Sincerity

561 82 15
                                    

Presdir memanggil Chanyeol untuk menemuinya. Ia akan membicarakan tentang kasus yang menimpa adik orang kepercayaannya itu.

“Bagaimana kau bisa menyebabkan masalah ini Chan?” tanya Presdir kesal.

“Maaf sajangnim, semua ini di luar kendali saya,” jawab Chanyeol sembari menunduk sopan.

“Aku tidak mau tau, kau harus mempertahankan reputasi kantor kejaksaan ini. Wartawan akan kesini sebentar lagi untuk meminta penjelasan darimu. Jika kau tidak bisa menanganinya terpaksa kau akan dipecat!” tegas Presdir. Chanyeol hanya bisa diam menunduk. Ia mengepalkan tangannya, berharap dapat menyalurkan emosinya disana.

Sepertinya yang dikatakan presdir, Chanyeol langsung di serbu wartawan begitu menampakkan diri di lautan media. Berbagai pertanyaan bertubi-tubi ia dapatkan, tak memberinya jeda untuk memikirkan jawaban. Chanyeol berusaha meminta media tenang dan akan melakukan konferensi pers.

“Semuanya tolong tenang sebentar, saya akan mengonfirmasi hal ini,” ucap Chanyeol. Dia bersiap memberikan klarifikasi. Semua media mengabarkan berita tersebut, tak ayal tv yang berada di ruang makan rumah tahanan pun memaparkannya. Kyungsoo menghentikan acara makannya begitu melihat Chanyeol muncul di tv. Jujur ia merindukan kakaknya itu dan ingin sekali mengatakan yang sebenarnya tapi sayangnya ia tak mampu. Sudut bibirnya masih berdarah, wajahnya juga penuh lebam akibat di pukul tahanan lainnya. Tubuhnya terasa sakit tapi ia memilih untuk menahan semuanya.

“Mengenai kasus yang menimpa adik saya, itu semua di luar kendali dan sudah diselesaikan. Saya tidak ada hubungannya sama sekali dengan kasus itu. Dan satu hal lagi, dia bukan adik saya. Saya hanya mengadopsinya dari panti asuhan tujuh tahun yang lalu,” jelas Chanyeol. Semua yang mendengarnya mematung seketika.

Selama ini Chanyeol selalu membanggakan Kyungsoo, bahkan ia akan marah jika ada seseorang yang mengatakan jika mereka tidak ada hubungan darah. Tapi kini ia sendiri yang mengatakan hal itu. Kyungsoo tak kuasa menahan tangisnya lagi. Ia tidak di akui, jika begitu untuk apa Chanyeol menyelamatkannya dulu. Apa kasih sayang yang Chanyeol berikan itu semu? Begitu banyak pertanyaan yang memenuhi otaknya dan kini ia menyerah.

***

Baekhyun segera meluncur ke kediaman Chanyeol setelah mendengar berita di tv. Ia terlihat marah besar dan mendobrak pintu rumah dengan kasar.

“KELUAR KAU PARK CHANYEOL!!!” teriak Baekhyun. Chanyeol yang baru selesai mandi keluar dari kamarnya sembari mengeringkan rambut.

“Ada apa Baek?” tanya Chanyeol lesu.

Buagh... pukulan itu berasal dari Baekhyun. Ia menciptakan memar di pipi Chanyeol.

“Kenapa kau melakukan itu hah?” tanya Baekhyun.

“Apa maksudmu?” Chanyeol yang tidak mengerti mencoba memahami situasi.

“Kenapa Chan, kenapa kau mengatakannya. Dulu kau begitu menyayangi Kyungsoo sekarang apa? Kau membuangnya? Kau tidak membelanya?” ucap Baekhyun.

“Tidak ada yang perlu di bela, dia melakukan kesalahan untuk itu dia pantas menerima hukuman. Aku benar-benar kecewa padanya,” balas Chanyeol.

“Chan, kau itu profesional. Apa kau tidak menyadari ada yang salah dengan penyelidikannya?” Baekhyun mulai bisa mengendalikan emosinya.

“Aku tidak bisa mempercayai ini, aku kira kau lebih mengenal Kyungsoo, Chanyeol-aa. Apa kau tidak berpikir dia melakukan hal itu tanpa sebuah ancaman. Kyungsoo selalu melakukan tugasnya dengan baik, apa kau tidak memperhatikannya? Apa reputasimu sebagai pengacara begitu penting sampai kau tidak bertanya apa yang terjadi padanya hah?” marah Baekhyun.

Judicature ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang