Problem Solving

884 95 2
                                    

Cahaya mentari menyapa tubuh Kyungsoo, membuat namja itu bergeliat. Ia mengusap matanya dan beranjak bangun. Kyungsooo membuka jendela balkon kamarnya, ia menghirup sejenak udara pagi yang segar. Dengan perlahan Kyungsoo membuka perban yang melilit kepalanya, ia mengganti perban itu dengan kain kasa juga plester karena lukanya tidak terlalu parah. Kyungsoo turun dari lantai dua kamarnya, suasana rumah terlihat sepi.

“Apa Chanyeol hyung sudah berangkat,” guman Kyungsoo, ia melirik ke arah jam dinding. Matanya membulat begitu melihat jam sudah menunjukkan pukul 9, lama sekali ia tertidur. Kyungsoo membaca notes di pintu kulkas, kakaknya itu sudah menyiapkan sarapan dan berangkat kerja. Kyungsoo tersenyum, ia membuka tudung saji dan bersiap memulai sarapan.

Chanyeol menuju kantor polisi, ia berniat menemui Baekhyun. Beruntung Baekhyun sedang tidak sibuk.

“Baekhyun,” panggil Chanyeol.

“Chanyeol? Ada apa kemari? Apa ada klienmu disini?” tanya Baekhyun, ia mempersilahkan Chanyeol untuk duduk di tempat duduk temannya yang sedang pergi.

“Ani, aku hanya ingin bertanya padamu,”

“Tentang apa?”

“Aku ingin melihat kasus psikopat yang kemarin itu, aku ingin mengetahui korban-korbannya,” pinta Chanyeol. Baekhyun mengangguk paham, ia membuka file di komputer, mencari apa yang diinginkan oleh Chanyeol.

“Bukankah kasus itu sudah selesai?” tanya Baekhyun.

“Iya, tapi ada seseorang yang mengancamku Baek,” ucap Chanyeol kesal.

“Maksudmu?”

“Dia menyuruhku untuk menjatuhkan hukuman mati pada psikopat itu,”

“Apa mungkin dia keluarga dari salah satu korban?”

“Bisa jadi, kau tau ia bahkan menyerang Kyungsoo di sekolah,”

“Jinjja? Menyerang bagaimana? Apa Kyungsoo baik-baik saja?” tanya Baekhyun. Ia sudah berteman dengan Chanyeol semenjak saat dimana Chanyeol melaporkan kejadian di panti asuhan. Apalagi profesi mereka berhubungan jadi keduanya sering bertemu dan membantu.

“Nee, dia hanya mendapat luka di kepala,” ucap Chanyeol.

“Syukurlah, aku akan menjenguknya nanti, ini data yang kau minta Chan,” balas Baekhyun. Ia menunjukkan layar monitornya pada Chanyeol. Chanyeol menarik kursinya agar bisa melihat layar dengan jelas. Dengan cermat Chanyeol membaca data tersebut, membaca data tentang keluarga korban.

“Jongin,” guman Chanyeol. Ia merasa curiga dengan nama itu karena di layar monitor itu tertulis bahwa anak salah satu korban bernama Jongin dan sedang menempuh pendidikan SMA. Chanyeol berlanjut ke nama-nama berikutnya, ada beberapa keluarga korban lainnya yang juga SMA.

“Apa kau mencurigai sesuatu?” tanya Baekhyun.

“Orang itu menyerang Kyungsoo di sekolah, ada kemungkinan dia anak SMA dan sekolah di sekolah yang sama dengan Kyungsoo,”

“Masuk akal, aku akan mencoba mencari tau tentang mereka,” ucap Baekhyun.

“Jangan terlalu terlihat Baek, aku takut dia melakukan hal yang macam-macam jika merasa terancam,”

“Percaya padaku Chan, aku ahli melakukan ini,”

“Gomawo Baek.”

Kyungsoo memilih menonton film sembari memakan cemilan untuk menghabiskan waktu. Sesekali ia membuka ponselnya ketika ada pesan yang masuk. Teman-temannya menanyakan keadaannya yang tiba-tiba tidak masuk karena sakit. Kyungsoo tersenyum, ia membalas pesan teman-temannya dengan mengatakan bahwa ia baik-baik saja. Kyungsoo menghela nafas lega, ia tidak menyangka kehidupannya akan berubah. Dari yang dulunya tidak pernah merasakan kebahagiaan sekarang Kyungsoo bisa merasakan semuanya, di kelilingi orang-orang yang baik. Pikiran Kyungsoo terhenti saat mengingat kejadian kemarin. Ia jadi khawatir dengan kakaknya, tentu Kyungsoo tidak ingin kakaknya itu kenapa-kenapa.

Judicature ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang