9. The Truth Untold

60 11 0
                                    

Jungkook barusaja akan pergi saat tiba tiba sebuah suara menghentikannya. Suara lembut yang masuk ke pendengarannya dan menjalar ke rusuk hatinya memberikan rasa sesak. Entahlah, ia tak ingin tau sebenarnya ia sesak karena apa. Yang ia tau saat ini ia terpaku mendengar suara itu

"Aku tau kau akan menemui Nayoung lagi, aku tidak melarangmu. Tapi melihat keadaanmu saat ini, aku memohon agar kau lebih baik tinggal dan beristirahat. Segala penyamaranmu akan terbongkar dan misimu bisa hancur jika kau memaksakan untuk pergi. Ah, tidak. Setidaknya biarkan tubuhmu benar benar beristirahat agar semua lukamu cepat sembuh"

Itu adalah suara Eunha, adik angkat Yoongi, wanita yang telah Jungkook ucapkan janji padanya di hadapan tuhan beberapa tahun yang lalu. Setidaknya, semua hubungan itu jelas di Crow Tit

Jungkook membalikkan badannya, mendapati presensi indah yang tengah menyimpan luka itu. Tapi tidak, entah apa yang membuat Jungkook kini enggan untuk merasa luluh atas permohonan wanita dihadapannya. Barusaja ia hendak menimpali segala kalimat Eunha, wanita itu kembali berucap

"Mr. Jeon ingin bertemu denganmu dua jam lagi, kau punya kesempatan kabur setelahnya. Setidaknya Yoongi oppa mengizinkanmu tanpa sepengetahuan atasan lainnya" pemberitahuan itu membuat Jungkook menghela napas panjang sembari menutup mata

"Baiklah, aku tidak akan pergi" ucapnya dan kembali masuk melepas coat yang dikenakannya. Eunha dengan segala inisiatifnya segera mengambil coat itu dan menggantungnya

"Bisa kau berikan padaku sesuatu untuk menenangkan pikiranku?" Tanya Jungkook duduk di sofa dan menyandarkan punggungnya. Tanpa basa basi Eunha menuju dapur untuk mendapatkan sebuah minuman, disaat Jungkook menggeram sembari memijat pelipisnya

Tidak lama kemudian Eunha kembali dan segera menyodorkan minuman yang diambilnya untuk Jungkook. Wanita itu tak mengucapkan sepatah katapun dan tetap tinggal menyaksikan Jungkook yang kini terheran melihat minuman apa yang disodorkan padanya

"Susu pisang?" Gumamnya dan segera meminum susu tersebut. Ah, rasa ini. Rasa yang selalu membuat Jungkook kembali pada dirinya sendiri dan membantunya berpikiran jernih dengan segala masalah yang memenuhi pikirannya.

Minuman kekanakan memang. Tapi susu pisang ini mengingatkannya kembali pada mendiang ibu yang meninggalkannya tiga belas tahun yang lalu. Ibunya yang selalu membantunya dalam segala kesulitan yang menimpanya, menciptakan Jungkook yang telah hilang sembilan tahun belakangan. Ya, ia merasa ia bukanlah dirinya sendiri sembilan tahun menjalani misi sulit ini, dan benar benar tenang setelah menghabiskan minuman yang diberikan Eunha

Jungkook terkekeh "bagaimana bisa kau memberikanku susu pisang? Kau pikir aku masih anak anak?" Tanyanya menatap Eunha dengan smirk

"Kau memang bukan lagi anak anak. Tapi aku harap dengan meminum susu pisang kau bisa kembali menjadi anak anak. Mengerjakan perintah tanpa mencari tau lebih dalam, cukup mengetahui bahwa ini baik dan itu buruk" balasan wanita itu membuat Jungkook agak tersentak. Namun dengan segera ia mengendalikan diri

"Kau sudah berani menasihatiku? Hei, aku tau apa yang harus aku lakukan" Jungkook bangkit "jangan ganggu aku, kau tidak membantu sama sekali" ucapnya dan masuk kedalam kamar

Eunha menghela napas. Ia berpikir. Apakah hubungan mereka benar benar palsu? Apakah perjanjian di hadapan tuhan beberapa tahun yang lalu hanya untuk memenuhi perintah Mr. Jeon semata? Bahkan Jungkook mengakui Eunha sebagai pacar dan kini mengejar wanita lain. Cerai? Jangan bodoh, Mr. Jeon tanpa basa basi akan membunuh jika ada yang melakukannya.

•~• •~• •~•

Seperti yang dikatakan Eunha tadi, Jungkook kini terduduk dengan gugup di sofa ruang tamu. Perasaan benci dan gugup bercampur aduk melihat siapa yang mengunjungi apartemennya sore ini. Itulah Mr. Jeon, pria tua yang dibenci Jungkook

(Discontinued) Hey, Arrest - jjkTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang