Yunior

622 72 8
                                    

Keseharian Kyungsoo berjalan seperti biasa, ia sekolah dan latihan bela diri untuk mengisi waktu sembari menunggu kepulangan Chanyeol. Saat ini Kyungsoo sedang tryout matematika. Karena ia sudah belajar semalam ia bisa mengerjakan soal itu dengan mudah dan cepat. Kyungsoo menjadi orang pertama yang keluar kelas bahkan waktu pengerjaan baru berjalan sekitar satu jam. Kyungsoo memilih untuk melangkahkan kakinya ke toilet terlebih dahulu sebelum pergi ke kantin.

Buagh... suara pukulan yang terdengar dari arah toilet membuat Kyungsoo mempercepat langkah. Dapat ia lihat sekelompok siswa sedang memukul siswa lainnya. Saat tangan pembuly itu hendak melayangkan pukulan kembali, Kyungsoo dengan sigap menangkapnya.

Hap..

“Ck, jangan ikut campur,” ucap pembuly itu.

“Jika kau tidak memukulnya aku tidak akan ikut campur, kenapa kau memukulnya?” tanya Kyungsoo.

“Anak ini tidak mau memberiku uang,” jelas pembuly itu. Kyungsoo mengeja nama di name tag siswa yang ia temui. Tertulis ‘Min Suk Ho’. Kyungsoo melepaskan tangannya. Ia menghela nafas sebentar sebelum mempersiapkan kalimatnya.

“Sekolah itu tempat belajar bukan tempat pembullyan, aku lihat kau orang berada, sepatumu menunjukkan hal itu jadi kenapa masih meminta uang pada yang lain dan menindasnya?” sindir Kyungsoo. Suk Ho terkejut, bagaimana orang di hadapannya ini bisa tau. Temannya menyenggol lengan Suk Ho agar dia melihat bad yang digunakan namja yang menghalangi aksi mereka.

‘Ck, sial.. dia kakak kelas,’ batin Suk Ho. Ia segera pergi dari tempat itu begitu juga dengan teman-temannya.

Kyungsoo mengulurkan tangannya pada namja yang sedang terduduk di lantai. Namja tadi menyambut ulurannya dan bangkit dari posisi duduk.

“Kau baik-baik saja?” tanya Kyungsoo. Namja itu mengangguk.
“Sebaiknya kita ke uks, lukamu perlu di obati,” ucap Kyungsoo.

“Tidak usah hyung, aku baik-baik saja,”

“Siapa namamu?”

“Yook Sungjae,”

“Kau kelas sepuluh? Sepertinya kau sering di ganggu mereka

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

“Kau kelas sepuluh? Sepertinya kau sering di ganggu mereka.” Sungjae hanya bisa menunduk.

“Aku Park Kyungsoo,”

“Senang bertemu denganmu hyung, tapi maaf aku harus kembali ke kelas,” pamit Sungjae.

“Baiklah.”

Sungjae pamit ke kelasnya sementara Kyungsoo memilih untuk mencuci tangannya di wastafel sembari bercermin.

“Ada-ada saja, kenapa masih ada pembullyan begitu,” kesal Kyungsoo. Ia membasuh wajahnya sekilas.

‘Apa kau tidak ingin membunuhnya,’ terdengar bisikan menyapa telinga Kyungsoo. Ia menoleh ke kanan kiri tapi tidak ada siapa-siapa disana. Saat tatapannya beralih ke depan menatap cerminan dirinya, tubuh Kyungsoo menegang. Bayangannya seolah hidup dan tengah menyeringai sembari menatapnya tajam.

Judicature ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang