokoknya ia bercerita tentang nya pada ibu nya.

Sang ibu yang mendengar keluh kesah dari anak nya hanya bisa berdoa kepada Tuhan. Apa salah diri nya dulu waktu mengandung Sejeong? Apa salah anak nya ini?

'Ya Tuhan. Maafkan anak ku dan diri ku yang banyak berbuat dosa'

"Eomma.. akhir-akhir ini kenapa Eomma jarang keluar rumah?" Tanya Sejeong heran

Nyonya Kim mengusap pelan rambut anak nya. "Tidak apa-apa, Eomma terlalu capek untuk sekedar pergi ke pasar untuk membeli bahan-bahan makanan. Jadi, Eomma hanya pesan lewat online saja"

Sejeong mengangguk mengerti, "ah! Tak apa Eomma. Sesekali kita ke pasar bersama, Sejeong pasti akan membantu Eomma. Iya kan ucap Sejeong berpendapat dengan senyum lebar yang memperlihatkan gigi nya.

Eomma Kim mengangguk dengan senyuman manis. "Iya sayang, Sejeong boleh ikut" Jawab Eomma Kim tersenyum manis

Sejeong tersenyum lalu memeluk erat ibu kandung nya. "Makasih, Eomma" ucap Sejeong di pelukan hangat ibu nya

"Iya, sayang"

Tanpa sadar. Setetes air mata jatuh membasahi pipi Nyonya Kim. Hati nya menghangat ketika melihat Sejeong tersenyum cerah.

Akhir-akhir ini Sejeong jarang tersenyum. Bahkan terlihat bahagia pun tidak. Eomma Kim merasa tidak bisa membahagiakan anak nya sendiri.

Itulah alasan kenapa ia memilih untuk membeli bahan-bahan makanan secara online. Karena ketika Eomma keluar. Ia melihat ibu dan anak yang tersenyum bahagia.

Semuanya senang. Senyum manis tercetak di wajah Mereka. Eomma Kim ingin menangis melihat itu semua.

Kenapa Tuhan?

Mereka bahagia, sedangkan kita tidak?

Tuhan, berikan kebahagiaan pada anak ku

Tak apa aku tak bahagia. Meskipun aku sengsara tapi anak ku bahagia tidak apa Tuhan.

Melihat nya tersenyum manis dan bahagia pun aku ikut bahagia

Melihat Sejeong bahagia. Nyonya Kim ikut bahagia. Anak nya, Kim Sejeong, anak satu-satunya yang ia sayangi.

'Kabulkan Doa ku, Tuhan. Bahagia kan, Sejeong. Meski aku tak bahagia, aku ikhlas. Yang terpenting anak ku bahagia terus menerus'
































Tbc
Jangan lupa vote and comment
Byee
See you

MY LOVE  (SEJEONG × SEHUN × SEYHAEL [ULZZANG])Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang