11. Lights

81 12 0
                                    

Malam itu, Jungkook yang setengah mabuk menepikan mobilnya dan singgah di supermarket untuk membeli soju. Entahlah tapi alam bawah sadarnya mendorongnya untuk mengonsumsi alkohol lagi. Setelah ia membeli soju dan hendak kembali ke mobilnya, tak sengaja ia menabrak Jisoo agen Pikachu M12, anggota Silver Spoon.

Awalnya wanita itu menghiraukan, tapi Jungkook yang memancing. Beberapa botol sojunya terjatuh, dan Jungkook yang dalam keadaan setengah sadar merasa marah hingga menyerang Jisoo.

Ia ingat sekali perkataan wanita itu saat ia meremehkannya. "Jangan percaya penampilan luar. Aku tau pikachu sangat imut tapi dia juga mematikan" begitu kata Jisoo dan setelahnya dengan gampang menjatuhkan Jungkook. Hingga seseorang datang untuk membantu Jungkook mengatasi Jisoo—yang Jungkook yakini adalah orang yang diutus Mr. Jeon mengawasi dan melindunginya

Tak sampai Jisoo benar benar kalah, orang itu masih memiliki rasa peduli terhadap status 'perempuan' membuat si agen Pikachu M12 dibawa pergi. Jungkook melanjutkan niatnya menemui Nayoung walau keadaannya sudah sangat memprihatinkan bahkan pria itu masih sempat minum soju di perjalanannya.

"Kau sudah bangun?" Pertanyaan itu menyadarkan Jungkook dari lamunannya dalam mengingat segala kejadian semalam. Nayoung masuk dengan paperbag di tangannya dan senyum manisnya, membuat Jungkook balas tersenyum

"Biar kulihat lukamu dulu" Nayoung mendudukkan diri di sisi kasur, paperbag tadi ia simpan di atas nakas, dan ia beralih ke luka tusukan di perut Jungkook. Oh, Jungkook baru sadar. Tubuhnya penuh perban dan hanya dibaluti selimut.

"Ini sudah baik baik saja. Pergilah bersihkan dirimu. Aku barusaja membeli baju untuk kau gunakan. Bajumu semalam sudah tak layak pakai" ucap Nayoung dan bangkit. "Aku sudah membuatkanmu Haejangguk—sup pereda mabuk" sambungnya dan pergi meninggalkan Jungkook. Tapi sebelum itu, Jungkook menghentikannya.

"Gomapta, chagi-ah" kalimatnya membuat Nayoung cekikikan geli sembari berkata "aku bukan pacarmu" kemudian pergi. Jungkook hanya terkekeh. Kemudian setelah selesai dengan semuanya, ia pun keluar dari kamar. Tak ada siapa siapa disana kecuali Reena yang bersiap pergi.

"Eoh, Jungkook-ah! Kau sudah baikan?" Tanya Reena dengan nada semangatnya seperti biasa. Jungkook tersenyum sembari menepuk nepuk ototnya "aku terlatih, aku kuat" mengundang tawa lawan bicaranya.

"Iya, iya, kau kuat. Tapi semalam kau bilang kau hanya melawan seorang wanita dan kau kalah" kata Reena mengejek. Jungkook tertawa canggung, menyadari satu hal. Seberapa jauh ia bicara semalam? Ia tidak begitu ingat. Ia hanya berharap identitasnya belum terungkap

"Ah, kemarin kau bilang ada perlu denganku. Apa itu?" Tanya Jungkook teringat sesuatu, sekalian mengalihkan topik. Reena terlihat berpikir sebentar berusaha mengingat kemudian segera berceletuk "benar! Itu! Aku punya teman dan dia mengaku fansmu. Dia berharap kau punya waktu luang untuk berjumpa fans sekalian mengajarkannya sedikit bela diri. Dia juga seseorang yang belajar bela diri"

Penjelasan Reena membuat Jungkook menggaruk leher belakangnya. Isanghane, Fans? Bukankah itu aneh? Mengingat identitasnya sebenarnya, mustahil ia dikenal orang orang. Semua yang kawan kawannya tau—pertandingan, latihan dan popularitas sebagai atlet hanyalah settingan dari Crow Tit semata. Haruskah dia bertemu? (Isanghane: aneh)

"Akan kuusahakan. Kau tau aku orang yang sibuk. Apalagi aku punya pertandingan dalam waktu yang dekat ini" kata Jungkook. Reena mengangguk kemudian pamit pergi. Setelah itu pria Jeon ini pun mendudukkan diri bersiap makan dengan segala pertanyaan di otaknya. Dimana Nayoung misalnya.

"Oh? Ada paman Jungkook! Selamat pagi, paman!" Suara itu mengalihkan Jungkook. Dengan segera pria itu menoleh mencari sumber suara. Seorang anak kecil yang nampak sudah segar keluar dari kamarnya bersama Nayoung. Kedua orang itu terlihat sangat bersemangat, lucu, membuat Jungkook gemas dan ikut semangat

(Discontinued) Hey, Arrest - jjkTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang