Bag 16

20.3K 1.6K 50
                                    

Day-40

"Jungkook? Gwaenchanna?"

Suara berat Taehyung membuyarkan lamunan Jungkook yang sudah lumayan tinggi itu.

"A-ah.. gwaenchanna.."

Jungkook tersenyum kearah Taehyung yang menatapnya khawatir.

Taehyung hanya mengusak rambut Jungkook lalu kembali duduk ke kursi kebanggaanya. Tanpa bicara lagi.

Seolah banyak jarum mengenai jantung Jungkook. Sangat sakit.

Keheningan menyambut membuat Jungkook mau tak mau menahan isakannya yang mungkin akan lolos keluar. Sesekali ia menutup mulutnya karena isakan itu. Tampaknya, Taehyung sama sekali tidak terusik dengan suara isakan itu.

Tiba-tiba, Taehyung bangun dan menyambar jaketnya. Bergegas menuju keluar.

"Aku akan menjemput Jieun. Jadi jangan lupa untuk makan siang" suaranya datar.

Beberapa menut kemudian, Jungkook bangun dari duduknya dan berjalan menuju kamar mandi lantai bawah.

Jungkook POV

Aku berlari menuju kamar mandi bawah hanya untuk menumpahkan segala air mataku yang kutahan selama ini. Hatiku sangat sakit.

Rasanya, semua ini sia-sia, aku hanya dijadikan pelampiasan oleh Taehyung.

"Hiks.. eomma.. hiks.. neomu appo.. hiks.."

Tak peduli banyak yang lalu lalang di sekitar toilet itu. Hanya saja, ruang CEO lebih diperketat keamanannya. Aku tak mau Taehyung melihatku menangis karenanya.

Diriku ingin menangis lebih lama lagi, tapi aku sadar, Taehyung akan mencurigaiku.

Aku membasuh wajahku, lalu keluar dari kamar mandi.

Bugh..

Aku terkejut karena tidak sadar aku menabrak seseorang yang tak tingginya lebih pendek dariku itu. Wajahnya pucat namun terbilang manis. Ah.. aku sangat iri. Oh iya, namanya Min Yoongi. Salah satu karyawan Taehyung. Ah.. mendengar kata Taehyung membuatku muak.

"Mianhae.. Yoongi-sunbae.."

"Jangan terlalu formal, tidak banyak CCTV disini. Omong-omong kau kenapa?"

Aku tak dapat membendung air mataku lagi. Aku menubrukan diriku pada pelukan Yoongi hyung.

"Hiks.. Yoonie hyung.. hiks.."

Yoongi hyung dengan bergegas menangkapku kedalam pelukannya dan membawaku menuju ruangannya.

"Eh? Kookie kenapa?"

Ternyata disana juga ada Jimin hyung dan Seokjin hyung.

"Gatau, tadi nemu di toilet"

"Sini cerita sama Jin Hyung" Seokjin hyung membuka tangannya lebar-lebar menunggu pelukan dariku.

"HUAAA JIN HYUNG!!" Aku memeluk Seokjin hyung dengan eratnya. "Hiks.. dia.. hiks.. dia sudah lelah denganku.. hiks.."

"KIM SIR?!"

Yoongi yang ingin memukul rahang ketas milik bosnya itu harus mundur kembali kala Jimin menahannya.

"Ayolah, kitten.. jangan terbawa emosi.."

"PALAMU KITTEN!? LU PIKIR GUE ANAK KUCING?!"

"Iya.. anak kucingku.. umumumu"

"HEH! Kookie sedang bersedih disini! Sini.. ceritakan pada Jin hyung.."

Bendahara Kelas (Taekook)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang