Fall

642 84 5
                                    

Brak... suara pintu di buka dengan kencang membuat atensi keduanya teralihkan. Baekhyun dan Chanyeol beserta beberapa polisi masuk ke rumah. Pencuri yang melihat Kyungsoo lengah segera bangkit dan mendorong tubuh Kyungsoo hingga tergelincir di tangga. Tubuhnya berguling-guling di tangga dan tiba di lantai dengan darah yang mengucur di kepala.

“KYUNGSOO!!” teriak Chanyeol. Ia segera menghampiri tubuh adiknya. Baekhyun pun menyuruh para polisi untuk mengamankan pencuri tadi.

“Kyungsoo sadarlah,” ucap Chanyeol, ia memangku tubuh Kyungsoo yang sudah tidak sadarkan diri.

“Aku akan memanggil ambulans,” kata Baekhyun.

Dahi Kyungsoo berkerut, perlahan ia membuka matanya walau agak kabur. Dapat ia lihat Chanyeol memangkunya dengan tangisan. Tangan Kyungsoo mencoba menggapai wajah Chanyeol, menghapus air mata kakaknya itu dengan perlahan.
“Hyung...” lirih Kyungsoo. Chanyeol mengangguk, ia memegang tangan Kyungsoo yang berada di wajahnya. Kyungsoo kembali menutup matanya, pandangannya menjadi gelap dan tangannya terkulai lemas. Chanyeol meneriaki nama Kyungsoo agar adiknya itu tetap bangun.

Kyungsoo segera dibawa ke rumah sakit begitu ambulans datang. Chanyeol selalu berada disamping Kyungsoo, menggenggam tangan adiknya dan mengelus surai rambut Kyungsoo yang basah karena darah.

“Tolong selamatkan adik saya,” pinta Chanyeol. Ia tidak bisa masuk ke ruang operasi saat Kyungsoo tiba di rumah sakit.

Baekhyun buru-buru menanyakan dimana Kyungsoo pada bagian administrasi. Ia langsung menuju ruang operasi begitu di beritahu oleh suster.

“Chan,” panggil Baekhyun. Chanyeol menoleh, matanya masih berurai air mata.

“Aku yakin Kyungsoo baik-baik saja,” ucap Baekhyun menenangkan. Ia mengusap pelan punggung Chanyeol dan merangkul sahabatnya itu. Chanyeol hanya bisa terduduk, memandang tangannya yang terkena darah Kyungsoo.

“Kita bersihkan dulu tanganmu,” kata Baekhyun. Chanyeol menggeleng pelan.

“Aku akan tetap disini sampai operasinya selesai,” ucap Chanyeol. Baekhyun pun akhirnya mengalah.

“Pencuri tadi tewas di tempat, setelah mendorong Kyungsoo ia menusuk dirinya sendiri, sepertinya ia di suruh entah oleh siapa dan ketika ketahuan dia siap mati, berkasmu sudah diamankan,” terang Baekhyun.

“Kenapa Kyungsoo melakukan itu, seharusnya dia tetap di dalam kamarnya dan tidak melawan pencuri itu,” lirih Chanyeol.

“Chanyeol-aa, aku pun akan bertindak seperti Kyungsoo jika ada pencuri yang masuk ke rumahku, kami menemukan korek api, sepertinya pencuri itu berniat membakar ruang kerjamu setelah menemukan berkas perkara sidang besok tapi Kyungsoo mencegahnya dan berakhir seperti ini.” Baekhyun menjelaskan rekaan kejadian tadi.

“Kepolisian akan meminta Kyungsoo menjadi saksi untuk mendalami kasus ini, kau fokus saja pada persidangan dan jatuhkan hukuman pada tersangka pembunuhannya,” tambahnya lagi.

“Biarkan Kyungsoo sembuh dulu Baek,” timpal Chanyeol.

“Nee, kepolisian akan menunggunya.”

Setelah menunggu lama akhirnya pintu operasi terbuka, menampakkan sosok dokter dengan seragam bedah yang terdapat bercak darah.

“Bagaimana keadaan adik saya dok?” tanya Chanyeol.

“Luka pasien tidak terlalu parah, kami berhasil menghentikan pendarahan dan menjahit lukanya, kami akan memindahkannya ke ruang perawatan agar kalian bisa menjenguknya, karena benturan yang keras di kepalanya mungkin akan menyebabkan pasien merasa pusing, jadi jangan tekan pikirannya, biarkan dia beristirahat agar cepat pulih,” jelas dokter.

Judicature ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang