Bab 1. Meet Him

186 86 132
                                    

Hola Hola...
Aku datang membawa bab selanjutnya!
Jangan lupa Vote dan Coment yang banyak ya...

🍁Happy Reading 🍁

Bandara Soekarno-Hatta
02/06/2020

"Penumpang Pesawat Garuda Indonesia Boeing 737 tujuan Pontianak diharapkan memasuki pesawat melalui pintu 3."

Keira dan Bella masuk ke dalam pesawat dan duduk manis memperhatikan pramugari yang sedang memperagakan penggunaan safety belt dan pelampung.

"Gue nanti disana satu apartemen sama lo ya, walaupun gue di bea cukai tapi tetep aja gue ngak mau ngeluarin uang buat cari tempat tinggal disana," ucap Bella saat pesawat sudah hampir landing di bandara Pontianak.

"Dih! Ogah gue, cari rumah sendiri lo!" decak Keira pura-pura malas.

"Jangan jahat-jahat! Lo tau nggak kabarnya apartemen disana tuh banyak yang horror, lo yakin berani sendiri?" ucap Bella menakut-nakuti.

Salah satu kelemahan Keira, ketika ia berani membedah tubuh manusia tapi ia takut berjumpa hantu. Makhluk tak kasat mata itu adalah hal paling mengerikan menurut Keira.

Keira bergidik ngeri. "Oke deh, lo boleh tinggal sama gue."

Keira dan Bella memasuki gedung bandara setelah turun dari pesawat. Puluhan orang terlihat mengantri untung mengambil bagasi yang mereka bawa, melihat kerumunan orang itu Keira menyelip diantara orang-orang itu. beruntung! tubuh Keira yang tinggi dan langsing tu berhasil berada di paling depan tanpa ada yang protes. hampir tiga puluh menit mereka menunggu. Akhirnya, bagasi yang sangat banyak itu bisa mereka ambil. Dengan troli yang terisi penuh dengan koper yang di dominasi warna pink, mereka melangkahkan kaki keluar dari bandara. 

"Maaf, Bella Alexis ya?" tanya lelaki itu membuat Bella berbalik namun tidak dengan Keira, ia masih sibuk mengotak-atik ponselnya bermaksud ingin memesan taksi online.

"I-ya," jawab Bella terbata karena tak percaya dengan siapa yang ia lihat saat ini.

"Bella," ucap lelaki itu terkejut seakan mengenali Bella dengan cukup dekat.

"Keira ...," sahut Justin tak kalah terkejut. 

Justin benar-benar speechless melihat wanita di depannya. Terlalu cepatkah pertemuan ini? Rasanya tidak, pasalnya sudah 7 tahun berlalu. Mengucapkan nama Keira saja sudah membuat tubuhnya menegang, mati rasa melihat kehadiran Keira.

Bibir Keira terlalu kelu untuk membalas sapaan Justin. Namun, mata Keira tak berhenti menatap lelaki di depannya. Tubuhnya gemetar menandakan air matanya ingin mengalir saat matanya bertemu mata cokelat yang dulu selalu membuat pipinya merona. Kini, ia bisa melihat dan menatap mata itu lagi.

"Justin! gue tinggal sama Keira nggak tinggal di rumah dinas, kasian dia sendiri," ucap Bella memecahkan keheningan yang terjadi.

"Oh, ia ngak apa-apa, biar gue antar ke rumah kalian ajak kalo gitu,"

"Tunggu sebentar ...," cetus Keira merasakan getaran di dalam tasnya.

Keira mengambil ponselnya dan mengangkat panggilan diponselnya. "Iya, saya dokter Keira, ada apa ya?"

"....."

"Baik, saya kesana sekarang!"

tutt ....

Keira menutup telfonnya sepihak. Ia beralih menatap Justin dan Bella yang melihat kearahnya bingung.

"Kenapa?" tanya Bella akhirnya.

A SECOND CHANCE WITH EXTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang