Bendahara Kelas (Taekook)

Bag 17

IG: @/taekooby_

Ada yang masi melek??

(Janji Update hari ini nih:v blom jam 12 pas disini ya:^)

.

Tok Tok..

"Jungkook.. ini hyung.. hyung minta maaf.."

Jungkook yang mendengarnya hanya menggelengkan kepalanya dalam selimut. Walaupun tak bisa dilihat oleh Taehyung sendiri.

"Hyung minta maaf. Hyung sudah bilang pada appa untuk membatalkan perjodohan ini.. walaupun aku sudah akan menikah, aku masih akan menjadi kekasihmu, Jungkook"

Jungkook menggeleng keras.

"DAN MEMBUATKU MENJADI ORANG KETIGA?! KAU GILA?! LEBIH BAIK KITA BERAKHIR DISINI!!" (Btw.. aku bikin ini bagian pas denger lagu let go:v)

"Jungkook.. hyung minta maaf.. aku tidak mau kita berpisah.."

Jungkook menghela nafasnya.. "Kupikir kita memang harus berpisah disini. Pergilah.."

"Jung--"

"PERGI!!"

Eomma Jeon memegang pundak Taehyung sembari menggeleng. Ia membawa Taehyung duduk di sofa bersama suaminya pula.

"Maafkan aku.. Taehyung.. aku tidak bisa membantumu.."

Taehyung menggeleng keras. "Ani.. ini bukan salahmu, eommonim.. ini salahku.. semua salahku.."

🍑🍑🍑

Taehyung POV

Aku duduk di kursi kerjaku di mansion appa eomma. Mereka melarangku pulang ke apartement. Entah apa masalahnya, mungkin mereka takut aku akan lari dari perjodohan ini walaupun memang itu yang ingin kulakukan.

Jieun, adalah salah satu temanku di Junior High School. Dia sangat cantik dan sangat elegan. Semua orang sangat mengagumi keindahannya.

Bola matanya berwarna biru, persis seperti orang Eropa.

Kami berteman cukup lama, sehingga diriku jatuh cinta padanya. Bukan cinta sesaat, namun benar-benar jatuh cinta.

Hingga suatu hari, ia memberi tahuku tentang orang yang diam-diam ia sukai. Itu Haeyeol. Salah satu sahabat lamaku.

Dari situ, aku mulai mencoba menghilangkan perasaanku pada Jieun. Tapi tetap tidak bisa.

Saat kelulusan Junior High School, Haeyeol meminta Jieun untuk menjadi kekasihnya.

Ah.. aku gila jika membicarakannya. Dan sekarang, dia kembali untuk perjodohan ini.

Intinya.. aku sebenarnya tidak ingin dijodohkan dengannya. Hanya saja.. appa mengancamku dengan berkata bahwa perusahaan appa (bukan perusahaanku) bangkrut drastis.

Apa ia hanya memikirkan kebahagiaannya dibandingkan kebahagiaanku?

"Taehyung?"

Aku masih saja duduk termenung, tidak menanggapi panggilan eomma yang pasti untuk menyuruhku makan lagi.

"Pergi.."