Without Hyung

724 74 11
                                    

Hari-hari tanpa Chanyeol di mulai. Kyungsoo bangun pagi dan memasak sarapan. Suasananya di rumah yang cukup besar ini terasa sepi. Setelah siap Kyungsoo naik bus seperti biasa. Ia bertemu dengan Jongin.

“Kyung, perkataanmu benar, aku di suruh menjadi pelatih di eskul seni,” ucap Jongin senang.

“Jinjja? Apa ku bilang, kau juga akan populer Jongin-aa, haha,” balas Kyungsoo.

“Aku jadi tidak sabar, kira-kira lokerku akan berisi apa ya?” Jongin mulai membayangkan isi di lokernya. Ia asik dengan pikirannya sementara Kyungsoo memasang kembali earphonenya sembari menyenandungkan lagu yang ia dengar.

***

Chanyeol sudah mulai bekerja, ia di tempatkan di ruangan khusus dan sekarang sedang mempelajari kasus yang akan ia tangani. Suara pintu di ketuk dan perlahan terbuka mengalihkan pandangan Chanyeol.

“Chanyeol-ssi?” sapa namja yang barusaja datang. Chanyeol mengangguk, ia mengernyit bingung menatap namja di hadapannya.

“Saya Song Joong Ki, tentara yang ditugaskan untuk mengawalmu sampai konferensi,” ucap Joong Ki.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


“Jinjja?” Chanyeol sedikit takut, ini kali pertamanya menghadapi kasus yang begitu penting.

“Kau tidak perlu takut, jika kau butuh sesuatu atau ada yang tidak kau mengerti, kau bisa bertanya padaku,”

“Ehm.. Setelah aku baca, kasus ini merupakan konferensi perdamaian antara Korea Selatan dan China, aku hanya perlu memenangkan keputusan yang menguntungkan Korea dan tidak merugikan kan?” tanya Chanyeol.

“Pintar, kau cepat juga, karena terjadi perseteruan, hubungan Korsel dan China agak memanas, untuk itu konferensi ini bisa jadi amat menegangkan,” terang Joong Ki.

“Ini sulit Joong Ki-ssi,” keluh Chanyeol.

“Panggil hyung saja, kau tidak perlu cemas, aku akan melindungimu,” ucap Joong Ki.

“Gomawo hyung.” Chanyeol bersyukur karena Joong Ki bukan orang yang kaku tetapi lebih santai, sehingga ia tidak terlalu tertekan.

“Tapi kenapa aku harus di isolasi begini,”

“Upaya pencegahan agar rahasia ini tidak bocor ke publik.”

***

Di kelas Kyungsoo lebih banyak diam dari biasanya. Sehun dan Jongin merasa ada yang janggal dengan sahabatnya ini.

“Kyung, gwenchana?” tanya Sehun.

“Kau mau makan ini Kyung? Aku mendapatkannya dari adik kelas tadi,” tawar Jongin. Ia mengulurkan puding coklat pada Kyungsoo tapi di tanggapi dengan gelengan.

“Aku baik-baik saja,” ucap Kyungsoo, ia menjatuhkan kepalanya ke atas meja.

“Kau tidak tampak baik-baik saja Kyungsoo, kau bisa cerita jika ada masalah, jangan di pendam sendiri.” Kyungsoo hanya menghela nafas berat. Sehun yang mulai kesal memilih pergi begitu saja. Jongin masih diam di tempatnya, ia tidak tau apa yang harus ia lakukan. Akhirnya Jongin meletakkan puding coklat tadi di meja Kyungsoo dan mengikuti kemana Sehun pergi.

Judicature ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang