[S2] Ch. 22

633 109 9
                                    

Err... Hai?

Masih ada orang disini?

Wkwkwk sumpah yah, jujur, gara-gara tugas Pyo jadi lupa ama jalan cerita ni ff.

Tapi Pyo bakal coba inget-inget lagi!

Oh, dan satu lagi, kayaknya Pyo bakal hiatus-in book ini dulu sampe SIU-nim balik bikin Webtoon TOG deh.

Mianhae banyak banyak😔🙏

====================


.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

Saat Bam dan perempuan itu sampai di patung berbentuk tangan itu, suara aneh pun terdengar.

"Sepertinya itu berasal dari patungnya!" ujar perempuan itu dan Bam sudah berlari duluan

Mungkin karena lari Bam yang agak kencang, angin pun berhembus dan neniup tudung jubah merah perempuan itu. Sehingga terlihatlah telinganya yang mirip telinga kelinci.

"Tunggu! Ayo pergi bersama!" karna merasa ditinggal, perempuan itu pun cepat-cepat menyusul Bam

"Hei!! Pelan-pelan!!" gadis kelinci itu terlihat tertinggal agak jauh dibelakang Bam

"Sudah ku beritahu diluar sana berbahaya!! Bisa saja ada jebakan!!" gadis itu terus berseru namun Bam mengabaikannya

Itu pun membuatnya kesal. 'Dasar...! Tidak ada pilihan lagi' lalu kakinya menginjak salah satu area dan munculah lingkaran merah di tanah yang diinjaknya itu

Beep!

Keluarlah semacam tangan dari batu.

"Aahhh!!! Ada jebakan!!!" teriak gadis itu

Namun Bam berhasil mengalahkan tangan batu raksasa itu dengan cepat.

"Kau tidak apa-apa?" tanya Bam yang sudah berada di hadapan si gadis kelinci

"Oh, makasih. Jadi, bisakah kau lebih pelan-pelan?" pintanya

Namun Bam lagi-lagi mengabaikannya dan malah menggendong sang gadis.

"Kenapa kau begitu terburu-buru untuk mencari orang itu?? Biar kutebak, pasti kalian berteman baik"

"..... Aku hanya sekedar tau dia" jawab Bam

"Ohh... Dia pasti akan sedih kalau mendengarnya..."

===⛩===
=Di Dalam Patung 'Hand of Arlene'=


Horyang sudah bertemu dengan Casano tapi Casano malah tertimbun bebatuan setelah menerima serangan dari 2 orang yang awalnya menyerang Horyang.

"Casano!! Hey, Casano!! Casano!!"

"Itu tidak berguna. Dia tidak akan hidup setelah pedang cahaya menembus dadanya" ujar seorang anak laki-laki berambut biru a.k.a. Khun Ran

"Sialan.... Akan kubunuh kau" tangan kanan Horyang diselimuti cahaya biru. Lalu Horyang pun menyerang keduanya

Kedua orang itu juga ikut menyerang Horyang. Tapi saat si laki-laki berambut hitam (a.k.a. Nobic Grand) ingin memukul Horyang, sebuah tangan besar bewarna merah sudah lebih dulu menusuk tubuh Horyang.

"Ca...sa..no..?" ujar Horyang kaget

Tangan merah itu perlahan tercabut dari tubuh Horyang. Dan selanjutnya Horyang pun ambruk.

The Tower, The Goals ⁽ᵀᵒʷᵉʳ ᵒᶠ ᴳᵒᵈ⁾Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang