Ch. 10

907 192 7
                                    

"Kau--!!"

Bukan hanya (f/n), para regular lainnya juga dibuat terkejut dengan kedatangan orang itu.

"Loh? Apa yang sedang anda lakukan disini, tuan pengawas Hansung Yu?" tanya Bam

Hansung memberikan senyuman biasanya. "Aku perlu bicara pada nona (f/n) sebentar" ucapnya sembari sedikit mengencangkan tangannya yang memegang pundak (f/n)

"....." (F/n) hanya menatap tajam Hansung dalam diam

===⛩===


"Jadi? Apa yang mau kau bicarakan?" tanya (f/n) begitu mereka berdua sudah berpindah ke ruangan Hansung

Hansung hanya tersenyum. "Mau kopi?" tawarnya

"... Tidak terimakasih" tolak (f/n) halus tapi sorot matanya masih tajam

"Kalau begitu baiklah" Hansung sepertinya tidak terganggu dengan tatapan tajam (f/n). Buktinya saat ini saja ia bisa menyeduh kopi instan nya dengan santai

"Bisa kita langsung membicarakan intinya?" tanya (f/n) tak sabaran

"....." Hansung tetap bungkam. Namun kali ini ia sedang mengaduk kopinya menggunakan bungkus kopi instan

"Oy--"

"Aku mohon agar kau mau segera pergi, nona (f/n). Bukan... Maksudku nona (y/n)" potong Hansung

"??" mata (f/n) memicing seketika. "Kenapa?"

Hansung menyesap kopinya. Tidak menjawab pertanyaan (f/n).

Hansung lalu menurunkan cangkirnya. "Nona (y/n), sebenarnya apa yang membuatmu datang kemari?"

"Bukan urusanmu" jawab (f/n) ketus

Hansung tersenyum kecil mendengarnya. Lalu ia kembali meminum kopinya.

"Sekarang gantian aku yang bertanya" ujar (f/n). Ia sedikit mencondongkan badannya kearah Hansung

"Apa yang kalian rencanakan?" lanjut (f/n) dengan menekankan kata 'kalian'

"....." Hansung tidak menjawab. Namun ia masih setia memasang senyumannya yang membuat (f/n) ingin menghajarnya

(F/n) menghela nafas kasar. Perlahan-lahan sebelah tangan (f/n) bergerak dan mencengkram kerah baju Hansung. "Hansung ah... Aku tidak tau apa yang kalian mau lakukan..."

"Tapi kalau kalian menyakiti Bam..." cengkraman (f/n) mengerat. Saat ini kepalanya sedikit tertunduk dan membuat kedua matanya tertutupi poni rambutnya

"Aku sendiri yang akan turun tangan menghabisi kalian semua"

Untuk sedetik, Hansung merasakan tubuhnya merinding. Tatapan tajam, dingin dan haus akan membunuh, juga disertai dengan hawa mematikan bisa ia rasakan dengan jelas.

Beberapa detik terlewat dengan saling menatap dengan keadaan tegang. Sampai (f/n) melepas cengkraman nya dan duduk di posisi semulanya.

Hansung membenarkan pakaiannya yang agak berantakan lalu kembali menatap (f/n).

"Nona (y/n), kau sendiri ada di pihak siapa?"

"....." pertanyaan yang keluar dari laki-laki itu mampu membuat (f/n) mengulum bibirnya erat-erat

Beberapa saat dilalui dengan keheningan. Hansung nya sendiri terlihat tidak peduli dan malah kembali meminum kopinya.

Sampai akhirnya, "Pffttt---" (F/n) buka suara duluan memecah keheningan

The Tower, The Goals ⁽ᵀᵒʷᵉʳ ᵒᶠ ᴳᵒᵈ⁾Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang